Ceramah Master Cheng Yen: Menciptakan Kehidupan yang Bermakna dengan Hati yang Tulus

Waktu berlalu tanpa kita sadari. Namun, bagi relawan Tzu Chi, setiap detik sangatlah berharga. Mereka tidak membiarkan setiap detik berlalu sia-sia. Setiap hari libur, relawan Tzu Chi tetap sangat sibuk dan bolak-balik terjun ke komunitas untuk menyesuaikan waktu dengan masyarakat. Relawan Tzu Chi selalu memanfaatkan setiap kesempatan untuk bersumbangsih bagi masyarakat agar waktu mereka tak berlalu sia-sia. Mereka menapakkan setiap langkah dengan mantap.

Dalam hidup ini, mereka tidak menyia-nyiakan waktu mereka. Mereka melewati setiap detik dengan bermakna. Namun, saat memandang ke seluruh dunia, kita melihat banyak penderitaan. Contohnya di Amerika Serikat. Di Washington, D.C., kebakaran hutan masih terus terjadi. Lihatlah kobaran api melahap wilayah pegunungan yang luas. Kita janganlah berpikir itu terjadi di Amerika Serikat yang sangat jauh dari kita. Sesungguhnya, kita semua  berpijak di atas bumi yang sama dan hidup di bawah langit yang sama. Asap yang tercipta dari kebakaran itu dapat menimbulkan pencemaran udara.

Kini sungguh sudah saatnya bagi kita untuk meningkatkan kewaspadaan. Janganlah kita terus tertidur dalam malam panjang yang penuh kegelapan dan noda batin. Jika kita terus hidup dalam dunia mimpi dan enggan terjaga, maka kehidupan seperti ini sungguh disayangkan. Selain itu, ini juga membawa kerusakan besar bagi Bumi kita.

Kita juga melihat setengah bulan lalu, topan Soudelor menyebabkan Wulai, wilayah Taiwan utara diguyur hujan lebat sehingga terjadi tanah longsor. Daerah itu merupakan daerah wisata. Banyak orang pergi ke sana untuk menikmati pemandian air panas dan sauna. Demi memperoleh keuntungan, manusia melakukan pengembangan secara berlebihan. Akibatnya, begitu angin dan hujan menerjang, jumlah air yang terlalu banyak menyebabkan tanah longsor dan mendatangkan kerusakan besar bagi Wulai.

Saat suatu bencana terjadi, kita dapat melihat sekelompok relawan Tzu Chi yang biasanya tidak pernah pergi ke sana untuk mencari kenikmatan. Namun, begitu bencana terjadi, relawan Tzu Chi tidak pernah absen untuk memberi bantuan. Selama 8 hari, mereka berada di sana untuk membantu kegiatan pembersihan. Air lumpur yang keruh telah bercampur dengan kotoran dan air limbah. Aromanya sungguh tidak sedap. Namun, kita dapat melihat relawan Tzu Chi yang berusia 60-an tahun, 70-an tahun, dan 80-an tahun bersumbangsih terus tanpa henti.

Contohnya Relawan Li yang bertanggung jawab sebagai ketua barisan Tzu Cheng (Relawan Komite Pria). Dia sudah hampir berusia 80 tahun, tetapi selama 8 hari, dia terus berada di sana. Dia sungguh teladan bagi kita. Kekuatan cinta kasih tidak boleh kurang dia seorang. Karena itu, saya sering berkata, ‘sertakan saya dalam perbuatan baik dan jangan libatkan saya dalam perbuatan buruk’.

Kita dapat melihat banyak relawan yang mengenakan sabuk pelindung pinggang, tetapi tetap bersikeras untuk membantu. Usai membersihkan wilayah Guishan, relawan Tzu Chi menuju wilayah pegunungan untuk membantu membersihkan area pemandian air panas, kota tua, restoran, dan toko-toko penjual cendera mata di Wulai. Mereka sungguh bekerja keras. Mereka bahkan membantu membersihkan perabot di tiga tingkat ruang bawah tanah. Bayangkan kerja keras mereka selama 8 hari itu.

Namun, usai membersihkan wilayah tersebut dan memulihkan sendi kehidupan di kota tua, kita kembali menerima kabar tentang topan Goni. Saya sungguh khawatir karena Distrik Wulai baru selesai dibersihkan dan permukaan tanahnya baru saja tersapu air hujan. Ia tidak akan kuat menahan hujan lebat lagi. Badan Meteorologi terus melaporkan bahwa topan Goni akan membawa curah hujan yang tinggi. Karena itu, saya sungguh khawatir.

Saya juga khawatir curah hujan yang tinggi itu akan memengaruhi Konferensi Urologi Nasional yang tengah berlangsung di Hualien. Acara itu berskala besar karena melibatkan para akademisi internasional, peserta dari seluruh Taiwan, serta para relawan dan staf yang memberi pelayanan. Total keseluruhan berjumlah lebih dari 1.000 orang. Para akademisi dari berbagai negara tengah berkumpul bersama di Hualien. Mereka tiba di Hualien pada hari Jumat.

Pada hari Sabtu dan Minggu, mereka melakukan demonstrasi pembedahan, presentasi hasil penelitian, dan lainnya. Kita mendemonstrasikan bagaimana menggunakan sistem pembedahan da Vinci (Robotik) untuk menjalankan operasi yang rumit agar para peserta dari luar negeri dapat melihatnya dan berdiskusi lebih lanjut. Sistem pembedahan ini menuai banyak pujian dan memiliki banyak kelebihan. Demonstrasi itu mendatangkan manfaat bagi banyak orang.

Di saat berkumpulnya banyak orang, topan Goni malah bergerak mendekati Taiwan. Saya sangat bersyukur karena topan Goni hanya bergerak mengitari Taiwan dan mendatangkan banyak manfaat bagi Taiwan. Namun, ia tetap menyebabkan tanah longsor di Wulai. Untungnya, kali ini, para warga sangat saksama dalam melakukan antisipasi topan sehingga tidak ada rumah tempat tinggal yang mengalami kerusakan. Hanya saja, ada beberapa akses jalan yang terputus. Inilah yang sangat kita khawatirkan.

Selain itu, topan kali ini juga mendatangkan bencana parah bagi Filipina. Inilah kerusakan yang dibawa oleh Topan Goni. Intinya, dalam hidup ini, kita harus senantiasa berhati tulus dalam setiap menit dan setiap detik. Dalam keseharian, kita harus menciptakan kehidupan yang bermakna. Janganlah kita membiarkan kehidupan kita berlalu sia-sia. Janganlah kita tamak akan rekreasi karena jika kita tamak akan rekreasi, maka para pengusaha akan terus melakukan pengembangan. Jika tempat rekreasi terus dikembangkan, maka suatu hari nanti akan terjadi bencana.

Pengembangan yang berlebihan bisa mendatangkan bencana

Menggenggam kesempatan untuk berkontribusi dengan penuh cinta kasih

Demonstrasi pembedahan membawa banyak manfaat

Mawas diri dan berhati tulus untuk menciptakan kehidupan yang bermakna

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 24 Agustus 2015

Kekuatan akan menjadi besar bila kebajikan dilakukan bersama-sama; berkah yang diperoleh akan menjadi besar pula.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -