Ceramah Master Cheng Yen: Menebarkan Cinta Kasih untuk Semua Makhluk

Kita dapat melihat di Arab Saudi, terjadi insiden saling injak di Mina, Mekkah pada saat ibadah Haji. Saya sungguh tidak tega melihatnya. Orang-orang pergi menjalankan ibadah Haji dengan hati yang sangat tulus. Namun, tak disangka malah terjadi insiden seperti ini. Bagaimanakah cara kita mengungkapkan ketulusan dan berdoa untuk ketenteraman dunia? Ketulusan ini bukan dibangkitkan sehari saja. Setiap hari, kita hendaknya membangkitkan ketulusan dari lubuk hati. Dalam menghadapi setiap orang dan menangani masalah, kita juga harus menggunakan ketulusan. Kita harus membangkitkan cinta kasih saat berinteraksi dengan sesama. Dengan mempraktikkan ini dalam keseharian, maka inilah sikap yang paling tulus. Selain bersikap tulus terhadap sesama, kita juga harus tulus terhadap langit dan bumi.

Lihatlah Jepang. Topan Etau langsung menerjang Jepang dan membawa bencana banjir yang sangat besar. Relawan Tzu Chi juga bergerak untuk memberikan bantuan dana tunai sekaligus membantu warga membersihkan rumah. Lansia setempat sangat tersentuh. Kita dapat melihat di Jepang. Meski relawan Tzu Chi di sana tidak banyak, tetapi setiap orang bersedia membantu sesama dengan penuh cinta kasih serta mengajak warga untuk berpartisipasi. Saya sangat tersentuh melihatnya.

Kita juga dapat melihat di Myanmar. Pascabanjir di Myanmar bulan Juli lalu, relawan Tzu Chi tetap tak gentar oleh kesulitan. Selain memberikan bantuan darurat, yang terpenting adalah relawan kita juga menyiapkan makanan hangat selama jangka waktu yang sangat panjang. Setelah banjir perlahan-lahan surut, banyak bibit tanaman yang rusak akibat tergenang air. Relawan Tzu Chi Malaysia juga pergi ke Myanmar untuk melakukan survei. Mereka juga bekerja sama dengan relawan Tzu Chi di Myanmar untuk membagikan bibit padi kepada para petani. Saat menerima kabar ini, saya segera berkata kepada relawan kita untuk mengimpornya dari negara tetangga. Hingga kini, kita telah membagikan bantuan bibit padi kepada lebih dari 7.000 petani. Semoga benih cinta kasih kita dan bibit padi itu dapat bertumbuh di sana.

Kita dapat melihat di tempat yang jauh itu, relawan kita memberi bantuan sama seperti di Taiwan. Kali ini saya juga melakukan kunjungan ke Taipei. Pascatopan Souledor, relawan Tzu Chi segera bergerak untuk membantu membersihkan dua gedung sekolah agar anak-anak dapat segera kembali bersekolah. Kepala sekolah dari kedua sekolah itu datang untuk mengungkapkan terima kasih. Lurah dari Wulai juga datang untuk mengucapkan terima kasih. Dia sangat berterima kasih kepada relawan Tzu Chi. Di sepanjang jalan, dia melihat relawan Tzu Chi membantu upaya pembersihan dengan sepenuh hati. Dia sangat tersentuh hingga menitikkan air mata. Perwakilan dari wilayah juga datang untuk mengungkapkan terima kasih.

Relawan kita juga berbagi bagaimana mereka bekerja sama dengan harmonis untuk membantu upaya pembersihan. Secara keseluruhan, relawan yang berpartisipasi berjumlah lebih dari 10.000 orang. Di antaranya terdapat para anak muda yang produktif, anggota komisaris kehormatan Tzu Chi, dan para pengusaha yang mengajak karyawan mereka untuk ikut membantu. Selain itu, lebih dari 30 staf dari RS Tzu Chi Taipei juga ikut membantu upaya pembersihan. Tentu saja, kita juga harus berterima kasih kepada anggota TIMA yang berada di sana untuk mencurahkan perhatian. Jika ada orang yang menderita luka ringan atau tertusuk paku, mereka dapat segera menanganinya sehingga para relawan kita dapat dapat bersumbangsih secara maksimal di sana. Saat ada orang yang menderita luka ringan, anggota TIMA kita segera mengobati mereka di posko pengobatan. Meski menderita luka ringan pada hari ini, tetapi pada keesokan harinya, mereka tetap datang membantu. Ini menunjukkan cinta kasih di dunia.

Sekelompok aktor yang pernah berperan dalam Drama Da Ai TV juga ikut serta dalam kegiatan pembersihan. Organisasi yang berbeda-beda di masyarakat ikut berpartisipasi dalam kegiatan Tzu Chi. Ini sungguh membawa kekuatan yang besar. Setelah mendengar kisah mereka, saya sangat gembira dan bersyukur. Saya juga bertemu dengan para anak muda yang merupakan korban ledakan di Ba-xian Water Park. Mereka datang dengan didampingi orang tua dan relawan Tzu Chi untuk bertemu dengan saya. Mereka juga mengungkapkan rasa syukur kepada saya dan relawan Tzu Chi. Mereka sangat bersyukur atas pendampingan jangka panjang dari relawan Tzu Chi.

Saya juga melihat mereka mengenakan pakaian kompresi yang sangat tidak nyaman. Saya terus menyemangati anak-anak untuk tetap optimis, untuk bertahan, dan membuka hati. Jangan tidak bisa melangkah keluar dari trauma ini. Mereka harus bisa keluar untuk menyongsong kecemerlangan masa depan. Jangan terperangkap oleh trauma. Saya sangat terhibur melihat senyuman di wajah setiap anak. Keluarga mereka sangat bersyukur. Anak-anak itu juga sangat bersyukur. Kita harus berterima kasih kepada para tenaga medis di berbagai rumah sakit yang mengobati para korban luka bakar dengan segenap hati dan tenaga. Pemerintah kita juga memberi dukungan dengan memberikan sumber daya dalam skala besar yang dibutuhkan untuk kepentingan medis. Banyak hal yang patut kita syukuri.

Para tenaga medis berusaha segenap hati dan tenaga untuk memberikan pengobatan. Selain itu, relawan Tzu Chi juga pergi ke setiap rumah sakit untuk menenangkan keluarga korban luka bakar. Singkat kata, kisah yang penuh cinta kasih sangat banyak dan tak habis saya ulas satu per satu.

Kita juga melihat Topan Dujuan berkekuatan ringan telah terbentuk. Kita harus meningkatkan kewaspadaan untuk mengurangi dampak dari bencana. Kita juga harus mawas diri dan berhati tulus. Saya juga berharap relawan Tzu Chi di setiap tempat dapat mulai mencurahkan perhatian kepada orang-orang di sekitar. Saya berterima kasih atas sumbangsih jangka panjang kalian yang penuh kesungguhan hati dan cinta kasih. Terima kasih.

Mencurahkan perhatian dan memberikan penghiburan di saat terjadi bencana

Menyebarkan benih kebajikan untuk membangkitkan welas asih

Puluhan ribu orang bekerja sama untuk memulihkan sendi kehidupan

Menebarkan cinta kasih kepada semua makhluk

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 27 September 2015

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 25 September 2015

Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -