Ceramah Master Cheng Yen: Memupuk Kebajikan Dimulai dari Diri Sendiri


“Pada tanggal 8 Juli di tahun ini, Platform Alat Bantu Ramah Lingkungan Neihu, Taipei telah resmi beroperasi. Saya merasa sangat bersyukur. Selama ini, sangat banyak relawan yang datang untuk mendedikasikan diri. Awalnya, kami hanya dimulai dengan 10 relawan. Saat ini, kami telah memiliki lebih dari 70 orang relawan yang menjalankan misi ini. Jumlah pengiriman dan pengumpulan di tahun lalu adalah 213 kali dan tahun ini telah bertambah menjadi 513 kali. Kenaikannya mencapai 2 kali lipat. Jumlah penerima bantuan di tahun lalu berjumlah 122 keluarga dan tahun ini 193 keluarga. Total seluruhnya adalah 315 keluarga. Jumlah alat bantu yang kami kirimkan dan kumpulkan melebihi 900 unit,”
kata Wu Dun-rong relawan Tzu Chi.

“Kami juga telah melakukan lebih dari 315 perjalanan mengirimkan dan mengumpulkan alat bantu. Hal yang lebih menakjubkan ialah selama proses ini, selain banyak relawan yang berpartisipasi, ada pula penerima bantuan yang bergabung bersama kami untuk mengantarkan, mengumpulkan, membersihkan, dan mendisinfeksi alat bantu. Jadi, harapan kami ialah supaya makin banyak relawan yang dapat mendedikasikan diri dalam layanan ini. Kami juga berharap para penerima bantuan dapat bersama-sama berpartisipasi menciptakan siklus cinta kasih,” pungkas Wu Dun-rong.

Sungguh, insan Tzu Chi sangat menghargai berkah. Terutama anggota Tzu Cheng, mereka tidak takut akan kerja keras. Saat ini, masyarakat memiliki banyak lansia sehingga kebutuhan alat bantu dapat terpenuhi. Ketika seorang lansia meninggal, keluarganya merasa bahwa alat bantu memakan terlalu banyak ruang di rumah. Kita sangat menghargai berkah sehingga mengumpulkan alat bantu tersebut. Terlebih lagi, relawan membersihkan dan memperbaiki alat bantu dengan cinta kasih hingga tampak baru.

Kita mengumpulkan alat bantu dan ketika ada yang membutuhkan, kita akan mengirimkannya. Jika ada yang tinggal di pegunungan sehingga pengiriman alat bantu tidak mudah, relawan akan membawanya dengan tangan. Kita dapat melihat semua ini melalui Da Ai TV. Setiap kali melihatnya, saya akan mengucapkan terima kasih pada relawan yang ada di layar kaca.

Saya berterima kasih karena relawan telah membangkitkan cinta kasih dan kekuatan untuk membawa alat bantu hingga ke tempat yang tinggi dan membawanya kembali ke depo daur ulang. Kemudian, mereka akan membersihkannya dengan sepenuh hati. Para anggota komite Tzu Chi mendedikasikan diri, begitu pula dengan anggota Tzu Cheng. Beginilah insan Tzu Chi mengasihi sesama dan mencintai setiap barang.


“Bulan Januari tahun lalu, saya menerima pesan dari tim survei bahwa kami harus mengirimkan sebuah kasur ke sebuah apartemen lantai 10 di Jalan Ningxia. Kami sangat senang dan berpikir bahwa ini adalah hal yang mudah karena ada lift untuk membawa kasur itu naik. Ternyata lift itu sangat kecil dan kasur yang kami bawa tidak muat. Oleh karena kasur itu tidak dapat dilipat, kami harus membawanya naik lantai demi lantai. Ini benar-benar sebuah kerja keras. Kami yang awalnya memiliki kekuatan penuh, akhirnya sampai kehabisan tenaga. Ketika sampai di atas, kami sangat tersentuh. Kasur yang kami berikan cukup baru. Saat itu, kebetulan ayahnya tidak ada di rumah. Ibu dan anak penerima bantuan tersebut duduk di atas kasur yang baru itu sambil memberikan senyuman yang sangat tulus. Semua rasa lelah seketika terlupakan,”
kata Jiang Zheng-zhi Relawan Tzu Chi.

Rumahnya berada di lantai 10?

“Kami menaiki 9 lantai. Tangganya sangat sempit. Ketika sampai di atas, kami telah kehabisan tenaga. Namun, ketika melihat senyuman mereka, mereka seolah-olah terlepas dari kesulitan mereka. Saya sungguh tersentuh. Meski kami sudah cukup tua, beruntung kami masih bisa membawanya naik. Saya merasa dipenuhi dengan sukacita Dharma,” pungkas Jiang Zheng-zhi.

“Pada bulan Mei tahun ini, kami membentuk sebuah tim besar alat bantu yang terdiri atas relawan muda. Kami mengajak generasi kedua Tzu Chi beserta teman-teman mereka. Kami juga mengundang beberapa anak muda yang ada di komunitas. Saat ini, kami memiliki 9 anak muda di tim kami dan tiga di antaranya adalah anggota komite Tzu Chi. Dengan bergabungnya anak-anak muda ini, kami memiliki lebih banyak kekuatan. Setiap kali melakukan perjalanan, kami akan mengundang relawan senior, Kakak Yang Heng-long, untuk memberikan bimbingan teknis kepada kami,” kata Xu Jia-ming relawan Tzu Chi.

“Saya dilantik pada tahun lalu. Pertama, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu saya, Wang Shu-yun. Berkat Ibu, saya dibesarkan di keluarga Tzu Chi. Saya mewakili anak-anak muda mengucapkan terima kasih kepada Master karena telah memberikan kami kesempatan untuk dapat bersumbangsih, juga berterima kasih kepada Ayah dan Ibu yang telah membawa kami ke Tzu Chi untuk mempraktikkan kebajikan,” kata Chen He-liang Relawan Tzu Chi.

“Anak saya bergabung dengan Tzu Chi adalah suatu hal yang tak pernah terpikirkan oleh kita semua. Inilah jalinan jodoh. Saya sangat bersyukur karena dia berani memikul tanggung jawab dan dapat menginspirasi anak muda lainnya untuk bergabung. Saya sangat Bahagia,” kata Wang Shu-yun relawan Tzu Chi.


Dapat membuat seorang ibu bahagia adalah hal yang paling berbakti. Ketika seorang anak dapat membuat orang tua bangga, ini adalah momen yang paling berharga dalam kehidupan seorang anak. Saya mendoakan kalian semua.

Dalam masyarakat saat ini, jika anak-anak muda yang memiliki kemurnian hati dan cinta kasih dapat berhimpun, kita akan menjadi tim yang paling indah, benar, dan bajik di Taiwan. Berhubung banyak lansia saat ini yang anaknya pergi ke luar kota sehingga hanya hidup berdua dengan pasangannya atau bahkan hidup sebatang kara, dalam masyarakat saat ini sangat diperlukan adanya para tetangga yang saling membantu.

Kita harus membangun sistem bagi masyarakat lansia di masa depan. Kita harus membangun masyarakat yang seimbang. Hendaklah kita menganggap semua anak di dunia sebagai anak kita sendiri dan semua lansia adalah orang tua kita sendiri. Cinta kasih agung yang tersebar luas seperti ini, jika bukan kita yang memulai, siapa yang dapat memulainya? Hendaknya kita menjadi orang yang memulainya. Generasi kedua Tzu Chi telah bertambah dewasa. Bagaimana kita membuat perencanaan bagi anak-anak mereka untuk dapat mendedikasikan diri?

Pada masa awal Tzu Chi, masyarakat dipenuhi dengan kemiskinan. Oleh karena itu, misi amal sangat diperlukan dan kita membangun misi amal. Selain membutuhkan tenaga manusia, kita juga terlebih membutuhkan kekuatan hati. Hal ini membuat insan Tzu Chi terus menyerukan dan mendorong semua orang untuk berhimpun bersama. Kini, anak-anak dari insan Tzu Chi juga ikut serta.


Hendaklah kalian terus menyemangati anak-anak serta cucu kalian agar memiliki tekad yang sama dan bersedia untuk bersumbangsih bagi masyarakat. Ketika anak-anak muda sering berkumpul, ini akan sangat membantu keluarga dan masyarakat. Inilah mengapa kita harus menyemangati Tzu Cheng dan anak-anak muda untuk pergi melayani. Hal yang lebih penting ialah orang-orang baik dan anak-anak muda dapat berkumpul untuk berbuat kebajikan. Hendaklah orang baik mendidik orang baik. Ini sangatlah penting. Hendaklah kita menjadi teladan.

Ada begitu banyak aspek kehidupan, tetapi ketika ada kebajikan, hendaknya kita berusaha saling membimbing di dalamnya. Inilah yang sangat dibutuhkan masyarakat saat ini, terutama untuk anak-anak relawan Tzu Chi karena di masa depan, kita memerlukan generasi muda untuk meneruskan misi kita dalam membawa keharmonisan dalam masyarakat dan mewariskan cinta kasih dari generasi ke generasi. Tanggung jawab kalian sangatlah berat. Anak-anak muda hingga paruh baya saat ini memiliki tanggung jawab yang sangat berat.  

Alat bantu yang diberikan menjadi kehangatan bagi yang membutuhkan
Memperhatikan lansia dan saling membantu antartetangga
Memupuk kebajikan dimulai dari diri sendiri
Relawan muda mewariskan cinta kasih 

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 04 September 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 06 September 2023
Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -