Ceramah Master Cheng Yen: Menciptakan Berkah dengan Kebajikan dan Ikrar Tanpa Batas


"’Bantuan bagi Turki; Merangkul Mereka yang Menderita’ adalah kegiatan amal atas respons gempa bumi dahsyat yang terjadi di Turki pada 17 Agustus 1999. Pada saat kegiatan amal di sepanjang jalan itu, slogan utama kami adalah ‘Membangkitkan Cinta Kasih’. Pada tahun 1999, terjadi gempa bumi dahsyat di Turki pukul 03.01 dini hari dengan kekuatan 7,4 SR. Ini sungguh parah. Lebih dari 16 ribu orang meninggal dunia pada tanggal 19 Agustus 1999. Gempa bumi dahsyat terjadi pada tanggal 17 dan 18. Saat langit mulai terang, Master menghubungi 4 staf kita yang ada di Kosovo. Setelah menerima informasi, mereka berempat segera pergi ke Istanbul untuk melakukan survei dan memahami bencana tersebut. Hal terpenting ialah mereka harus memahami bantuan internasional yang datang dari setiap negara. Karena bencana ini begitu besar, seluruh negara di dunia pasti akan bergerak,” kata Hong Jing Yuan Kepala Dept. Kompilasi Sejarah Tzu Chi

“Pada tanggal 22 Agustus, Faisal Hu tidak melihat keberadaan orang Taiwan sehingga beliau menulis artikel di United Daily News Taiwan, ‘Di mana bantuan Taiwan bagi Turki?’. Pada kenyataannya, kita telah pergi ke sana. Dari tanggal 24 hingga 27 Agustus, Tzu Chi telah membagikan 3 ribu kasur dan 3 ribu helai selimut di Avcilar, daerah yang terkena dampak paling parah. Dalam proses pembagian ini, kami terhubung dengan Kakak Faisal Hu. Dengan segera, beliau mendedikasikan dirinya untuk turut bersumbangsih. Pada tanggal 28 Agustus, Tzu Chi menggalang cinta kasih di seluruh dunia. Relawan dari seluruh dunia mulai turun ke jalan untuk menggalang cinta kasih seluruh warga,” lanjut Hong Jing Yuan.

“Banyak orang di Taiwan berkata, ‘Mengapa kalian membantu negara lain? Mengapa tidak membantu Taiwan?’ Beberapa orang menjatuhkan poster-poster yang dibawa oleh relawan. Mereka terus memaki dan berkata kita tidak berguna. ‘Tidak membantu Taiwan, malah membantu negara lain.’ Relawan hanya tersenyum dan menjawab, ‘Terima Kasih.’ Bahkan, ada orang yang merebut kotak sumbangan dari para anggota komite. Para anggota komite dan Tzu Cheng hanya membungkuk sambil mengucapkan terima kasih dan mengambil kembali kotak tersebut. Ini sungguh-sunguh merupakan ladang pelatihan diri,” punkgas Hong Jing Yuan.


Sejarah itu abadi. Jing Yuan dapat menceritakan kembali peristiwa yang terjadi lebih dari 20 tahun yang lalu. Saat ini, peristiwa itu muncul kembali dalam benak saya. Saya sangat prihatin dan tersentuh. Relawan Tzu Chi sangat bersusah payah. Mereka dimarahi dan diusir. Sesungguhnya, ini sangat sulit. Namun, saya berharap semua orang dapat menceritakan kenangan mereka. Dalam jangka waktu tersebut, banyak jalinan jodoh tidak terbayangkan yang berlanjut hingga saat ini.

Saya selalu menyerukan kepada semua orang untuk membuka pintu hati dan membangkitkan hakikat kebuddhaan dalam diri kita. Hendaklah kita menciptakan nilai dalam kehidupan dan menanamkan benih Bodhisatwa dalam hidup kita. Kehidupan manusia memiliki batas. Puluhan tahun akan berlalu begitu cepat. Saya berharap sejarah Tzu Chi dapat dicatat dengan baik.

Saat ini, segala peristiwa yang terjadi di dunia juga harus segera kita catat. Untuk peristiwa di masa lalu, perlu banyak waktu untuk menelusurinya kembali. Namun, untuk peristiwa saat ini, dengan teknologi yang telah berkembang pesat, kita hanya perlu mencarinya dengan sepenuh hati, maka kita dapat mencatat peristiwa itu dengan mudah. Kita harus melakukannya, bahkan jika Tzu Chi tidak menjadi bagian dalam peristiwa itu. Tentunya, jika Tzu Chi menjadi bagian di dalamnya, itu merupakan sejarah berharga bagi kita. Ini disebut dengan harta karun. Harta apa yang terpendam? Yaitu hati dan cinta kasih dari banyak orang.

Cinta kasih dapat mengatasi segala kesulitan. Saya akan terus menyerukan bahwa satu-satunya obat paling mujarab untuk perdamaian ialah membangkitkan cinta kasih semua orang dan menciptakan berkah. Sebersit niat baik menciptakan setetes berkah. Hendaklah kita mengumpulkan tetes demi tetes berkah untuk menciptakan kedamaian yang sesungguhnya. Sesungguhnya, ini sangat sulit.


Buddha mengatakan bahwa dunia ini sama seperti rumah yang tengah terbakar, bukan hanya Bumi kita, melainkan seluruh alam nafsu, alam rupa, dan alam tanpa rupa. Alam nafsu meliputi dunia kita, Dunia Saha, juga mencakup alam surga. Semuanya termasuk alam nafsu. Semua makhluk di sini memiliki nafsu keinginan dan ketamakan. Nafsu keinginan terus bertumbuh dalam waktu lama dari kehidupan ke kehidupan.

Bencana akibat ulah manusia bersumber dari hati manusia yang diliputi oleh kegelapan batin. Noda batin terus menumpuk dan membelenggu batin manusia. Sesungguhnya, sampai kapan kebencian dan rasa dendam dibiarkan membelenggu? Satu-satunya cara ialah menyucikan hati manusia.

Saya selalu berharap bahwa setiap perkataan yang saya serukan dapat kalian serukan juga kepada seluruh dunia agar ajaran Buddha terus tersebar di seluruh dunia. Ketika suatu hari saya sudah tidak ada, saya berharap semangat Tzu Chi dapat diteruskan. Lebih dari 2.500 tahun yang lalu, Buddha telah menjalankan niat-Nya membabarkan Dharma. Di zaman ini, jalinan jodoh telah matang dan kita dapat menyebarkan ajaran-Nya ke seluruh dunia. Hendaklah kita menghimpun hati, ucapan, dan tindakan bajik dari semua orang.

Belakangan ini, saya sering mengatakan bahwa kita harus menyatukan hati dan ucapan kita. Kesatuan hati ini adalah bagian dari semangat 4 in 1 Tzu Chi, yaitu bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan gotong royong. Dengan bekerja sama dalam keharmonisan dan kesatuan hati, kita akan memiliki kekuatan yang besar.


Saya berharap relawan Tzu Chi di seluruh dunia dapat menghimpun cinta kasih bersama, bukan hanya untuk membantu negara tertentu, tetapi juga menyucikan hati manusia dan mengubah tanah yang penuh noda menjadi tanah suci. Bagaimana kita memurnikan dunia yang tidak murni ini? Semua orang harus membangkitkan cinta kasih agung yang murni tanpa ego.

Kita juga membutuhkan orang-orang untuk membentuk jalinan kasih sayang dan memperluas cinta kasih agung. Hendaklah kita menyucikan dunia ini dengan sepenuh hati dan cinta kasih dan membantu orang-orang yang menderita. Hendaklah kita semua berusaha melakukan ini dan menjadi Bodhisatwa dunia.

Usia kehidupan memiliki batas, tetapi ikrar tidak terbatas. Ketika semua orang membangun ikrar dan tekad, maka ikrar yang agung telah memperpanjang jalinan kasih dari kehidupan ke kehidupan. Dalam kehidupan saat ini, tidak peduli berapa banyak waktu yang tersisa, kita harus mulai membangun ikrar dan tekad. Jika tidak memiliki tekad, kita tidak akan memiliki jiwa kebijaksanaan di masa depan.

Hendaklah kita mengubah kehidupan awam menjadi jiwa kebijaksanaan. Usia kehidupan terus berkurang seiring berjalannya waktu. Namun, jiwa kebijaksanaan terus bertumbuh seiring waktu. Hendaklah kita semua memiliki kesatuan hati. Semoga jiwa kebijaksanaan Tzu Chi akan terus ada dan abadi di dunia.

Meninggalkan jejak dan menjadi saksi sejarah
Tzu Chi Tidak berhenti membantu orang-orang yang menderita
Dunia bagaikan rumah yang terbakar dan semua makhluk kehilangan sifat hakiki
Menciptakan berkah dengan kebajikan dan menumbuhkan jiwa kebijaksanaan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 05 Agustus 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 07 Agustus 2022
Seulas senyuman mampu menenteramkan hati yang cemas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -