Ceramah Master Cheng Yen: Meneguhkan dan Mewariskan Kekuatan Tekad


“Setelah menjadi pekerja sosial, saya berharap dapat menerapkan ajaran Master dalam pekerjaan saya. Saat menjadi pekerja sosial untuk anak-anak dan remaja bagi Pemerintahan Kabupaten Yunlin, saya berbagi Kata Renungan Jing Si dengan anak-anak yang berperilaku menyimpang. Begitu pula di rumah veteran. Para relawan kita di Tianzhong menyebarkan cinta kasih di rumah veteran setiap bulan. Saya juga berbagi ajaran Master dengan para veteran di sana,”
kata Jiang Pei-qing, Alumnus Tzu Ching.

“Saya berharap dapat menjalin jodoh Dharma dengan Master dari kehidupan ke kehidupan dan terus mengikuti langkah Master. Tahun ini, saya telah dilantik 20 tahun. Tekad awal saya tidak pernah berubah. Mohon Master jangan khawatir,” pungkas Jiang Pei-qing.

Mendengar kalian berbagi kisah, saya mendapati bahwa tiada seorang pun yang tidak mengasihi dan merindukan saya. Kalian sungguh dekat di hati saya. Saya sungguh berharap semua orang dapat menyatukan hati. Saya akan menua, tetapi cinta kasih Tzu Chi akan bertahan hingga selamanya. Dengan cinta kasih, kita dapat membawa manfaat bagi dunia dan terus bersumbangsih bagi orang yang menderita. Jadi, kita harus memperdalam cinta kasih Tzu Chi dan memotivasi satu sama lain.

Setiap hari, dengan menyapa satu sama lain, membagikan Kata Renungan Jing Si, mengingat salah satu ajaran saya, ataupun menyemangati satu sama lain, kita dapat menginspirasi orang-orang di seluruh dunia.

“Saya berharap ada makin banyak orang yang memahami bahwa Tzu Chi terus memberikan pendampingan dan bantuan untuk menenteramkan jiwa, raga, dan kehidupan orang-orang. Kami juga dengan berani menulis sebuah buku. Kami bahkan mengadakan acara peluncuran buku baru di sebuah toko buku agar dapat menginspirasi makin banyak orang mengenal Tzu Chi yang indah dan harmonis,” kata Lin Yi-jia, Alumnus Tzu Ching.

“Saat ini, kepala kantor pelayanan masyarakat di tiga Rumah Sakit Tzu Chi merupakan alumni Tzu Ching. Begitu pula dengan para staf,” pungkas Lin Yi-jia.


“Saya telah 18 tahun bekerja di Jing Si Books & Cafe. Suatu kali, ada seorang ibu yang mengunjungi Jing Si Books & Cafe dan relawan cilik kita mengajaknya untuk mengambil Kata Renungan Jing Si. Dia lalu duduk dan berinteraksi dengan kami. Dia merangkul kami dan berkata bahwa hari itu dia bertengkar dengan anaknya sehingga hatinya bagai tengah diterjang badai,”
kata Guo Pei-qi, Alumnus Tzu Ching.

“Saat keluar untuk berjalan-jalan, dia melihat kami yang penuh senyuman sehingga hatinya bagai dipenuhi cahaya matahari. Dia ingin membawa cahaya matahari ini untuk anaknya dan berbaikan dengan anaknya. Sesungguhnya, saat itu saya sangat tersentuh,” lanjut Guo Pei-qi.

Guo Pei-qi melanjutkan “Master pernah berkata bahwa sebersit pikiran atau satu kalimat dapat mengubah kehidupan. Dengan adanya ajaran Buddha dan Kata Renungan Jing Si, kita dapat membimbing orang-orang. Jadi, Kata Renungan Jing Si sungguh dapat menyelamatkan orang.”

“Di Jing Si Books & Cafe, kita dapat bertemu dengan berbagai jenis orang. Ini mengingatkan kita bahwa ucapan dan perbuatan setiap orang dapat memengaruhi orang lain tanpa disadari,” pungkas Guo Pei-qi.

Jadi, berbuat baik sangatlah mudah. Kalian hendaknya berusaha untuk menghubungi sesama alumni Tzu Ching. Berapa banyak alumni Tzu Ching yang masih bisa kalian hubungi? Sapalah mereka dan curahkan perhatian pada mereka. Kalian juga bisa saling berbagi bagaimana kalian melayani masyarakat. Di sinilah letak nilai kehidupan kita.

Pencapaian di bidang apa pun sangat bermakna. Meski ada yang belum memperoleh pencapaian, kalian tetap bisa memberikan penghiburan dan dukungan dalam bentuk kata-kata. Ini untuk memperpanjang jalinan kasih sayang. Mereka yang tengah mengalami kesulitan pun akan merasa bahwa masih ada yang memperhatikan mereka.


Genggamlah jalinan jodoh yang ada untuk menghubungi alumni Tzu Ching yang sangat senior. Kita dapat memperpanjang jalinan kasih sayang dengan saling memotivasi dan memperhatikan. Sulit untuk terlahir sebagai manusia. Benih di kehidupan sekarang menentukan kondisi atau jalinan jodoh di kehidupan berikutnya. Jalinan jodoh kita sekarang juga ditentukan oleh benih di kehidupan lampau. Jalinan jodoh ini diwariskan dari generasi ke generasi.

Contohnya, pohon ini. Benihnya ada di sini. Jika saya menanamnya di atas tanah yang luas, ia pun akan bertumbuh besar. Kini, kalian bagaikan pohon di atas tanah yang luas. Hendaklah kalian bersungguh hati dan menjalin jodoh baik untuk memulihkan jalinan kasih sayang. Hendaklah kita terus berkontribusi bagi masyarakat. Renungkanlah apa yang bisa kita lakukan bagi masyarakat.

Kita semua hidup di tengah masyarakat. Sebagai kaum monastik, saya tetap terjun ke tengah masyarakat, bukan mengejar pencapaian pribadi dengan melatih diri di pegunungan. Saya tetap bersumbangsih di tengah masyarakat. Jika saya tidak bersumbangsih di tengah masyarakat, tidak akan ada begitu banyak alumni Tzu Ching yang memiliki jalinan kasih sayang yang mendalam dan berhimpun di sini sekarang.

Bodhisatwa sekalian, kalian harus lebih bekerja keras untuk meneruskan cinta kasih Tzu Chi. Kini, saya harus menguras energi untuk berbicara. Dahulu, saya bisa memberikan ceramah dengan mudah. Namun, kini stamina dan energi saya telah menurun. Kini, untuk berbicara saja, saya harus menguras energi.

Saya berharap kalian yang berusia paruh baya dapat mewariskan semangat Tzu Chi kepada generasi berikutnya. Tidak peduli bekerja di bidang apa, kalian hendaknya lebih bersungguh hati. Bagikanlah kata-kata baik kepada teman kalian atau sesama alumni Tzu Ching. Genggamlah jalinan jodoh untuk menginspirasi mereka bersumbangsih sebagai Bodhisatwa dunia di Tzu Chi.


“Dalam mendampingi anggota Tzu Ching, ujian pasti ada. Saya selalu mengubah pola pikir saya. Daripada mengubah orang lain, lebih baik mengubah diri sendiri. Saya juga berharap dapat belajar untuk berinteraksi dengan orang yang berbeda-beda. Saya berharap dapat membantu Master menjaga anggota Tzu Ching dengan baik,”
kata Zhuang Yan-fei, Alumnus Tzu Ching.

“Kami juga akan mengajak kembali para alumni Tzu Ching agar mereka dapat melihat wajah kami yang tidak asing dan mengurangi keraguan mereka untuk kembali. Saya berharap dapat menjadi mitra bajik bagi semua orang. Mari kita bersama-sama menapaki jalan ini dengan tekun dan bersemangat,” pungkas Zhuang Yan-fei.

Saya sangat bersyukur dan sukacita melihat kalian kembali. Saya berharap kalian dapat mengajak para alumni Tzu Ching untuk berhimpun setiap tahun. Kalian bisa mengadakan pertemuan di Taipei, wilayah tengah Taiwan, ataupun wilayah selatan Taiwan untuk membangkitkan kembali spirit Tzu Ching. Membangkitkan spirit Tzu Ching berarti meningkatkan kekuatan tekad. Spirit di sini berarti semangat. Bangkitkanlah spirit para alumni Tzu Ching. Untuk itu, kalian harus bersungguh hati.

Memperdalam cinta kasih Tzu Chi dan saling memotivasi
Membimbing orang berbuat baik dengan Kata Renungan Jing Si
Melatih batin di tengah masyarakat dengan membimbing semua makhluk
Meneguhkan dan mewariskan kekuatan tekad

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 31 Mei 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 02 Juni 2025
Dengan keyakinan yang benar, perjalanan hidup seseorang tidak akan menyimpang.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -