Ceramah Master Cheng Yen: Menciptakan Pahala Tak Terhingga dengan Melindungi Bumi

Bodhisatwa  daur ulang kita merupakan teladan bagi orang-orang di seluruh dunia. Sekarang, orang-orang dari berbagai negara mengunjungi posko daur ulang kita untuk melihat bagaimana cara kita melakukan daur ulang. Sekelompok Bodhisatwa daur ulang kita mengumpulkan barang daur ulang dengan bersungguh hati.

Setelah itu, mereka harus melakukan pemilahan dengan sangat teliti. Tutup botol harus dipisah, cincin di leher botol harus digunting, dan label botol harus dilepas agar tidak ada yang tertinggal di botol. Kemudian, botol-botol itu harus dipilah sesuai warna. Misalnya botol warna hijau, botol transparan, dan botol yang memiliki banyak warna dipisahkan di tumpukan yang berbeda.

Kita harus membuat orang-orang di seluruh dunia paham bahwa tujuan kita melakukan daur ulang ialah untuk mengurangi emisi karbon dan menghemat energi. Saya ambil produk plastik sebagai contoh. Bodhisatwa  daur ulang kita tahu dan bisa berbagi dengan orang-orang bahwa untuk menghasilkan plastik, minyak bumi disedot dan harus melalui proses pengilangan. Ini dapat menimbulkan pencemaran.

 

Terlebih lagi, sumber daya alam kita terbatas. Baik air maupun minyak bumi, semua sumber daya alam sangat terbatas. Jika kita terus menguras sumber daya alam, maka generasi penerus kita atau kita sendiri yang kembali ke dunia ini di kehidupan mendatang akan kekurangan air, minyak bumi, dan energi.

Tanpa air, tanaman tidak dapat tumbuh dan kita akan kekurangan pangan. Di seluruh dunia akan kekurangan sumber daya alam. Saat masuk ke Aula Jing Si Shuanghe, saya melihat para relawan sedang melakukan daur ulang di tempat yang sangat luas.

“Master, di sini adalah area botol-botol dan kaleng-kaleng. Kami mendengar Master berkata bahwa barang daur ulang harus dipilah dengan saksama dan dijaga kebersihannya dari sumbernya. Kami melakukan pemilahan dengan sangat saksama,” tutur Lin Xiu-chou, Relawan Tzu Chi.

Di tempat dan ruang yang sama, mereka membaginya menjadi beberapa zona. Mereka berkata, "Master, ini adalah zona pertama." Di zona pertama, kami meletakkan barang daur ulang yang baru saja dikumpulkan." Di zona kedua, kami memilah barang yang bisa didaur ulang sesuai dengan jenisnya."

 

Singkat kata, mereka membaginya menjagi 8 hingga 9 zona. Saya juga melihat sepeda anak dan orang dewasa diletakkan di sana. Saya bertanya, "Mengapa ada sepeda di sini?" Mereka menjawab, "Ini yang sudah diperbaiki." Kita mengumpulkan barang-barang yang dibuang orang, lalu memperbaikinya sehingga bisa digunakan kembali. Setelah diperbaiki, ia terlihat seperti masih baru.

“Ya, yang bisa diperbaiki, akan kami perbaiki dan digunakan lagi, tetapi jika tidak bisa diperbaiki, ia akan didaur ulang,” kata Chen Fu-xing, Relawan Tzu Chi.

Semoga semua orang menghargai berkah.

“Terima kasih, Master,” jawab Chen Fu-xing, Relawan Tzu Chi.

Kita memperbaiki barang-barang agar bisa digunakan kembali. Dengan demikian, kita membimbing orang-orang untuk mengasihi dan menghargai barang. Menghargai sumber daya alam berarti melindungi Bumi dan menciptakan berkah bagi dunia. Melakukan daur ulang sangatlah penting. Selain mengumpulkan barang daur ulang, kita juga melakukan pemilahan serta membuatnya menjadi barang jadi seperti bahan bangunan dan produk lainnya. Banyak orang yang berkata bahwa itu sangat menakjubkan.

Banyak bencana di dunia ini. Sering kali, insan Tzu Chi di banyak negara memberi bantuan bencana pada saat yang sama. Di mana pun dibutuhkan, selimut kita akan segera dikirimkan melalui laut atau dikirimkan melalui udara di saat yang darurat. Ini untuk mengungkapkan cinta kasih yang penuh kehangatan.


Berbicara tentang selimut, saya harus berterima kasih kepada Bodhisatwa  daur ulang. Berkat dedikasi relawan daur ulang, kita bisa memberi cinta kasih kepada banyak orang yang menderita. Ketika ada orang yang membutuhkan, kita memberi mereka selimut untuk menghangatkan mereka.

Singkat kata, saya berterima kasih kepada Bodhisatwa  daur ulang. Mereka melakukan daur ulang dengan teliti agar orang-orang di seluruh dunia tahu bahwa semua orang harus melakukan daur ulang. Kita harus menggalakkan konsep pelestarian lingkungan. Sekarang, posko daur ulang Tzu Chi ada di 16 negara. Mereka melakukan daur ulang di posko daur ulang seperti kita.

Benih Tzu Chi ada di lebih dari 50 negara dan wilayah, ini sangat tidak mudah. Di antaranya ada 16 negara sudah mendirikan posko daur ulang dan mulai menggalakkan konsep pelestarian lingkungan. Jadi, saya sangat bersyukur.

Mereka harus datang ke Taiwan untuk belajar bagaimana melakukan daur ulang agar bisa menjalankannya di negara mereka. Jadi, Saudara sekalian, bukankah pahala kita tak terhingga? Seperti inilah kita menciptakan berkah bagi dunia. Di zaman seperti ini, kita harus bersumbangsih untuk melindungi Bumi.

Setiap kali datang ke Yilan, saya selalu merasa nilai budaya humanis yang paling khas di sini ialah kegiatan daur ulang. Melalui kegiatan daur ulang, kita dapat membimbing orang-orang untuk berbakti kepada orang tua dan membimbing anak-anak untuk melindungi Bumi. Inilah yang relawan kita lakukan di Yilan. Mereka melakukannya dengan baik. Saya sangat berterima kasih kepada kalian semua.


“Master, kami mengasihi Master. Kami sangat suka melakukan daur ulang. Meski kami melakukannya hingga berkeringat, hati kami tetap merasa senang. Kami akan sepenuh hati mengikuti langkah Master dari kehidupan ke kehidupan,” ujar para relawan di Yilan.

Bodhisatwa  daur ulang semuanya adalah Bodhisatwa  dunia. Mengasihi Bumi sama dengan mengasihi kehidupan semua makhluk. Tahun ini saya memberi kalian semua 2 kalimat, yaitu kita harus bersyukur, menghormati, dan mengasihi kehidupan; harmonis tanpa pertikaian, menciptakan berkah bersama. Ini adalah pelajaran yang paling penting dalam melatih diri. Di posko daur ulang, kita bersumbangsih dengan cinta kasih dan mengasihi semua barang.

Barang saja harus dikasihi, apa lagi makhluk hidup. Jadi, sebisa mungkin kita menggalakkan pola makan vegetaris untuk mengasihi kehidupan. Bervegetaris baik untuk kesehatan kita. Saya berharap Bodhisatwa  sekalian dapat mengasihi Bumi dan semua barang. Inilah harapan saya terhadap kalian semua. Saya juga mendoakan kalian semua.

Saya berterima kasih kepada para Bodhisatwa  lansia yang tetap mendedikasikan diri untuk melakukan daur ulang. Kalian melakukannya dengan sukarela dan menerimanya dengan sukacita. Berkah kalian sungguh tak terhingga. Semoga kalian bisa membina berkah dan kebijaksanaan secara bersamaan. Terima kasih.

 

Kegiatan daur ulang sebagai nilai budaya humanis yang khas

Melakukan daur ulang untuk mengurangi emisi karbon dan menghemat energi

Menjadi teladan dalam menghargai sumber daya alam

Menggalakkan pola makan vegetaris untuk menciptakan berkah yang tak terhingga

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 24 Januari 2019

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 26 Januari 2019

Kita hendaknya bisa menyadari, menghargai, dan terus menanam berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -