Ceramah Master Cheng Yen: Menapaki Jalan Bodhisatwa untuk Membimbing Semua Makhluk yang Menderita

Saya terus berkata bahwa untuk mengatasi ketidakselarasan unsur alam, kita harus menyelaraskan pikiran manusia terlebih dahulu. Di mana pun berada, saat menggalang dana, tujuan relawan kita adalah menyucikan hati manusia.

Sungguh, kita harus menyucikan hati manusia. Selama beberapa tahun belakangan ini, saat membabarkan Sutra Bunga Teratai dari satu bab ke bab yang berikutnya, saya terus mengingatkan kalian betapa pentingnya terjun ke tengah masyarakat untuk melakukan praktik Bodhisatwa. Melatih diri bukan hanya untuk membawa manfaat bagi diri sendiri. Kita harus menginspirasi orang lain.

Bagaimana cara menginspirasi orang lain? Kita harus melakukan tindakan nyata. Yang dimaksud dengan tindakan nyata adalah menjangkau semua makhluk yang menderita. Penderitaan semua makhluk bisa ditimbulkan oleh kesulitan ekonomi, penderitaan batin, bencana alam, dan ketidakkekalan.

doc tzu chi

Untuk membantu orang yang dilanda bencana alam, ketidakkekalan, atau kesulitan ekonomi, kita harus mengantarkan barang bantuan secara langsung ke tangan mereka. Ini membutuhkan tindakan nyata. Bagaimana kita melakukan tindakan nyata seperti ini dalam jangka panjang untuk membantu orang-orang yang terus menciptakan karma buruk kolektif dan jumlahnya tak terhingga di seluruh dunia?

Kekuatan karma menentukan buah karma langsung dan pengondisi. Ada yang hidup kekurangan sejak lahir, ada pula yang tiba-tiba dilanda ketidakkekalan. Contohnya para pengungsi Suriah, tidak semua dari mereka hidup kekurangan. Sebagian dari mereka juga hidup berada, terkenal, dan berpendidikan tinggi. Mereka juga memiliki banyak harta, baik barang berharga maupun properti. Namun, mereka kehilangan segalanya saat terjadi pergolakan.

Tidak ada yang tahu kapan ketidakkekalan akan terjadi. Karena itu, kita harus menyerap Dharma ke dalam hati. Setelah mempelajari Dharma di kehidupan ini, kita harus memahami hukum karma. Dengan memahami hukum karma, kita baru bisa memanfaatkan jalinan jodoh untuk menyucikan hati manusia dan menghimpun kekuatan untuk menolong orang yang membutuhkan.

doc tzu chi

Tidak peduli seseorang dilanda penderitaan apa, saat ada yang membutuhkan, kita harus memberikan bantuan. Bodhisatwa datang ke dunia ini untuk menjangkau semua makhluk yang menderita. Kita harus memanfaatkan jalinan jodoh untuk berbagi Dharma dengan orang yang belum mengenal Dharma dan cinta kasihnya belum terbangkitkan.

Kita harus menggenggam kesempatan untuk membangkitkan cinta kasih orang-orang. Setelah cinta kasih mereka terbangkitkan, kita dapat menyucikan hati mereka dengan Dharma. Jadi, membangkitkan cinta kasih membutuhkan tindakan nyata.

Kita mengimbau orang-orang untuk bersumbangsih semampu mereka. Yang kita inginkan tidak banyak, kita hanya berharap orang-orang bisa memahami kebenaran. Semakin memahami kebenaran, sumbangsih seseorang akan semakin besar.

Kita bisa melihat belakangan ini, Amerika Serikat dilanda beberapa bencana besar. Kita juga melihat relawan kita mengemudi selama 9 jam di jalan tol tanpa takut lelah. Mereka menempuh perjalanan jauh untuk melakukan survei dan menyalurkan bantuan bencana. Setiap penyaluran bantuan bisa menginspirasi warga setempat.

Namun, jika mereka bisa menyebarkan benih kebajikan di Amerika Serikat yang luas dan giat menggarap ladang, maka benih-benih Tzu Chi akan tersebar luas di seluruh Amerika Serikat. Dengan begitu, saat terjadi bencana, mereka tidak perlu menempuh perjalanan sejauh itu.

doc tzu chi

Saat memiliki jalinan jodoh, kita harus memberikan bantuan. Ke mana pun kaki kita melangkah, kita harus meninggalkan jejak cinta kasih dan menabur benih kebajikan. Dengan begitu, barulah kita bisa menyebarkan Dharma ke seluruh dunia dan membimbing semua makhluk. Saya berharap misi menyucikan hati manusia bisa terus diwariskan.

Kalian semua tahu bahwa sejak tahun lalu hingga sekarang, saya berfokus mewariskan Dharma. Mewariskan ajaran Jing Si dan meneguhkan mazhab Tzu Chi telah kita lakukan secara resmi. Kalian harus berpegang teguh pada ajaran Jing Si dan bersungguh-sungguh mewariskannya.  Kalian semua tahu bahwa ajaran Jing Si dilandasi oleh semangat ajaran Buddha.

Dahulu, ajaran Buddha hanya dibabarkan di hutan dan vihara-vihara. Namun, saya berharap setiap relawan Tzu Chi yang bagaikan satu keluarga bisa menjadi pewaris ajaran Jing Si. Ikrar kita semua adalah membabarkan ajaran Buddha dan menapaki Jalan Bodhisatwa di dunia.

Melatih diri sendiri memang tidak mudah, tetapi kita juga harus membimbing semua makhluk. Buddha mengajari kita untuk membimbing semua makhluk. Kapan kita bisa membimbing diri sendiri? Dalam kehidupan ini, jika kita tidak bisa membimbing diri sendiri dan melewatkan kesempatan untuk membimbing semua makhluk, maka hidup kita akan sia-sia.

Mengapa kita tidak membimbing diri sendiri sekaligus orang lain di kehidupan ini? Kita semua berada di perahu cinta kasih yang sama. Kita bisa menakhodai perahu cinta kasih untuk menyeberangkan semua makhluk ke pantai kebahagiaan. Selain menyeberangkan diri sendiri, kita juga harus menyeberangkan orang lain.

Kita berharap orang-orang dapat tiba di pantai kebahagiaan pada waktu yang sama dengan kita. Untuk itu, kita harus mempraktikkan Dharma dalam keseharian. Bukan hanya itu, kita juga harus melakukannya dengan mantap. Membimbing diri sendiri sekaligus orang lain, inilah inti sari Sutra Bunga Teratai.

Buddha berkata bahwa sulit untuk mempraktikkan Sutra Bunga Teratai karena harus terjun ke tengah masyarakat dan menghadapi kekeruhan di dunia ini, yakni kekeruhan pandangan, kekeruhan noda batin, kekeruhan makhluk hidup, kekeruhan usia, dan kekeruhan kalpa. Di dunia yang penuh dengan kekeruhan ini, kita harus mempraktikkan ajaran Buddha untuk membimbing diri sendiri sekaligus orang lain. Kita harus menggenggam waktu untuk mencapai semua itu karena waktu yang kita miliki terbatas.

Menyucikan hati diri sendiri dan terjun ke tengah masyarakat
Buah karma langsung dan pengondisi selalu mengikuti
Menapaki Jalan Bodhisattva untuk menjangkau semua makhluk yang menderita
Membimbing semua makhluk dengan ikrar tak berujung

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 4 Juni 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 6 Juni 2017
Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -