Ceramah Master Cheng Yen: Menapaki Jalan Bodhisatwa dengan Mantap

Pemberkahan Akhir Tahun merupakan acara tahunan kita. Kita harus bersyukur atas satu tahun yang telah kita lalui ini. Yang terpenting, kita harus menyambut setiap hari di masa mendatang dengan mawas diri dan tulus. Saya berharap kita bisa senantiasa menyelaraskan pikiran masing-masing. Sebelum bergabung dengan Tzu Chi, kalian mungkin memiliki banyak tabiat buruk. Setelah bergabung dengan Tzu Chi, kalian memperbaiki tabiat buruk dan melenyapkan noda batin.

“Tahun ini adalah tahun ke-10 saya bergabung dengan Tzu Chi. Sepuluh tahun yang lalu, saya berusia 30 tahun, telah menikah, dan mempunyai anak. Sesungguhnya, semuanya sangat lancar dan baik, hanya temperamen saya yang tidak baik. Ibu saya bahkan menjuluki saya “A-cong si pemarah”. Begitu suasana hati saya tidak baik, seluruh keluarga akan terkena dampaknya. Di Tzu Chi, saya mulai belajar melepas ego dan lembut dalam bertutur kata. Interaksi saya dengan keluarga pun tidak tegang seperti dahulu lagi. Sekarang hubungan kami menjadi lebih baik. Sekarang, saya dan istri saya mengikuti ceramah Master pukul 06.30 pagi setiap hari, lalu pergi ke posko atau titik daur ulang untuk mengumpulkan barang daur ulang. Pukul 08.30 pagi, kami pulang ke rumah dan mulai bekerja,” kata Wang Sheng-cong, relawan Tzu Chi.

“Setiap mendengar ceramah pagi Master, hati saya terasa sangat tenang. Setiap kata, kisah, dan penggalan Sutra yang Master bagikan tersimpan di dalam hati saya. Saat akan mengemban tanggung jawab sebagai fungsionaris, saya sesungguhnya merasa agak gelisah. Di dalam mimpi, Master berkata pada saya, “Ragu-ragu tidak bisa melakukan apa-apa.” Jadi, saya berpikir,  “Asalkan sesuatu itu benar, maka lakukan saja. Mengapa saya harus ragu-ragu?” Sesungguhnya, mengemban misi Tzu Chi membuat saya dipenuhi sukacita,” imbuhnya.

Berhubung telah menapaki Jalan Bodhisatwa, kita harus melakukannya dengan sepenuh hati dan tekad, jangan ragu-ragu. Jika kita menapaki Jalan Bodhisatwa dengan sepenuh hati dan tekad, kita baru bisa sungguh-sungguh memahami ajaran Buddha. Kita harus memiliki cinta kasih yang berlimpah dan kasih sayang yang tak berujung. Bukan hanya lingkungan sekitar kita, kita harus memperhatikan kondisi di seluruh Taiwan.

doc tzu chi indonesia

Untuk itu, yang terpenting adalah menyucikan hati manusia. Kita harus melapangkan hati hingga bisa merangkul seluruh alam semesta dan memperhatikan semua makhluk yang menderita. Bodhisatwa sekalian, saya memanggil kalian Bodhisatwa karena kita harus memperhatikan semua makhluk. Kita bertekad dan berikrar untuk menyelamatkan semua makhluk. Ini bukan ikrar untuk jangka pendek ataupun dalam jangkauan yang sempit, melainkan ikrar yang harus dipertahankan dari kehidupan ke kehidupan dan menjangkau seluruh dunia.

Meksiko diguncang gempa bumi pada tanggal 19 September. Sejak tanggal 24 September, insan Tzu Chi terus mencurahkan perhatian di sana. Relawan kita telah berada di sana selama lebih dari dua bulan untuk melakukan survei bencana sekaligus menenangkan hati warga dan melatih relawan lokal. Kini, terdapat 150 relawan dari 12 negara dan wilayah yang berada di Meksiko untuk bersumbangsih dan mengadakan pembagian bantuan berskala besar. Kekuatan cinta kasih telah menjangkau Meksiko.

Selain itu, juga ada insan Tzu Chi dari tiga negara yang pergi ke Portugal. Kebakaran hutan berkepanjangan di Portugal telah menghanguskan banyak rumah dan lahan pertanian. Jadi, kebakaran tersebut sangat serius. Kantor Ekonomi dan Budaya Taipei di Portugal telah mengirimi kita dua pucuk surat untuk meminta kita melakukan survei bencana. Kali ini, insan Tzu Chi dari Perancis,

Amerika Serikat, dan Inggris pergi ke sana untuk menyurvei kondisi bencana. Dengan menghimpun tetes demi tetes cinta kasih, insan Tzu Chi bisa mencurahkan perhatian ke seluruh dunia.

doc tzu chi indonesia

Pagi ini, saat memasuki Kantor Perwakilan Tzu Chi Yunlin, saya mendengar suara yang sangat lantang. Itu adalah suara gemerincing koin-koin yang dituangkan. Ada banyak koin yang dituangkan ke dalam sebuah wadah besar berbentuk hati. Penuangan celengan bambu telah menjadi tradisi Tzu Chi selama 50 tahun lebih. Inilah filosofi dan asal mula berdirinya Tzu Chi. Himpunan sedikit demi sedikit cinta kasih banyak oranglah yang mendukung perkembangan Tzu Chi hingga kini.

Dengan menyisihkan uang sedikit demi sedikit, kita bisa menjalin jodoh baik dan menolong banyak orang di seluruh dunia. Baik terjadi bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia, insan Tu Chi di seluruh dunia selalu bekerja sama untuk memberikan bantuan. Saat relawan kita memberikan bantuan, warga setempat juga turut menyumbangkan tenaga untuk mendukung kita menjalankan misi.

Bodhisatwa sekalian, kita harus terus menghimpun kekuatan cinta kasih. Kita harus menginspirasi lebih banyak Bodhisatwa dunia. Pelantikan kalian hari ini merupakan langkah awal di Jalan Bodhisatwa. Saya bersyukur kepada para relawan senior yang mendampingi para relawan baru. Saya juga bersyukur kepada para relawan baru yang membangun tekad dan ikrar.

doc tzu chi indonesia

Secara individu, kekuatan kita memang tidak besar. Namun, kita harus membangun tekad dan ikrar untuk membuka Jalan Bodhisatwa. Kita harus bertekad untuk membuka Jalan Bodhisatwa dan meratakannya bagi generasi penerus kita agar cinta kasih kita dapat terus diwariskan. Jadi, kita harus membentangkan inci demi inci jalan cinta kasih dengan kesungguhan hati dan maju selangkah demi selangkah. Kita harus mengembangkan berkah sekaligus kebijaksanaan dan melangkah dengan mantap.

Murid-murid Jing Si Yunlin berikrar dengan tulus untuk mengikuti langkah Master dengan tekad yang teguh, mempraktikkan semangat Sutra Bunga Teratai, membina hati penuh welas asih, bersikap lembut dan sabar, membimbing semua makhluk dengan ketulusan serta terus mendengar Dharma dan melatih diri. Kami akan senantiasa mengingat ajaran Master, bekerja sama dengan harmonis, mempraktikkan Enam Paramita, dan menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Terima kasih, Master.

Kalian sangat berani, tekun, dan bersemangat. Dalam menapaki Jalan Bodhisatwa, kalian harus meneladani hati Bodhisatwa. Kalian harus bertekad dan berikrar untuk menapaki Jalan Bodhisatwa dari kehidupan ke kehidupan. Kalian harus menggenggam setiap detik, jangan menyia-nyiakan satu detik pun. Semoga kalian bisa mengembangkan berkah sekaligus kebijaksanaan.

Bermawas diri, berhati tulus, dan memiliki keteguhan tekad
Mencurahkan perhatian ke seluruh dunia
Menghimpun tetes demi tetes cinta kasih
Menapaki Jalan Bodhisatwa dengan mantap

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 8 Desember 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 10 Desember 2017

Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -