Ceramah Master Cheng Yen: Menebar Benih Kebajikan untuk Membawa Kedamaian bagi Negara

Lebih dari 20 tahun lalu, pernah terjadi konflik di Indonesia. Jadi, pada saat itu, Tzu Chi terjun ke tengah masyarakat dan membagikan beras kepada warga kurang mampu dan menyalurkan bantuan bencana. Orang yang berada memberi teladan dengan bersumbangsih secara nyata. Relawan kita di Indonesia melakukan tindakan secara nyata. Mereka memikul beras di pundak sambil menggandeng tangan warga kurang mampu atau perempuan lemah dan mendampingi warga pulang ke rumah.

Dengan membantu warga mengantar beras ke rumah mereka, relawan kita dapat memahami kondisi keluarga mereka dan juga bisa memberikan kehangatan. Seperti itulah orang yang berada memberi teladan. Kini, banyak pengusaha yang bersumbangsih dengan lebih baik. Para pengusaha dan insan Tzu Chi bekerja sama dengan harmonis dalam jangka panjang.

Beberapa hari ini, insan Tzu Chi dari Indonesia kembali ke Griya Jing Si. Ada yang kembali ke sini dengan pesawat khusus. Ada yang tidak memiliki banyak waktu, tetapi tetap menempuh perjalanan pulang pergi selama lebih dari 9 jam untuk memberi laporan kepada saya. "Master, saya telah kembali. Meski saya sangat sibuk, apa pun yang Master ingin saya lakukan, pasti akan saya lakukan."

Setelah memberi laporan kepada saya lebih dari satu jam, mereka kembali lagi ke Indonesia. Itulah yang mereka lakukan. Dahulu, di mana pun terjadi bencana di Indonesia, mereka membutuhkan bimbingan kita untuk menyalurkan bantuan bencana. Namun, seiring berjalannya waktu selama bertahun-tahun, mereka sudah tidak membutuhkan bimbingan kita lagi. Kini, di mana pun terjadi bencana, mereka dapat segera bergerak untuk menyalurkan bantuan bencana.

Kita bisa melihat bahwa mereka telah menjalankan Empat Misi Tzu Chi di sana. Mereka menjalankan misi amal dengan sangat baik dan terus menjangkau orang yang membutuhkan secara luas. Indonesia merupakan negara kepulauan. Mereka menyebarkan cinta kasih dari satu pulau ke pulau lain. Ketika memberi bantuan di satu pulau, mereka akan menginspirasi orang lain untuk turut menebarkan benih kebajikan.

Dengan bersatu hati, relawan kita dapat menghimpun kekuatan cinta kasih yang sangat besar. Begitulah misi amal yang mereka jalankan. Mereka juga merendahkan hati. Ada pengusaha dari perusahaan terbuka juga mengikuti insan Tzu Chi melakukan kunjungan kasih dan menginspirasi orang untuk berbuat baik.

Dalam misi kesehatan, TIMA di Indonesia juga terorganisasi dengan sangat baik. RS Tzu Chi Indonesia akan beroperasi pada tahun depan. RS Tzu Chi Indonesia benar-benar sangat besar. Sarana rumah sakit sedang disiapkan. Staf medis dan administrasi telah melakukan pekerjaan persiapan di sana. Rencananya, RS Tzu Chi Indonesia akan beroperasi pada bulan Oktober tahun depan. Inilah misi kesehatan yang mereka jalankan.

Mereka menyumbangkan uang untuk mendukung misi kesehatan kita. Mereka berpikir untuk mengasihi dan melindungi masyarakat, membawa manfaat bagi masyarakat, dan meringankan penderitaan orang lain. Mereka memiliki pikiran benar. Saya berkata kepada mereka, "Kalian memiliki satu kekuatan lebih dibanding relawan kita di tempat lain karena kalian telah mendapat pengakuan dari pemerintah."

Di mana pun terjadi bencana di Indonesia, relawan Tzu Chi Indonesia akan pergi ke pulau itu dan TNI AU akan mengangkut barang bantuan dengan pesawat. Untuk barang bantuan bencana yang harus dikirim melalui laut, akan dibantu oleh TNI AL. Untuk bantuan bencana melalui darat, akan dibantu oleh TNI AD, dll. Tzu Chi selalu bekerja sama dengan pihak TNI.

Jadi, saya berkata, "Kalian memiliki satu kekuatan lebih dalam menjalankan misi Tzu Chi." Relawan Tzu Chi Indonesia berusaha untuk menyucikan hati manusia dan membuat masyarakat harmonis agar negara bisa damai dan makmur. Berhubung mereka telah berkontribusi bagi masyarakat, maka semangat Tzu Chi dapat tersebar di negara yang penduduknya mayoritas beragama Islam itu.

Dari sini bisa diketahui bahwa mereka menjalankan Tzu Chi dengan sepenuh hati.

Kisah mereka tidak habis saya ceritakan. Tekad mereka teguh tak tergoyahkan untuk masa yang tak terhingga. Tekad mereka luas dan luhur serta teguh tak tergoyahkan. Pada awalnya, misi Tzu Chi di Indonesia seperti sehamparan tanah gersang. Namun, mereka membangun ikrar dengan teguh tak tergoyahkan dan terus menginspirasi orang untuk bergabung dengan kita. Ini seperti mata air di gurun yang terus memancarkan air. Ini sangat menyentuh.

Saya juga berkata kepada mereka, "Kalian harus ingat bahwa meski misi Tzu Chi di Indonesia sekarang bagaikan pohon besar,  kalian jangan hanya menengadah untuk melihat ranting pohon dan daunnya saja. Adakah kalian melihat bagaimana perkembangan akar-akarnya di bawah? Jika akarnya tidak berkembang, pohon besar ini sangatlah berbahaya. Kalian harus ingat untuk giat mempraktikkan ajaran Jing Si dan mazhab Tzu Chi di dunia. Kalian harus memegang teguh ajaran Jing Si."

Saya mengingatkan kepada mereka, "Jika saya sudah tiada, kalian harus tetap menghormati para bhiksuni muda di Griya Jing Si. Inilah semangat ajaran Jing Si. Semua orang harus menaati aturan mazhab Tzu Chi." Inilah yang terus saya ingatkan kepada mereka. Mereka menganggukkan kepala dengan lembut tanpa membantah. Ini sungguh sangat menyentuh.

Para relawan senior juga terus menginspirasi orang untuk bergabung dengan kita. Pujian saya terhadap relawan Tzu Chi Indonesia tidak hanya sebatas pujian saja. Berdasarkan perkembangan Tzu Chi di seluruh dunia, Tzu Chi Indonesia seharusnya berada di urutan nomor satu. Saya melihat mereka bekerja sama dengan harmonis untuk mengatasi segala kesulitan, mengatasi kesombongan batin, dan menjaga pikiran mereka dengan baik. Ini sangat luar biasa.

Bagi mereka, kekayaan materi bukanlah yang terpenting, yang terpenting ialah kaya secara batin. Mereka saling mendukung untuk mengembangkan cinta kasih, tata krama, semangat Tzu Chi, dan rasa hormat dengan lebih baik lagi.

 

Memberi teladan dengan melakukan tindakan nyata

Orang yang kaya lahir batin bekerja sama dengan harmonis

Menebar benih kebajikan untuk membawa kedamaian bagi negara

Teguh tak tergoyahkan dalam melindungi mazhab Tzu Chi

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 23 Mei 2019

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 25 Mei 2019

Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -