Ceramah Master Cheng Yen: Mendidik Murid dengan Cinta Kasih


Kita bisa melihat pencapaian misi pendidikan kita. Para guru, kepala sekolah, dan staf di semua sekolah kita memiliki cinta kasih. Ini membuat saya sangat tenang. Kita membimbing murid-murid dengan cinta kasih dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan mereka. Yang diberikan oleh orang tua adalah tubuh dan kehidupan, sedangkan yang diberikan oleh guru adalah jiwa kebijaksanaan. Kelak, mereka akan terjun ke tengah masyarakat serta menghadapi berbagai orang dan hal. Cara memperlakukan orang lain, moralitas, dan semangat, semuanya diajarkan di sekolah.

Kita harus membimbing murid-murid kita menuju arah yang benar serta membina moralitas dan rasa syukur mereka. Rasa syukur adalah akar dari moralitas dan semangat. Jadi, saya berharap para guru dapat mendidik murid-murid dengan baik. Kita harus mementingkan moralitas dan rasa syukur. Untuk mendidik murid-murid, para guru harus memiliki karakter yang baik. Dengan demikian, barulah murid bisa meneladan guru. Guru merupakan teladan bagi murid. Jadi, untuk mendidik murid-murid dengan baik, para guru harus memberikan teladan. Ini sangatlah penting.

Dalam mendidik murid-murid, kita harus menunjukkan arah yang benar pada mereka. Anak-anak bagaikan selembar kertas. Sebelum ada tulisan di atasnya, kertas itu sangatlah bersih. Kini, saya tengah berbicara untuk membimbing kalian ke arah yang benar dan kalian segera mencatat apa yang saya katakan. Ini menunjukkan bahwa kalian akan menuju arah ini ataupun membagikannya kepada murid-murid kalian. Catatan dapat membantu kita mengingat sesuatu. Kita hendaknya terus mengingat hal-hal baik.


Saya berharap kita dapat membuat murid-murid kita mengerti bahwa yang penting bukan hanya tingginya tingkat pendidikan. Pendidikan moralitas dan rasa syukur yang mendalam juga tak kalah pentingnya. Pendidikan ini harus diserap ke dalam hati. Dengan pendidikan yang penuh cinta kasih, barulah murid-murid bisa membangkitkan rasa syukur. Inilah pendidikan terpenting. Ada sebagian anak yang bukan hanya memiliki kebajikan hakiki, tetapi juga didukung oleh lingkungan mereka. Namun, sifat hakiki mereka yang murni tanpa noda akan ternoda atau tetap murni? Kita memperoleh kesadaran lewat belajar. Demikianlah kita mempertahankan sifat hakiki yang murni.

Kita tidak boleh terpengaruh oleh kondisi luar. Makin banyak orang, kondisi luar akan makin kompleks. Saat seseorang memiliki banyak teman setelah tumbuh dewasa, dia mungkin akan mudah terpengaruh dan tersesat. Ini bergantung pada semangat masing-masing dan lingkungan sekitar. Karena itu, kita harus menyediakan lingkungan yang baik. Para guru dan murid kita hendaknya menciptakan lingkungan belajar yang baik. Anak-anak usia dini mudah dibimbing. Justru karena mereka belum memahami banyak hal, kita dapat mengajarkan kebajikan sejati pada mereka. Inilah tanggung jawab kita.

Saya sangat bersyukur pada kalian. Saya berharap para guru kita bukan hanya mendidik murid-murid, tetapi juga diri sendiri karena guru merupakan teladan bagi murid. Murid-murid akan menghormati guru yang baik. Guru bagaikan orang tua. Para guru kita memiliki hati orang tua dan Bodhisatwa. Mendidik anak-anak dengan cinta kasih merupakan tanggung jawab guru. Saya selalu berkata pada diri sendiri bahwa semua makhluk di dunia ini adalah tanggung jawab saya. Kita hendaknya berbagi dengan seluruh dunia tentang metode pengajaran kita. Dengan meningkatkan kualitas pendidikan kita, kita dapat membagikan metode kita ke seluruh dunia. Asalkan ada tekad, maka tiada hal yang sulit.


Saya sungguh sangat bersyukur kepada para kepala sekolah, guru, dan staf di semua sekolah kita yang memiliki kesatuan tekad dan citra yang baik. Semuanya sangat tertib. Kita dihormati karena memiliki citra yang baik. Jika ingin dihormati orang lain, kita harus meningkatkan citra diri sendiri. Untuk meningkatkan citra diri sendiri, kita harus meningkatkan citra kelompok kita. Untuk meningkatkan citra kelompok ini, peranan setiap orang sangat dibutuhkan.

Setiap orang harus memandang penting diri sendiri. Saat setiap orang menjaga citra diri sendiri dan berhimpun membentuk satu kelompok, barulah keindahan kelompok itu bisa terlihat. Kita hendaknya meningkatkan budaya humanis dan moralitas diri sendiri agar saat melihat kita, orang lain dapat membangkitkan rasa hormat. Karena itulah, saya terus berkata bahwa kita harus menginventarisasi kehidupan diri sendiri. Saya pun sering menginventarisasi kehidupan diri sendiri. Apakah saya mengucapkan kata-kata yang pantas hari ini? Apakah sikap saya benar hari ini? Saya sering bertanya demikian pada diri sendiri.


Saya terus menginventarisasi kehidupan diri sendiri seiring berjalannya waktu. Saya merasa bahwa kehidupan saya bernilai setiap hari. Karena itu, saya bisa merasa tenang. Saya merasa kehidupan saya bernilai karena orang-orang mengingat ajaran saya dan memperbaiki tabiat buruk mereka. Berhubung pendidikan membawa harapan bagi kehidupan, saya berharap para guru kita dapat menggenggam waktu untuk mendidik murid-murid yang belum mengerti banyak hal.

Kita bisa melihat perkembangan mereka. Semoga dalam menuntut ilmu, mereka juga dapat memahami kebenaran sejati. Karena itulah, kita memberikan pendidikan dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah, perguruan tinggi, hingga program pascasarjana. Kita memberikan pendidikan menyeluruh. Setelah mempelajari kebenaran, saya merasa bahwa saya tidak pernah mundur dari tekad awal saya. Hingga kini, saya tidak pernah menyimpang. Saya sungguh sangat bersyukur. 

Para guru menjadi teladan dan mewariskan kebenaran
Mendidik murid-murid dengan cinta kasih
Membina moralitas dan rasa syukur murid-murid
Mempertahankan tekad awal dan berusaha menginspirasi seluruh dunia

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 05 Oktober 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 07 Oktober 2023
Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -