Ceramah Master Cheng Yen: Menciptakan Berkah Bersama Tanpa Kemelekatan

“Master yang terhormat dan terkasih, selamat Tahun Baru Imlek. Selamat Tahun Baru Imlek, semuanya.”

“Kami akan tekun mempraktikkan Jalan Bodhisatwa. Saya yakin, saya berikrar, saya menjalankan. Selamat Tahun Baru Imlek.”

“Murid-murid kami sangat patuh. Kami juga sangat patuh. Selamat Tahun Baru Imlek, selamat, selamat. Master, kami mengasihi Master.”

Insan Tzu Chi di seluruh dunia, selamat Tahun Baru Imlek. Semoga hidup tenteram dan dipenuhi berkah. Kita hendaknya bersyukur di zaman sekarang kita dapat melakukan telekonferensi. Kita terpisah oleh jarak yang jauh dan merindukan satu sama lain. Rasa rindu ini sulit diungkapkan dengan kata-kata. Namun, lewat telekonferensi, kita dapat mendengar dan melihat satu sama lain.

Karena itu, kita hendaklah bersyukur, terlebih meningkatkan kewaspadaan. Pandemi COVID-19 tidak dapat ditahan oleh manusia. Kita hanya bisa membangkitkan ketulusan. Ketulusan ini merupakan pelajaran besar yang diberikan oleh pandemi kali ini. Kita sungguh harus sadar.


Jika orang-orang tetap mengutamakan ketenaran dan keuntungan, itu sungguh mengkhawatirkan. Pandemi ini belum berakhir. Untuk mengakhirinya, setiap orang hendaklah melepas nafsu keinginan, mengesampingkan ketenaran dan keuntungan, serta bersungguh hati untuk membawa manfaat bagi masyarakat.

Terhadap orang yang menderita dan kekurangan, kita hendaklah membangkitkan belas kasih. Belas kasih inilah yang memicu kita untuk bersumbangsih dengan tulus. Inilah obat mujarab bagi pandemi ini. Obat inilah yang harus segera kita gunakan sekarang.

Saya melihat pembangunan RS di Indonesia sudah rampung. Ingatlah bahwa membangun rumah sakit bukan demi mencari keuntungan, melainkan demi melenyapkan penderitaan orang-orang yang didera penyakit. Kita membina dokter humanis dan menggunakan obat berkualitas untuk mengobati pasien. Tentu saja, yang terpenting ialah memiliki hati yang tulus.

 

Saya bisa melihat bahwa semua orang memiliki hati yang sama. Saya berharap kalian dapat bertindak secara nyata untuk menjadi teladan di Indonesia. Relawan di Indonesia yang merupakan pengusaha hendaknya tetap bersatu hati agar bisa menjadi teladan di Tzu Chi dan menjadi penggerak bagi orang-orang di seluruh dunia serta menginspirasi mereka untuk melakukan hal yang sama dengan kalian.

Jika bisa demikian, orang yang terinspirasi akan semakin banyak di seluruh dunia. Jadi, saya berharap kalian semua dapat menjalankan ikrar dengan penuh keyakinan.

“Murid-murid Jing Si di Jepang berikrar untuk bervegetaris dan menyosialisasikan vegetarisme guna meredam pandemi; giat bersumbangsih di komunitas; menyelami silsilah Dharma Jing Si dan menyebarluaskan mazhab Tzu Chi; bekerja sama dengan harmonis dan menyerap Dharma ke dalam hati.”

“Murid-murid Jing Si di Beijing mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek kepada Master. Selamat Tahun Baru Imlek. Kami akan bervegetaris, berbuat baik, menggalang cinta kasih, dan semakin dekat di hati Master.”


Menjalankan Tzu Chi akan dipenuhi berkah. Meski saat ini seluruh dunia diselimuti pandemi COVID-19, tetapi saya ingin berkata pada kalian bahwa kita harus membuka pintu hati agar matahari dapat menyinari hati kita. Seiring datangnya musim semi yang membawa kehangatan bagi bumi ini, saya berharap pandemi juga segera berakhir.

Saya kembali mengimbau orang-orang untuk berdoa dengan tulus. Yang terpenting, kita harus bertindak secara nyata dengan bervegetaris. Seluruh vegetarian cilik berharap semua orang dapat bervegetaris serta mengasihi dan melindungi hewan; dunia tenteram dan terbebas dari wabah penyakit.

Saya bisa melihat keceriaan anak-anak dan mendengar tentang ketekunan mereka serta keteguhan mereka dalam bervegetaris. Mereka mendengar dan menyerap ajaran saya, bahkan mempraktikkannya secara nyata. Saya sering berkata bahwa mudah untuk mengajak orang berbuat baik, tetapi sulit untuk mengajak orang bervegetaris. Namun, melihat banyak orang yang menyerap ajaran saya dan sungguh-sungguh bervegetaris, saya melihat harapan dalam hal ini.


Semoga semua orang dapat bersatu hati. Kita harus membangkitkan cinta kasih yang utuh dan menyeluruh terhadap semua makhluk, menghormati kehidupan, dan mengasihi semua makhluk tanpa pamrih.

Dengan demikian, barulah iklim dan alam dapat kembali selaras.

Saya juga mendengar tentang para relawan kita yang terus melakukan daur ulang seperti biasa. Mengasihi dan melindungi Bumi adalah hal yang dapat dilakukan dengan mudah oleh umat manusia. Demikian pula dengan bervegetaris. Jika kita dapat mengendalikan nafsu makan yang singkat itu, kita dapat bervegetaris dengan mudah.

Terima kasih. Dengan adanya niat dan ketulusan, pandemi ini pasti akan segera berlalu. Agar masyarakat harmonis dan empat unsur alam selaras, kita harus bersumbangsih dengan tulus untuk menciptakan berkah. Sungguh, kita harus menciptakan berkah. Kita harus mengakumulasi berkah.


Dalam kehidupan sehari-hari, kita wajib memupuk berkah tanpa menyia-nyiakan satu detik pun. Asalkan sesuatu itu bermanfaat bagi semua makhluk, benar, dan baik, maka genggamlah waktu untuk melakukannya. Bersama-sama menapaki Jalan Bodhisatwa di dunia, inilah misi kita.

Kita juga harus menyebarkan kebajikan dan ketulusan ke seluruh dunia karena itu merupakan lapisan pelindung terbaik. Terima kasih. Marilah kita membentuk lapisan pelindung dengan cinta kasih yang tulus untuk menjauhkan wabah penyakit. Semoga pandemi segera berakhir, dunia damai dan tenteram, serta semua orang dapat hidup sehat, tenteram, dan bahagia. Saya mendoakan semua orang dengan tulus.

Tak melekat pada ketenaran dan keuntungan serta dapat melepas nafsu keinginan
Berbelas kasih pada makhluk yang menderita dan bersumbangsih secara nyata
Melakukan daur ulang, bervegetaris, dan berdoa dengan tulus
Menciptakan berkah bersama demi mewujudkan ketenteraman

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 19 Februari 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 21 Februari 2021
Beriman hendaknya disertai kebijaksanaan, jangan hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain hingga membutakan mata hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -