Ceramah Master Cheng Yen: Menerangi Jalan dan Terus Menciptakan Berkah


“Sebelumnya, keluarga saya tidak mengerti apa yang dilakukan oleh Tzu Chi. Saya rasa setelah menyaksikan pementasan hari ini, mereka akan mengerti mengapa saya berdonasi dan mendukung perbuatan saya,”
kata Li Huang-juan warga.

“Kini, saya memahami secara jelas bahwa Buddha mengajari orang-orang untuk menyebarkan cinta kasih,” kata Peng Yi-quan warga.

“Saya akan berusaha melakukan praktik nyata sesuai ajaran dalam Sutra,” kata Huang Xue-xia warga.

Sungguh, saat mempelajari Sutra, kita harus menyerap setiap kata ke dalam hati dan memahami setiap kalimatnya. Dengan demikian, kita dapat menuju arah yang benar dan menapaki jalan kebenaran. Saya sering menggunakan gerakan ini untuk menunjukkan menyimpang sedikit saja. Gerakan ini berarti lurus menuju arah yang benar. Namun, dengan gerakan yang tak jauh berbeda ini, arahnya akan jauh berbeda. Intinya, menyimpang sedikit saja, kita akan jauh tersesat.

Sungguh, batin kita harus memiliki arah yang benar. Apakah ini benar? Ini adalah pertanyaan yang sangat penting. Kalimat yang sederhana ini dapat mengingatkan kita untuk selalu menuju arah yang benar. Intinya, jangan menyimpang sedikit pun. Ini sangatlah penting. Alangkah baiknya jika semua orang dapat menciptakan berkah dengan berbuat baik.

Saya sering berkata bahwa kita harus bersumbangsih tanpa pamrih. Asalkan sesuatu itu bermanfaat bagi sesama dan kita mampu melakukannya, maka kita harus melakukannya. Dengan demikian, batin kita tidak akan terbebani. Kita akan memperoleh sukacita setelah bersumbangsih dan kekuatan cinta kasih di tengah masyarakat juga akan meningkat. Ini dapat meningkatkan kecemerlangan masyarakat.


Saya sering mengulas tentang kunang-kunang. Saat sekelompok kunang-kunang berhimpun, mereka dapat menunjukkan arah dengan jelas. Kini, yang paling penting ialah memiliki kesatuan hati untuk menunjukkan arah dengan jelas. Janganlah kita meremehkan kekuatan diri sendiri. Kita bagaikan kunang-kunang. Asalkan semuanya berhimpun, pancaran cahaya kita dapat menunjukkan arah dengan jelas.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat merasakan bahwa hal-hal yang kecil dapat membawa dampak besar. Kita hendaknya bersungguh hati mendalami Dharma dan mengingatkan diri sendiri untuk mengembalikan pikiran kita ke arah yang benar. Dari apa yang dilihat oleh mata kita, apa yang didengar oleh telinga, dan apa yang dipahami oleh pikiran kita, kita akan bertutur kata baik atau buruk? Kita ingin membuat orang sukacita atau kesal? Semua ini bergantung pada diri sendiri. Dengan adanya Dharma dalam hati kita, saat enam indra kita bersentuhan dengan enam objek, kita akan selalu mengaitkannya dengan Dharma. Jadi, kita harus menyerap Dharma ke dalam hati.

Saat Buddha membabarkan Dharma pada lebih dari 2.500 tahun yang lalu, tidak ada orang yang membuat catatan. Saat itu, juga tidak ada kamera dan sebagainya. Orang-orang mendengarkan Buddha membabarkan Dharma, tetapi setelah itu, tidak ada catatan yang ditinggalkan. Setelah mendengar dan memahami ajaran Buddha, barulah orang-orang menyebarkannya dari mulut ke mulut.

Dengan pengetahuan dan pandangan benar, kita dapat memahami ajaran kebajikan. Ini bagaikan air bersih. Semua makhluk tidak bisa hidup tanpa air. Saat orang-orang memiliki jalinan jodoh untuk mendengar ceramah saya, merasa sukacita karenanya, dan melepas kerisauan mereka setelah mendengar ceramah saya, saya juga merasa sukacita. Mereka dapat berpikiran terbuka dan saya pun dapat berdana dengan Dharma.


“Waktu itu saya jatuh sakit kira-kira tiga tahun lalu kena kanker usus, jadi saya pun sudah pasrah dan saya terima penyakitnya. Syukurnya saya sembuh,”
kata Alex Salim relawan Tzu Chi Indonesia.

“Shigu merasa bisa dikikis (tabiat buruk) dan juga banyak perubahan di dalam keluarga shigu. Shigu juga merasa sangat bahagia seperti kata Master Cheng Yen, setelah bersumbangsih kita merasa suka cita dalam Dharma,” kata Ng Siu Tju relawan Tzu Chi Indonesia.

“Karena mereka ikut dan berkegiatan Tzu Chi, saya merasakan sangat suka cita. Jadi pada suatu saat kalau nanti saya tidak ada di dunia ini, saya bisa perginya dengan tenang,” pungkas Alex Salim.

Saya sangat berharap ceramah saya dapat tersebar luas agar orang-orang yang diliputi kerisauan dan kehilangan arah dapat berpikiran terbuka setelah mendengar ceramah saya. Saat pikiran mereka terbuka, mereka akan merasa sukacita dan kerisauan mereka pun teratasi. Orang-orang yang memiliki dendam dengan orang lain juga dapat melepasnya setelah mendengar ceramah saya. Saya paling suka mendengar kabar seperti ini karena ini menunjukkan bahwa kata-kata saya benar-benar bernilai. Tentu saja, kita harus hidup hemat.

Untuk bersumbangsih bagi dunia, kita juga membutuhkan dana. Tanpa dana, kita tidak bisa menolong sesama. Dari membangun rumah sakit hingga menyalurkan bantuan internasional, kita telah menolong banyak orang yang menderita. Selain itu, juga harus ada jalinan jodoh untuk menolong orang-orang yang menderita. Karena itu, kita harus menjalin jodoh baik dengan orang-orang. Jika tidak, meski kita memiliki cinta kasih dan ingin menolong orang-orang yang membutuhkan, tetapi adakalanya, kita sulit untuk menjangkau mereka secara langsung.


“Bagaimana kondisi pada hari itu?”
tanya relawan Tzu Chi.

“Sekitar pukul 12 malam, air tiba-tiba masuk ke dalam,” kata Liu Wen-qing korban bencana.

“Saat tidur, saya mendengar suara dan bangun untuk memeriksanya,” kata Gao Xiu-lan Korban bencana

“Suara batu menggelinding,” tanya Xu Zong-zheng relawan Tzu Chi

“Lalu, ada air yang memancar keluar dari sini,” pungkas Gao Xiu-lan.

“Kami mengunjungi empat keluarga dari rumah ke rumah. Pada pukul 07.30 pagi ini, kita sudah menjangkau korban bencana untuk memberikan penghiburan dan dana solidaritas agar mereka dapat langsung menggunakan uang tunai untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari dan menjalani hidup seperti biasa,” kata Xu Zong-zheng relawan Tzu Chi.

Berhubung Tzu Chi sudah berdiri sangat lama, saat para relawan kita berhimpun, orang-orang bisa dengan mudah mengenali kita. Tadi, saya mengatakan bahwa seekor kunang-kunang hanya bisa memancarkan cahaya remang-remang. Namun, saat sekelompok kunang-kunang berhimpun, mereka dapat memancarkan cahaya yang sangat terang untuk membimbing orang ke arah yang benar.

Setelah bekerja keras selama puluhan tahun, kini Tzu Chi bisa memancarkan kecemerlangan. Semoga orang-orang di Taiwan dapat terus menciptakan berkah agar semua orang hidup aman dan tenteram. Saat hidup kita aman dan tenteram, kita dapat bersumbangsih bagi dunia dan membimbing orang-orang ke jalan yang benar. Ini membutuhkan waktu yang sangat panjang. Intinya, kita harus memulainya dari langkah pertama. 

Mempelajari Sutra, menyerapnya ke dalam hati, dan menapaki jalan kebenaran
Menyebarkan ajaran kebajikan untuk membimbing orang yang kehilangan arah
Berintrospeksi diri dan menaati aturan
Menerangi jalan dan terus menciptakan berkah

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 07 September 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 09 September 2023
Kita sendiri harus bersumbangsih terlebih dahulu, baru dapat menggerakkan orang lain untuk berperan serta.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -