Ceramah Master Cheng Yen: Mempraktikkan Kebajikan di Seluruh Dunia

Tahun Baru Imlek sudah memasuki hari kedua. Beberapa hari ini saya melihat semua orang senantiasa menjalin jodoh baik. Banyak orang kembali ke Griya Jing Si. Saat orang-orang tiba di tempat kita, para relawan pun segera menyambut. Setiap tempat bagaikan tengah membabarkan Dharma.

Saat akan memasuki Griya, terdapat karya seni dari bambu yang dibuat oleh relawan dari Jhushan. Bambu ini dirancang dan diukir hingga membentuk kuntum-kuntum teratai yang dapat berputar dan melambangkan Roda Dharma. Ini adalah tempat orang menuangkan koin dari celengan bambu. Ini melambangkan berkah.

Selain itu, kita juga membina kebijaksanaan untuk memperhatikan semua makhluk di dunia.Ini dicapai dengan memupuk tetes demi tetes kebijaksanaan dan cinta kasih. Cinta kasih dipupuk bagaikan butiran beras yang harus ditanam dalam jangka waktu panjang.

Dalam waktu yang panjang, kita menghimpun tetes-tetes sumbangsih orang banyak. Ini membutuhkan kekuatan cinta kasih, dimulai dari tetesan kecil menjadi sebuah kekuatan besar yang dapat menolong orang-orang yang menderita di dunia. Inilah pembinaan berkah dan kebijaksanaan.

Ceramah Master Cheng Yen

Di Griya ada juga "pojok bakti". Ini mengingatkan kita bahwa berbakti dan berbuat baik harus dijalankan bersamaan. Berbakti berarti membina berkah, berbuat baik berarti membina kebijaksanaan. Jika mampu memberi dan merelakan, kita dapat menciptakan berkah bagi masyarakat.

Inilah salah satu praktik Bodhisatwa dalam membina berkah dan kebijaksanaan. Jadi, kita sungguh harus meningkatkan pembinaan berkah dan kebijaksanaan. Berbuat baik dan berbakti tidak dapat ditunda.

Kita juga melihat orang-orang mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek. Kita melihat para relawan di Kuala Lumpur membentuk barisan yang terdiri atas lebih dari 2.500 orang, sangat megah dan indah. Saya juga mendengar mereka berikrar untuk mencapai dua juta donatur tahun ini.

Saudara sekalian, inilah cara menyucikan hati manusia. Kita harus terlebih dahulu bekerja sama dengan harmonis. Hati kita harus bersatu. Antarsesama haruslah harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong. Dengan memiliki tim yang dapat sungguh-sungguh  menerima siraman Dharma dan menyerapnya ke dalam hati, barulah kita dapat menghimpun banyak orang dan bersama-sama menyebarkan cinta kasih.

Ceramah Master Cheng Yen

Kita juga melihat relawan di Changchun, Tiongkok.

“Master yang terkasih, selamat Tahun Baru Imlek. Semoga Master selalu sehat dan memutar roda Dharma. Kepada keluarga besar Tzu Chi di seluruh dunia, selamat Tahun Baru Imlek, semoga semuanya membina berkah dan kebijaksanaan,” Insan Tzu Chi Changchun, Tiongkok mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek.

Dalam suhu di bawah nol derajat Celsius, para relawan di Beijing juga mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek.

“Memupuk berkah: dalam sebutir beras terhimpun cinta kasih sepanjang masa. Membina Kebijaksanaan: dalam hal terkecil pun terkandung Dharma yang mengubah kehidupan. Murid Jing Si di Beijing menyampaikan kepada Master, para guru di Griya Jing Si, dan semua insan Tzu Chi di dunia, selamat Tahun Baru Imlek, semoga selalu tenteram dan penuh berkah,” Insan Tzu Chi Beijing mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek.

Saya pernah menceritakan relawan di Changchun yang sudah 1.000 hari mengikuti ceramah pagi. Di Beijing pun demikian. Setiap hari di Beijing ada lebih dari 40 orang mendengar ceramah pagi. Intinya, meski mereka semua berada jauh dari saya, tetapi tidak sedikit orang yang mendengar Dharma dengan sepenuh hati.

Mendengarnya, saya merasakan kehangatan. Terlebih lagi, di tengah cuaca dingin, mereka tidak ketinggalan satu hari pun. Semua ini membuat saya merasa bahagia dan gembira. Jiwa kebijaksanaan kita sungguh menyatu. Ini sungguh membuat saya bahagia.

Ceramah Master Cheng Yen

Para relawan di Mozambik juga mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek. Mereka duduk di tanah dan menyaksikan pertunjukan. Di dalam pertunjukan tersebut, ada kereta kambing, kereta rusa, dan kereta lembu putih. Dengan pertunjukan kecil seperti itu, mereka juga bisa membabarkan Dharma. Dalam pertunjukan, kita juga melihat ada digambarkan sekelompok orang yang tengah mendengar pembabaran Sutra.

Namun, tabiat buruk mereka sulit ditaklukkan. Saat kereta lembu putih yang menggambarkan semangat Mahayana muncul, mereka semua sudah bisa menaklukkan diri. Lihatlah, mereka sangat sederhana. Di tengah lingkungan yang penuh kesulitan itu, mereka menerima ajaran Buddha dengan hati yang murni bagai anak kecil. Mereka adalah Bodhisatwa yang mengagumkan. Mereka sungguh mudah dibimbing.

Namun, kesulitan bukan tidak ada, terutama dari segi lingkungan. Relawan kita, Denise, harus terlebih dahulu menaklukkan kesulitan dalam batinnya sendiri untuk dapat benar-benar terjun ke tengah masyarakat di sana guna membimbing mereka serta menyebarkan Dharma hingga benar-benar masuk ke dalam hati mereka.

Dibutuhkan usaha yang sepenuh hati serta penuh kesabaran, ketulusan, kebenaran, keyakinan, dan kesungguhan untuk mendapatkan kepercayaan warga di sana. Berkat semua ini, mereka dapat berinteraksi dengan baik dan Denise dapat membimbing mereka untuk mempraktikkan Jalan Bodhisatwa.

Berapa yang harus dibayar untuk belajar Dharma dari Master? Tidak perlu bayar Asalkan Anda mau bersumbangsih dengan cinta kasih Tidak perlu membayar.

“Selamat Tahun Baru Imlek! Terima kasih, Taiwan! Terima kasih, Tzu Chi! Terima kasih, Master Cheng Yen!,” Insan Tzu Chi Taichung  mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek.

Kemarin, saya juga melihat dari anak-anak sampai relawan lanjut usia, semuanya memiliki hati yang murni.

“Tahun ini saya berumur tiga tahun. Tahun ini saya berumur lima tahun. Saya delapan tahun. Kami sedang menjalankan Tzu Chi. Tahun ini saya berumur sebelas tahun. Menjalankan Tzu Chi sangat gembira. Saya berumur 83 tahun. Saya 80 tahun. Kami semua menjalankan Tzu Chi,” Insan Tzu Chi Banqiao mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek.

Kekuatan cinta kasih amat mengagumkan. Dalam suasana Tahun Baru Imlek ini, kita menggunakan kesempatan untuk membimbing orang-orang menyucikan hati.

Memutar roda Dharma lewat celengan bambu

Menyuguhkan teh sebagai wujud terima kasih kepada orang tua

Menaklukkan tabiat buruk dan membangkitkan ikrar agung

Bodhisatwa di seluruh dunia mempraktikkan kebajikan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 29 Januari 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 31 Januari 2017

Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -