Ceramah Master Cheng Yen: Menciptakan Berkah bagi Dunia dan Memperpanjang Jalinan Kasih Sayang
“Saat melihat orang-orang yang mengalami kesulitan dan membutuhkan, kami berpikir bagaimana harus meresponsnya. Dalam proses belajar ini, kami juga bertumbuh. Cara kerja platform alat bantu di Gangshan dijalankan oleh empat tim Heqi. Semua bertugas sesuai peran dan kebutuhan yang ada di komunitas. Saat ini, operasional alat bantu di Gangshan mencakup pembersihan, disinfeksi, dan pengiriman,” kata Lan Kuan-yuan, relawan Tzu Chi.
“Semua peran memiliki penanggung jawab masing-masing dan setiap tugas dijalankan bersama-sama dengan kerelaan hati. Hari ini, banyak anggota tim platform alat bantu dari Gangshan yang hadir ke sini. Berdiri dan terimalah doa dari Master. Bisa menerima doa dari Master, kita harus menjalankan tugas ini dengan sukacita. Biarlah kalimat ini menjadi penyemangat bagi kita,” pungkas Lan Kuan-yuan.
“Kakak Jin-dui setiap hari melakukan daur ulang. Jarak antara depo pelestarian lingkungan dan rumahnya sangatlah jauh. Kami memiliki sekelompok lansia yang sangat tekun dan bersemangat. Namun, karena usia yang sudah lanjut, mereka kesulitan berjalan. Kami juga khawatir jika mereka mengendarai motor. Oleh karena itu, di Hunei, setiap hari ada ‘mobil Bodhisatwa’ untuk mengantar jemput para lansia demi menjaga semangat mereka,” kata Wang Ming-xian, relawan Tzu Chi.
“Setelah bertahun-tahun, para relawan lansia merasa makin bahagia dan sehat. Saat kami pergi membersihkan alat bantu, mereka pun memiliki kesempatan untuk ikut serta. Setelah kembali, mereka berkata, ‘Sekarang saya bukan lagi orang yang perlu dirawat. Saya justru bisa membantu merawat orang lain’,” pungkas Wang Ming-xian.

“Depo pelestarian lingkungan dan tempat alat bantu saat ini dibangun cukup sederhana. Tinggi bangunan di bagian tengah hanya sekitar 13 meter saja sehingga sangat panas. Terlebih lagi, ada sekat antara ruang daur ulang dan alat bantu sehingga sirkulasi udara hampir tidak ada. Kami hanya mengandalkan kipas angin industry,” kata Li Xiao-zhu, relawan Tzu Chi.
“Terkadang, ketika kami sudah menyalakannya sampai maksimal, angin yang keluar tetap membuat ruangan terasa panas, apalagi atap juga memantulkan panas. Jadi, kami bekerja dengan cukup berat. Saat topan melanda, air bisa merembes dan bocor dari sisi bangunan hingga menyebabkan banjir di lantai. Tentu saja, kami memahami kondisi saat ini dan akan berusaha sebaik mungkin untuk mengatasinya,” pungkas Li Xiao-zhu.
“Awalnya, kami bekerja di ruang terbuka. Sekarang, kami sudah pindah ke tempat ini. Bangunan besi ini pendek dan sangat panas. Sebenarnya, udara di luar sangat bagus dan sirkulasinya baik, hanya saja saat hujan jadi kurang nyaman. Namun, melihat semangat para relawan, kami merasa sangat kagum. Semuanya sangatlah tekun, baik yang membersihkan maupun yang mengantar alat bantu,” kata Wu Zhe-kai, relawan Tzu Chi.
Hanya orang-orang yang memiliki cinta kasih berkesadaran yang bersedia bersumbangsih bagi dunia. Kita harus membangun tekad untuk membantu membersihkan alat bantu, mengencangkan sekrup yang longgar, dan mengantarkan kepada orang yang membutuhkan. Ketika ada yang menggunakannya, itu akan menjadi berkah bagi kita. Oleh karena dipenuhi berkah, barulah kita memiliki jalinan jodoh seperti sekarang ini.
Memanfaatkan kembali barang lama adalah wujud dari menghargai berkah. Saat orang lain membutuhkan dan kita mengantarkannya, itu berarti kita tengah menciptakan berkah. Ini adalah hal yang sangat baik karena kita menghargai berkah dan menyayangi sumber daya alam. Saya berterima kasih kepada kalian yang setiap hari terjun ke tengah masyarakat untuk menciptakan berkah bagi dunia. Ini disebut dengan energi berkah. Energi berkah ini membawa keberuntungan yang menyelimuti kita semua.

Kita semua telah melakukan pelestarian lingkungan. Meski sekarang udara penuh dengan polusi, setiap depo pelestarian lingkungan yang kita buka bisa membantu mengurangi pencemaran. Kita harus menambahkan kebersihan agar bisa menyeimbangi kekeruhan yang ada. Lihatlah apa yang telah kita lakukan. Kita telah memasang alat pegangan tangan. Beberapa relawan yang bertekad telah menyelesaikan pemasangan itu dan hasilnya terlihat sangat berkualitas.
Pegangan tangan yang dipasang di sekeliling wastafel juga sangatlah baik. Kalian tidak perlu mengajari orang cara menggunakannya. Selama alat itu sudah terpasang, mereka langsung bisa menggunakannya. Ini sangatlah aman. Ada juga yang memasang pegangan di dinding dan tangga. Beberapa rumah memiliki tangga yang sempit tanpa pegangan di kedua sisi. Jika kita bisa memasang satu pegangan saja, itu sudah cukup memberikan rasa aman bagi mereka.
“Suatu hari, saat saya sedang bertugas di Pusat Kegiatan Tzu Chi Wujia, seorang relawan, Kakak Yang Mei-ying, menghampiri saya dan berkata, ‘Kakak, terima kasih banyak. Untung Anda datang memasang pegangan tangan. Kalau tidak, mungkin saya sudah jatuh waktu itu.’ Saya bertanya apa yang terjadi dan dia mengatakan bahwa rumahnya adalah bangunan lama bertingkat yang tidak memiliki pegangan tangga,” kata Fang Yin-can, relawan Tzu Chi.
“Hari itu, dia terburu-buru pergi dan hampir terpeleset. Untungnya, seminggu sebelumnya, kami telah memasang pegangan tangan di sana sehingga dia bisa berpegangan. Dia berkata, ‘Untung ada alat pegangan itu. Kalau tidak, saya tidak bisa membayangkannya’," pungkas Fang Yin-can.
Terkadang, satu kali jatuh saja bisa menimbulkan biaya pengobatan yang besar dan rasa sakit yang luar biasa. Keluarga pun harus terus merawat. Hal seperti itu bisa terjadi dalam sekejap. Jika bisa membantu mereka memasang pegangan tangan, kita akan merasa tenang dengan keselamatan mereka di rumah. Inilah interaksi yang dilandasi cinta kasih.
Jika mereka berkata, "Aduh, jadi menghabiskan uang Master," katakanlah, "Ini tidak butuh biaya banyak. Membuat Master merasa tenang adalah bentuk berbakti kepada Master." Berbakti pada guru berarti mendengarkan ajaran guru. Berhubung saya tidak bisa datang ke rumah setiap orang, kalianlah yang hadir dan membantu saya menjalankan misi. Katakanlah kepada mereka bahwa ini adalah keinginan hati saya.

“Saya sangat berterima kasih kepada Master karena telah memberi saya kesempatan untuk membantu para relawan lansia memasang pegangan tangan. Wajah saya terlihat serius, jadi kadang orang merasa saya sulit untuk diajak bicara. Namun, setelah memasang pegangan tangan, ketika saya berjalan di Aula Jing Si, ada yang menghampiri dan menyapa saya, padahal saya tidak kenal mereka. Saya merasa bahwa saat memasang pegangan tangan, saya telah menjalin banyak jodoh baik. Terima kasih atas kesempatan yang Master berikan. Saya akan terus melakukannya hingga tak sanggup lagi. Terima kasih, Master,” kata Guo Xian-chang, relawan Tzu Chi.
Hendaknya kita terus menjalin jodoh berkah secara luas tanpa bersikap perhitungan. Tidak masalah orang lain kenal kita atau tidak. Tindakan kita akan membentuk jalinan jodoh yang baik dan membuat orang lain merasa bahagia. Saya mendoakan kalian agar dapat senantiasa menjalin jodoh baik. Inilah praktik dari Bodhisatwa Sadapaributha. Ketika kita melakukan hal yang seharusnya dilakukan demi orang lain, ini disebut dengan menciptakan berkah.
Insan Tzu Chi telah sungguh-sungguh mengubah kemampuan fungsional menjadi potensi bajik. Kemampuan ini bukan semata-mata pekerjaan, melainkan semangat misi. Kita telah bersumbangsih tanpa pamrih. Ketika seseorang bersedia mengizinkan kita memasang alat bantu di rumahnya, kita harus berterima kasih kepadanya. Inilah yang disebut dengan pahala. Bersumbangsih tanpa pamrih adalah bentuk sumbangsih yang sejati.
Ketika kalian membantu orang lain memasang alat bantu, mereka pun akan merasa tenang dan aman, terlebih lagi jika yang datang adalah sesama insan Tzu Chi. Ada orang yang kurang nyaman membiarkan orang luar masuk ke rumahnya. Namun, jika yang datang adalah saudara se-Dharma, mereka akan merasa lebih tenang. Kasih sayang seperti ini harus terus dijalin. Hendaknya kita memperpanjang jalinan kasih sayang dan memperluas cinta kasih agung. Saya sangat berterima kasih kepada kalian.
Sesungguhnya, kalianlah yang lebih banyak bersumbangsih dalam merawat rumah ini. Ketika saya datang dan melihat tempat ini bersih tanpa noda, itu semua karena kerja keras kalian bersama. Bahkan, saat berjalan ke luar, saya sempat menyentuh dedaunan dan tidak ada debu sama sekali. Ini bukanlah hal yang mudah. Banyak hal yang saya lihat dan sentuh membuat saya merasa bersyukur. Ini semua ada berkat sumbangsih kalian. Cinta kasih kalian membuat saya merasa bahagia atas apa pun yang saya lihat. Saya sangat berterima kasih kepada kalian.
Menciptakan berkah bagi dunia dengan melakukan pelestarian lingkungan
Menambahkan kebersihan demi mengurangi kekeruhan dan mendatangkan keberuntungan
Mencurahkan perhatian dan memperhatikan keamanan saudara se-Dharma
Bersumbangsih dengan cinta kasih agung dan memperpanjang jalinan kasih sayang
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 04 Juli 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 06 Juli 2025