Ceramah Master Cheng Yen: Mendukung Da Ai TV dan Menjaga Kelestarian Lingkungan

Kita bisa melihat erupsi gunung berapi di Hawaii, AS. Sejak erupsi terjadi, saya terus memperhatikan perkembangannya. Dari hari ke hari, erupsi terus terjadi. Lava yang menyembur sangat panas, bahkan bisa melelehkan besi dan batu. Pemandangan di sana sungguh menakutkan.

Kebakaran dalam Tiga Bencana Besar yang dikatakan oleh Buddha adalah kebakaran yang dapat melelehkan seluruh bumi. Kini, kita berada pada era kerusakan. Selama puluhan tahun ini, saya melihat alam yang semula utuh dan indah perlahan-lahan rusak akibat nafsu keinginan manusia. Demi pengembangan ekonomi, manusia terus menebang pohon dan mengeruk kekayaan alam.


Selama puluhan tahun ini, saya sering berkata bahwa kelak akan terjadi krisis air. Saya terus mengingatkan orang-orang bahwa air adalah sumber dari segala kehidupan. Bumi membutuhkan air, manusia juga membutuhkan air. Namun, kini kita bisa melihat krisis air di berbagai tempat. Jika orang-orang tidak menghemat air, persediaan air akan terus menipis.

Setelah melakukan daur ulang, banyak insan Tzu Chi yang memanfaatkan air yang sama untuk berbagai kegunaan. Mereka benar-benar terinspirasi dan menuruti imbauan saya untuk melindungi bumi dengan tindakan nyata. Kini populasi manusia sudah melebihi tujuh miliar. Dengan meningkatnya populasi manusia, yang terpenting adalah pendidikan.


Kemarin, kita melihat bagaimana relawan di Malaysia mengubah sebuah kawasan hitam menjadi kawasan yang cemerlang. Banyak warga di sana yang tinggal di bangunan liar di pantai dari generasi ke generasi. Berhubung merupakan imigran ilegal, maka anak-anak tidak bisa bersekolah, orang tua juga tidak mampu membiayai pendidikan mereka.

Kini, relawan kita terlebih dahulu membantu pendidikan anak-anak. Lihatlah anak-anak itu. Sebelumnya, mereka duduk di jalan dan belajar berjudi. Kini, mereka menyerap Kata Renungan Jing Si ke dalam hati. Demi pendidikan anak-anak itu, para relawan kita tidak menyerah dan masih merencanakan langkah berikutnya.


Lihatlah kegiatan daur ulang di Fujian. Saya sungguh sangat bersyukur hati murid-murid saya ini begitu dekat dengan saya. Mereka menyerap ajaran saya dan mempraktikkannya dalam keseharian untuk berkontribusi bagi masyarakat dan bumi. Di Fuding, terdapat sebuah sungai yang sebelumnya sangat bersih. Namun, seiring perkembangan zaman, manusia mudah untuk memperoleh air dan sering membuang sampah sembarangan.

Akibat sampah yang dibuang sembarangan, sungai yang bersih perlahan-lahan menjadi kotor. Lama-kelamaan, orang-orang pun terbiasa dengan sungai yang kotor, bahkan tidak merasa bahwa sungai itu kotor. Namun, para relawan kita tahu bahwa harus menjaga kebersihan dari sumbernya.


“Dengan membersihkan sungai ini, kita bisa membawa manfaat besar bagi lingkungan sekitar serta kehidupan dan kesehatan warga. Kita juga dapat menginspirasi warga sekitar karena sungai ini kebetulan berada di tengah permukiman. Jadi, kami merasa bahwa lewat kegiatan seperti ini, warga bisa lebih mengenal konsep daur ulang dan menerapkannya dalam keseharian. Yang terpenting, sungai ini bisa menjadi lebih indah dan airnya menjadi lebih jernih,” ujar Zhao Meiqiu, relawan Tzu Chi.

“Begitu turun, saya mencium aroma yang sangat tidak sedap. Di beberapa tempat bahkan ada ulat. Aromanya benar-benar tidak sedap.  Sekarang, sungai ini menjadi sangat bersih,” kata Zheng Chengyuan, relawan Tzu Chi.

“Awalnya, hanya beberapa yang melihat. Lama-kelamaan, semakin banyak orang yang melihat kami. Saya merasa bahwa ini dapat menginspirasi orang lain,” kata Yu Tanxiu, relawan.

“Saya tidak mencium aroma tidak sedap, juga tidak merasa lelah. Saya hanya ingin membantu. Saya merasa sangat gembira,” kata Chen Shihua, seorang  warga

“Saya berharap setiap orang dapat melindungi sungai ini. Sesungguhnya, selama ini, sungai ini terus mengeluarkan aroma tidak sedap. Tanpa gagasan kalian membersihkan sungai, tidak akan ada perkembangan baru di sini,” kata warga lainnya.


Siang hari, dengan senyuman di wajah, insan Tzu Chi giat membersihkan sungai. Malam hari, mereka berencana untuk mengadakan acara ramah tamah. Namun, turun dua kali hujan deras yang disertai geledek. Meski demikian, insan Tzu Chi tidak menyerah. Mereka bersiteguh mengadakan acara ramah tamah pada malam itu. Saat malam tiba, langit kembali cerah dan bintang-bintang pun bersinar. Sungai telah bersih sehingga orang-orang di tepi sungai tidak mencium aroma tidak sedap dan tidak melihat sampah. Sungguh menyegarkan.

Kita sungguh harus menjaga kelestarian lingkungan, melindungi bumi, dan menjaga kesegaran udara demi kesehatan tubuh manusia. Kita bisa melihat Bodhisatwa di Pingtung yang memiliki arah yang sama dengan kita. Jadi, kita semua memiliki tekad Dan tujuan yang sama.

Bodhisatwa sekalian, saya sangat tersentuh dan bersyukur. Kalian bisa melihat semua itu lewat siaran berita dan program Da Ai TV. Karena itulah, kita memiliki Da Ai TV. Da Ai TV membutuhkan keahlian teknis dan merupakan unit yang mandiri. Namun, Da Ai TV juga membutuhkan dukungan insan Tzu Chi. Seluruh penghasilan daur ulang digunakan untuk operasional Da Ai TV.

Kegiatan daur ulang memberikan dukungan besar bagi Da Ai TV. Selain itu, Da Ai TV juga mengajak orang-orang untuk memberi dukungan dengan menjadi “Friends of Da Ai”. Semoga semua orang dapat memahami hal ini.

Bumi terluka dan persediaan air menipis

Menyebarkan cinta kasih dan menabur benih kebajikan

Giat membersihkan sungai dan mengajak warga berpartisipasi

Mewariskan keteladanan lewat aliran jernih misi budaya humanis

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 22 Mei 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Li Lie

Ditayangkan tanggal 24 Mei 2018

Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -