Ceramah Master Cheng Yen: Menciptakan Berkah, Membawa Manfaat, dan Mewariskan Kebenaran


Kita harus menyadari betapa bahaya dan rapuhnya dunia ini. Tidak ada yang abadi di dunia. Hendaklah kita semua meningkatkan kewaspadaan. Hanya dengan menciptakan berkah, barulah kita dapat meredam bencana. Ini disebut menciptakan pahala. Kita menciptakan pahala demi memberi manfaat bagi semua makhluk. Kita harus membantu mereka yang dalam kesulitan dan meringankan penderitaan dunia. Inilah Jalan Bodhisatwa.

Buddha membimbing semua orang di dunia untuk menciptakan berkah terlebih dahulu. Buddha membimbing kita untuk tidak hanya mencari berkah, melainkan menganggap ini sebagai sesuatu yang seharusnya demi membangkitkan hakikat kebuddhaan dan menapaki Jalan Bodhisatwa. Inilah kebenaran sejati yang diajarkan Buddha.

Kita hendaknya berbuat baik bukan hanya karena ingin mendapatkan berkah. Sebaliknya, kita harus bersumbangsih tanpa pamrih. Ini adalah kebenaran yang sudah seharusnya dijalankan. Kebenaran hidup inilah yang diajarkan oleh Buddha. Inilah Jalan Bodhisatwa. Kebenaran ini harus kita praktikkan. Ini sudah seharusnya.

Buddha datang ke dunia untuk membimbing kita berjalan di jalan kebenaran ini. Hendaklah semua orang mendengarkan ini. Saya sudah membicarakannya berulang kali karena khawatir kalian tidak memahaminya. Setiap orang harus berjalan di jalan kebenaran ini. Sebagai manusia, sepatutnya kita menjalankan kebenaran.


Bumi adalah dunia bagi semua makhluk, disebut juga dengan Dunia Saha. Bumi adalah sebuah planet di alam semesta. Dunia ini disebut sebagai dunia yang makhluknya harus menahan derita. Kita datang ke dunia ini dengan banyak penderitaan yang harus ditanggung yang memberi kita kesempatan untuk melatih diri. Hanya dengan melatih kesabaran dalam menanggung penderitaan, barulah kita dapat memahami kebenaran hidup yang sesungguhnya. Prinsip kebenaran ini membawa kita untuk berjalan menuju kebuddhaan. Intinya, bagaimana kita mempraktikkan kebenaran di tengah penderitaan demi memahami kebenaran sejati? Kita harus mulai menapaki Jalan Bodhisatwa.

Dalam menapaki Jalan Bodhisatwa, kita harus melihat penderitaan semua makhluk. Hendaklah kita memanfaatkan waktu saat ini untuk menyerukan prinsip kebenaran. Ketika tidak ada bencana, apa pun yang kita katakan kepada semua orang, mereka merasa kita hanya sekadar berceramah. Mereka tidak memahaminya karena tidak dapat melihat dan menyentuh kebenaran ini. Begitulah makhluk awam. Jadi, setiap kali terjadi bencana, kita harus segera memberikan bantuan dan secara aktif membimbing orang-orang untuk menggalang Bodhisatwa. Hendaklah kita memiliki inisiatif.

Lihatlah, Tzu Chi memiliki Asosiasi Guru, Tzu Ching, dan lainnya. Inilah cara kita membimbing semua orang dari latar belakang yang berbeda-beda untuk bersama-sama menapaki Jalan Bodhisatwa. Untuk mengakomodasi orang-orang dari berbagai latar belakang, kita membangun tim yang berbeda-beda pula. Menjalankan misi Tzu Chi hingga saat ini, banyak orang makin dewasa seiring berjalannya waktu dan kemudian menjadi lanjut usia. Apa yang bisa kita lakukan? Kita harus meningkatkan kewaspadaan kita dan menginspirasi semua orang untuk meneruskan misi ini.


Saya berharap kita semua dapat sungguh-sungguh mengamalkan kebenaran sejati. Ada banyak hal yang dapat kita gunakan untuk menyampaikan kebenaran. Hendaklah kita membagikan kebenaran yang telah kita jalankan di masa lalu. Inilah ajaran dan kebenaran yang nyata. Misi yang kita jalankan harus menunjukkan kebenaran. Kita pun harus menyebarkannya. Kita dapat menyampaikan prinsip kebenaran dengan berbagi tentang apa yang telah Tzu Chi lakukan kepada semua orang.

Hendaklah kita berinteraksi dengan semua orang dan menemukan cara untuk berbagi kebenaran kepada mereka. Ada banyak orang yang tidak dapat memahami kebenaran yang disampaikan. Namun, ketika terjadi bencana, mereka akan mulai mengerti, "Wah, kehidupan ini tidak kekal dan penuh penderitaan. Saya bukan hanya harus menyambut seruan, melainkan juga bertekad mengajak orang lain untuk turut serta." Dengan demikian, makin banyak orang yang akan terinspirasi untuk turut bersumbangsih. Kita harus memanfaatkan waktu untuk menghimpun orang dan tidak membiarkan misi ini terputus. Hingga saat ini, kita telah menyebarkan kebenaran baik di tempat yang dekat maupun yang jauh. Di mana pun terjadi bencana, kita akan dengan cepat menuju ke tempat itu yang mungkin asing bagi kita. Sebelum mengenal orang-orang di sana, kita terlebih dahulu bersumbangsih bagi mereka.


Relawan kita telah menginjakkan kaki di tanah yang asing, berkenalan dengan orang-orang di sana, dan membimbing mereka yang berjodoh untuk menjadi Bodhisatwa dunia. Mereka yang terinspirasi juga dapat membimbing dan menginspirasi orang lain lagi. Inilah yang dilakukan relawan selama puluhan tahun. Inilah yang disebut menapaki Jalan Bodhisatwa, memahami kebenaran, menempa diri lewat hal-hal yang terjadi, dan bertekad membangkitkan cinta kasih semua orang. Mereka telah melakukan ini semua. Jadi, kita sangat beruntung.

Kita dapat melihat bagaimana dunia penuh dengan penderitaan dan bencana. Kita sungguh dipenuhi berkah. Setiap hari, kita bisa melihat peristiwa yang terjadi di dunia. Hendaklah kita bertekad untuk menciptakan berkah bagi dunia. Ketika melakukannya, kita adalah Bodhisatwa dunia. Mari kita semua memberi dengan cinta kasih dan menciptakan berkah bagi dunia. Kita harus memanfaatkan kebijaksanaan untuk bersumbangsih tanpa pamrih. Intinya, hendaklah kita menjalin kasih sayang dan cinta kasih yang murni tanpa noda. Inilah yang harus kita semua lakukan pada saat ini.

Menyelamatkan semua makhluk dan melenyapkan penderitaan dunia
Membawa manfaat bagi semua makhluk dan menciptakan pahala
Melatih kesabaran atas penderitaan di Jalan Bodhisatwa
Menginspirasi orang banyak dan mewariskan kebenaran

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 06 Agustus 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 08 Agustus 2022
Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -