Ceramah Master Cheng Yen: Mempraktikkan Jalan Bodhisatwa secara Nyata


“Sejak tahun 2015, kami merasa bahwa sebagian relawan kita telah menua. Karena itu, anggota Tzu Ching diajak untuk membantu. Berangsur-angsur, kami membuka kelas Tzu You dan Tzu Shao. Selain itu, kami juga mengadakan kegiatan bedah buku bagi para orang tua dan berbagai kegiatan lainnya. Karena itu, jumlah relawan perlahan-lahan meningkat. Tim Sacramento selalu bekerja sama dengan harmonis. Semua orang membentuk tim untuk menyalurkan bantuan,”
kata Chen Bi-hui, Penanggung jawab Kantor Perwakilan Tzu Chi Sacramento.

“Dapat keluar untuk menolong sesama, para relawan muda dan remaja juga sangat gembira. Bersama-sama, semua orang mengembangkan kebijaksanaan. Dari tahun 2015 hingga 2025, jumlah relawan meningkat 10 kali lipat dan sebagian besar adalah relawan muda. Ini berkat struktur ‘tangan besar menggandeng tangan kecil’, yaitu relawan senior menginspirasi relawan baru dan anggota Tzu Ching menginspirasi anggota Tzu Shao,” pungkas Chen Bi-hui.

“Kakek Guru, saya ingat Anda pernah berkata, ‘Anggota Tzu Ching harus menjadi aliran jernih yang masuk ke tengah kampus dan masyarakat.’ Saya sangat bersyukur kepada Bibi Bi-hui yang telah membuka dan membentangkan jalan bagi kami. Saya berikrar untuk bergandengan dengan Bibi Bi-hui, bukan hanya dalam menapaki Jalan Bodhisatwa ini, tetapi juga meratakan dan memperluas Jalan Bodhisatwa di Sacramento agar anak-anak dan orang tua di belakang kami dapat menapaki jalan yang lebih mulus,” kata Feng Cai-xia, Wakil penanggung jawab Kantor Perwakilan Tzu Chi Sacramento.


Bodhisatwa sekalian, kita semua menghargai jalinan jodoh di antara kita dan menggenggamnya erat-erat untuk mendedikasikan diri di Tzu Chi. Sungguh, Taiwan dan Amerika Serikat terpisah oleh jarak yang jauh. Namun, asalkan ada tekad, maka tidak ada yang sulit. Mari kita memotivasi satu sama lain dan berpegang teguh pada keyakinan kita. Keyakinan adalah ibu dari segala pahala.

Mari kita bertekad untuk menapaki Jalan Bodhisatwa. Arah yang paling bernilai di dunia ini ialah arah yang benar, yaitu Jalan Bodhisatwa. Jalan Bodhisatwa adalah jalan makhluk berkesadaran. Jika memiliki kebijaksanaan, setiap orang akan memilih untuk menjadi makhluk berkesadaran. Bodhisatwa sekalian, kalian benar-benar adalah makhluk yang bijaksana. Kalian telah menapaki Jalan Bodhisatwa ini. Yang terpenting, kalian harus membentangkan tangan.

Kita menggandeng tangan demi tangan untuk turut bersumbangsih bersama kita. Kita bagaikan Bodhisatwa Avalokitesvara. Ada banyak orang yang menyebutnya Bodhisatwa Avalokitesvara Berlengan dan Bermata Seribu. Sesungguhnya, beliau telah mencapai kebuddhaan, bukan Bodhisatwa. Namun, demi membimbing semua makhluk, beliau datang ke dunia dan membimbing orang-orang dengan semangat Bodhisatwa.

“Saya mengikuti kelas Tzu Shao di Sacramento dan memberikan pelayanan di komunitas lewat kunjungan ke panti wreda, pembagian bantuan, dan sebagainya. Lewat berbagai kegiatan ini, saya juga menyaksikan betapa singkat dan tidak kekalnya kehidupan. Saya juga belajar untuk menghargai setiap momen bersama keluarga saya serta tidak menunda untuk berbuat baik dan berbakti,” kata Huang Yi-rui, anggota Tzu Shao.

“Saya ingin berterima kasih kepada Buyut Guru. Jika Anda tidak mendirikan Tzu Chi, saya mungkin hanya akan menyia-nyiakan waktu. Kini, saya berikrar untuk giat belajar menjalankan Tzu Chi dan menginspirasi lebih banyak kaum muda,” pungkas Huang Yi-rui.

“Saya mengikuti kelas Tzu Shao di Sacramento. Dalam empat tahun ini, saya mengikuti lebih banyak kegiatan Tzu Chi dan akhirnya menemukan tujuan hidup saya, yaitu menjadi orang baik. Saya akan selamanya berjalan menuju arah yang ditunjukkan oleh Buyut Guru,” kata Huang Qiao-xin, anggota Tzu Shao.


“Melihat kedua anak saya berkembang dengan pesat dalam kelas Tzu Shao, saya pun menggenggam jalinan jodoh untuk bergabung dengan Tzu Chi dan mengikuti pelatihan relawan. Dalam pembagian bantuan, saya melihat ajaran Buddha di dunia, juga melihat cinta kasih dan welas asih Master,”
kata Huang Shi-liang, relawan dalam pelatihan.

“Para korban bencana bukan hanya mendapatkan dana bantuan dari Tzu Chi. Saat relawan membacakan surat doa dari Master, para korban bencana meneteskan air mata. Ini membuat saya merasakan kekuatan dari doa Master dan hati para korban bencana menjadi lebih tenang. Saya juga sangat tersentuh karenanya. Karena itu, saya membangkitkan ikrar,” lanjut Huang Shi-liang.

“Saya tahu bahwa saya telah terlambat 20 tahun. Namun, mulai sekarang, saya akan menjadi murid yang baik, lebih bekerja keras, dan sepenuh hati membantu Master melakukan hal yang ingin dilakukan Master di AS,” pungkas Huang Shi-liang.

Jalinan jodoh memang tidak terbayangkan. Seluruh anggota keluargamu adalah insan Tzu Chi yang memiliki kesatuan tekad dan jalan. Anda juga dapat memotivasi anak-anakmu untuk menapaki jalan yang benar. Anda telah mengajak keluargamu menuju Jalan Bodhisatwa. Saya mendoakanmu. Terima kasih.

Tim Sacramento berkembang dari tidak ada hingga ada. Karena itu, kami yakin bahwa dalam 10 tahun mendatang, perkembangan kami akan jauh lebih pesat.”

Bodhisatwa sekalian, kalian semua adalah Bodhisatwa. Kalian pun mungkin telah mencapai kebuddhaan. Demi kebutuhan di era sekarang, para Buddha datang ke dunia untuk membimbing semua makhluk dan menyadarkan mereka yang tersesat. Para Buddha menyadarkan orang-orang yang tersesat menjadi Bodhisatwa yang memiliki arah. Jadi, saya berharap semua orang dapat membangun tekad, baik yang berada di Amerika Serikat maupun Taiwan. Kita semua menuju satu arah yang sama dan bersungguh-sungguh membimbing sesama.


Era sekarang adalah era penuh kekeruhan. Kekeruhan terdapat di mana-mana. Kemajuan teknologi telah membawa banyak kepraktisan bagi umat manusia. Dengan transportasi yang praktis, kita bisa melakukan perjalanan dengan cepat sehingga menapaki Jalan Bodhisatwa pun tidak sulit. Selain itu, kita harus menyebarkan Dharma yang bisa dipraktikkan.

Ajaran Tzu Chi adalah Dharma yang bisa dipraktikkan. Asalkan memiliki tekad, tidak ada yang tidak bisa dipraktikkan. Jadi, kita dapat mempraktikkan apa yang kita katakan untuk membimbing orang-orang. Ini berkat kepraktisan di era sekarang. Dengan transportasi yang praktis, mencari tahu tentang Tzu Chi pun tidak sulit. Saat kita berbicara di sini, asalkan insan Tzu Chi di Amerika Serikat tahu dan menekan satu tombol, mereka bisa turut mendengarkan secara bersamaan.

Saat kalian berbicara tadi, mereka juga mendengarkan. Saat saya berbicara, insan Tzu Chi di seluruh dunia mendengarkan. Jadi, kita hendaknya tahu bahwa semua ucapan kita harus jujur dan benar karena saat kita berbicara di sini, teman kita atau relawan yang setim dengan kita mungkin tengah mendengarkan di suatu tempat. Intinya, di era sekarang, kita harus mempraktikkan Dharma secara nyata. Lakukanlah apa yang kita katakan dan bagikanlah apa yang telah kita lakukan.

Di Amerika Serikat yang jauh dari sini, kasus apa yang ditangani Tzu Chi dan bagaimana insan Tzu Chi membantu warga setempat? Kalian berada di Barat. Biasanya, ajaran Buddha menyebut "barat" sebagai Tanah Suci. Sesungguhnya, jika terus mengarah ke barat, kita akan muncul di timur karena Bumi ini bulat. Kita hendaknya sungguh-sungguh menggenggam waktu. Saat jalinan jodoh matang dan kita dibutuhkan, maka lakukan saja. Inilah yang sering saya katakan. Asalkan sesuatu itu benar, maka lakukan saja.

Mempraktikkan Jalan Bodhisatwa dengan keyakinan dan ikrar
Mewariskan silsilah Dharma kepada makhluk berkesadaran
Berbuat baik bersama bagai Bodhisatwa Avalokitesvara Berlengan dan Bermata Seribu
Melangkah dengan mantap untuk memancarkan aliran jernih

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 28 Juli 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 30 Juli 2025           
Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -