Ceramah Master Cheng Yen: Menciptakan Berkah bagi Dunia dengan Kesatuan Tekad


“Saat memproduksi film dokumenter tentang Silent Mentor, kami mendengar tentang seorang frater yang ingin menyumbangkan tubuhnya kepada Tzu Chi. Demikianlah kami menjalin jodoh dengan Frater Augustin. Prinsip hidup beliau ialah menanam pohon yang berguna dan menyumbangkan semua bagian tubuh yang berguna,”
kata Wu Zhi-yi Penulis naskah Da Ai TV.

“Saya membawa sesuatu hari ini. Ini diberikan oleh Tzu Chi,” kata Augustin Buchel Frater Bethlehem Mission Society.

Luar biasa.

“Barang ini sudah sangat lama. Ia sudah sobek berkali-kali, tetapi saya tetap menyimpannya,” lanjut Augustin Buchel.

Ini masih bisa disimpan sangat lama.

“Itulah harapan saya. Taitung, Taiwan adalah kampung halaman saya. Saya telah tinggal di sana selama 62 tahun,” kata Augustin Buchel.

Anda sungguh penuh cinta kasih. Anda mengasihi semua orang dan semua orang mengasihi Anda. Jadi, Taiwan adalah kampung halamanmu yang penuh cinta kasih.

“Ya, saya memberi tahu orang-orang bahwa saya adalah warga Taitung. Enam tahun lalu, saya mendapatkan kartu penduduk tetap,” ucap Augustin Buchel.

Saya mendoakanmu. Jagalah kesehatan agar Anda dapat meneruskan kebijaksanaan dan ajaranmu kepada lebih banyak orang.


“Beliau datang ke Taiwan pada usia 27 tahun. Kini, beliau telah berusia 90 tahun. Sudah lebih dari setengah abad beliau mendedikasikan diri di Taitung. Mengenai pendidikan, berhubung wilayah Taitung berbentuk memanjang, anak-anak yang hendak pergi ke sekolah harus menempuh perjalanan yang sangat jauh. Jika naik kendaraan, biayanya cukup besar dan sangat berat bagi banyak orang. Akibatnya, banyak anak yang putus sekolah,”
kata kata Wu Zhi-yi, Penulis naskah Da Ai TV.

“Pastor Bethlehem Mission Society lalu mendirikan sebuah sekolah asrama agar anak-anak dapat tinggal, belajar, dan dijaga oleh mereka di sana. Mereka sangat bersungguh-sungguh dan menghormati budaya setempat. Para pastor dari Bethlehem Mission Society telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi bahasa, budaya, musik, dan tradisi warga suku asli,” lanjut kata Wu Zhi-yi.

“Kini, di Taiwan hanya ada dua rohaniwan Bethlehem Mission Society, yaitu Pastor Josef Eugster Johann dan Frater Augustin Buchel,” pungkas Wu Zhi-yi.

“Jika bisa membantu, kami akan membantu. Sesungguhnya, tujuan kami ialah mendorong mereka melakukan sesuatu. Dengan mempelajari suatu keterampilan, mereka dapat terus mengembangkannya. Inilah cara yang baik untuk membantu mereka,” kata Augustin Buchel.

Semua agama mengajarkan jalan yang sama, yaitu jalan agung yang penuh cinta kasih. Dunia ini penuh dengan bencana, kesulitan, dan penderitaan. Tidak peduli bagaimana penderitaan seseorang, agama kita semua sama-sama mengajarkan untuk mengerahkan belas kasih dan cinta kasih bagi orang yang menderita. Saat melihat orang yang menderita, bantulah mereka. Ini tidak bisa dilakukan oleh satu orang ataupun satu agama saja.

Hendaklah semua umat dari berbagai agama sama-sama mengerahkan cinta kasih untuk membantu orang-orang yang menderita. Mari kita bersama-sama mengasihi mereka. Insan Tzu Chi mencakup umat dari berbagai agama. Kita selalu saling menghormati dan mengasihi. Cinta kasih kita tidak membeda-bedakan. Kita memiliki semangat cinta kasih yang sama.


“Para senior di Bethlehem Mission Society juga mempelajari bahasa. Mereka telah lama bekerja sama dengan Academia Sinica untuk mempelajari bahasa warga suku asli dan meninggalkan barang-barang, seperti kamus yang dibuat oleh Pastor Hans Egli. Dalam waktu tujuh tahun, mereka meninggalkan permata yang sangat berharga,” kata Augustin Buchel.

“Saya merasa bahwa salah satu kebaikan yang bisa saya lakukan untuk Taiwan ialah menyumbangkan tubuh saya kepada Universitas Tzu Chi untuk membawa manfaat. Jika hanya dimakamkan di Gereja Hsiaoma, orang-orang akan melupakan saya. Dengan menyumbangkan tubuh saya, mungkin ada orang yang akan mengingat saya,” lanjut Augustin Buchel.

Baik, Anda sangat bijaksana. Sesungguhnya, tubuh ini tidaklah kekal. Suatu hari nanti, tubuh ini pasti akan lapuk. Setelah dimasukkan ke dalam peti jenazah, baik dikremasi maupun dikubur di dalam tanah hingga lapuk dan digerogoti oleh serangga, tubuh ini pada akhirnya akan hancur. Namun, menyumbangkan tubuh kita agar para dokter dapat melakukan pembedahan dan penelitian adalah tindakan yang sangat bermakna dan dapat mewariskan cinta kasih hingga selamanya.

Meski memiliki nama yang berbeda-beda, semua agama memiliki esensi yang sama, yaitu keyakinan yang tulus. Ini adalah sebuah jalan. Baik agama orang lain maupun agama saya, semuanya berujung pada satu titik yang sama. Jadi, saya merasa bahwa kita sama-sama adalah praktisi spiritual.

Pastor juga meninggalkan keduniawian. Biarawati juga meninggalkan kehidupan berkeluarga dan mendedikasikan diri untuk keluarga besar dari agama mereka. Mereka juga memandang semua umat agama mereka sebagai anggota keluarga sendiri. Saya yakin bahwa mereka telah mendedikasikan jiwa dan raga mereka untuk keyakinan mereka. Namun, mereka juga bisa menerima agama lain dan turut berpartisipasi dalam aktivitas agama lain dengan penuh cinta kasih.

Agama Buddha pun demikian. Saya juga sangat menghormati agama lain. Saya merasa bahwa kita semua memiliki semangat dan filosofi yang sama. Kita sama-sama adalah praktisi spiritual.


“Intinya, kita harus memperhatikan orang lain,”
ucap Augustin Buchel.

Benar, saat orang lain baik-baik saja, barulah kita akan baik-baik saja. Saat ada banyak orang baik di sekeliling kita, barulah hidup kita bisa damai.

“Bersumbangsihlah selagi mampu,” pungkas Augustin Buchel.

Kami mengandalkan kalian yang masih muda.

“Ya, terima kasih.”

Kalian harus lebih sering mempromosikannya. Agama yang baik harus terus dipromosikan. Hendaklah kalian mewariskan semangat pastor kalian. Meski nama agama kita berbeda, tetapi kita memiliki pemikiran yang sama. Kita semua berharap orang-orang dapat memiliki pola pikir dan tujuan hidup yang benar.

Agama mengajarkan tujuan hidup yang harus disebarkan. Prinsip yang baik hendaknya disebarkan dan dipahami oleh lebih banyak orang. Prinsip-prinsip yang baik ini adalah prinsip kebenaran. Saya yakin bahwa pastor juga menyebarkan kebenaran. Kami juga menyebarkan kebenaran. Kita sama-sama menyebarkan kebenaran di dunia.

Meski nama agama kita berbeda-beda, ada agama Buddha, Kristen Katolik, dan Kristen Protestan, tetapi semuanya menunjukkan jalan yang sama dan ingin menyebarkan ajaran kebaikan kepada orang-orang agar orang-orang di dunia tahu untuk menciptakan berkah bagi dunia. Inilah ajaran kebaikan.

Semua agama memiliki prinsip yang sama, yaitu menciptakan berkah bagi dunia. Semuanya menuju arah yang sama. Saya yakin bahwa sebagai tokoh agama dan penyebar ajaran kebaikan, kita memiliki hati dan tekad yang sama.

Mewujudkan kerukunan antaragama dan bersumbangsih dengan cinta kasih
Bersyukur, menghormati, dan tidak membeda-bedakan
Mendedikasikan jiwa dan raga untuk menyebarkan kebenaran
Menciptakan berkah bagi dunia dengan kesatuan tekad

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 20 Oktober 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 22 Oktober 2025
Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -