Ceramah Master Cheng Yen: Meneruskan Estafet Cinta Kasih dan Menabur Benih Kebajikan


“Saya sangat gembira bisa datang ke sini hari ini untuk mewakili negara saya dan para relawan kami di Zambia. Di sini, saya ingin menyampaikan ikrar saya dan para relawan kami. Kami akan mengajak lebih banyak orang untuk bergabung menjadi relawan. Master memberi tahu kami untuk menebarkan cinta kasih di Afrika. Hari ini, saya berikrar kepada Master bahwa saya akan menyebarkan Dharma ke seluruh pelosok Zambia dan Afrika agar cinta kasih tersebar ke seluruh negeri dan menyucikan hati manusia. Saya berikrar untuk menapaki Jalan Bodhisatwa,”
kata Astridah Mulambwa Relawan Tzu Chi Zambia.

“Hari ini adalah hari yang sangat bermakna dalam hidup saya. Kehidupan saya mengalami perubahan berkat Tzu Chi. Sebelum bergabung dengan Tzu Chi, saya memiliki pandangan yang tidak benar. Terlebih lagi, saya berasal dari Malawi. Malawi adalah sebuah negara yang sangat miskin. Saya masih dalam tahap belajar. Pada saat itu, saya masih berambisi untuk terjun ke dalam dunia politik. Saya merasa saya adalah orang yang sangat tamak,” kata Mike Kachimanea relawan Tzu Chi Malawi.

“Hingga tahun 2017, saya bertemu dengan relawan dari Durban di terminal bus dan mulai mengenal Tzu Chi. Setelah mengenal Tzu Chi, saya baru memahami bahwa Tzu Chi memiliki sepuluh sila. Master memberi tahu kami bahwa insan Tzu Chi tidak boleh terlibat politik. Sepuluh sila telah menerangi kehidupan saya dan membawa cahaya harapan bagi lebih banyak orang di negara kami. Kini, Tzu Chi telah menjalankan banyak program di Malawi, seperti pertanian dan pembangunan kembali rumah warga pascasiklon yang telah membawa banyak perubahan dan harapan bagi warga negara kami,” lanjut Mike Kachimanea.

“Hari ini, saya akan dilantik menjadi murid Jing Si. Saya berikrar untuk menyebarkan Dharma dan cinta kasih Master ke seluruh pelosok Malawi. Saya yakin cinta kasih ini tidak hanya mengubah saya, tetapi juga mengubah banyak orang di Malawi, dan bahkan di seluruh dunia. Terima kasih,” pungkas Mike Kachimanea.


Sesungguhnya, banyak hal dicapai berkat jalinan jodoh. Jalinan jodoh sungguh tak terbayangkan. Lihatlah para relawan kita dari Afrika yang pulang ke Taiwan untuk dilantik. Mereka semua sama-sama memiliki hati yang murni dan tulus. Sekelompok Bodhisatwa dunia yang tulus ini dapat berhimpun berkat adanya jalinan jodoh. Mengetahui mereka berjuang untuk melakukan hal baik dengan hati yang murni dan tulus, saya sungguh merasa terhibur.

Pada tahun 2019, Siklon Idai menerjang tiga negara di Afrika Timur. Saat itu, saya sungguh tak sampai hati melihat Paman Michael Pan yang terus menjalankan misi dengan kondisi tubuh yang kurang sehat. Beliau membawa relawan fungsionaris dari Durban ke Malawi dan memberikan bimbingan secara langsung,” kata Yuan Ya-qi relawan Tzu Chi.

“Dari foto yang diambil saat itu, kita dapat melihat Paman Michael Pan berjalan di ladang jagung yang tanamannya lebih tinggi darinya untuk menemani para warga desa mencari rumah mana yang roboh dan perlu dibangun kembali. Beliau bersama para relawan dan warga desa di Malawi bekerja dari pagi hingga malam. Semangat mereka yang tak kenal lelah telah menginspirasi banyak warga setempat untuk turut menjadi murid Master,” pungkas Yuan Ya-qi.

Para relawan telah membentangkan jalan dan menabur benih di Afrika dengan ketulusan hati sehingga kini warga setempat terinspirasi untuk bergabung menjadi relawan. Mereka adalah harapan bagi Afrika. Tzu Chi bukan mencari keuntungan, melainkan berjuang untuk menginspirasi semua orang untuk membantu lebih banyak orang. Membantu orang bukan hanya dengan bantuan materi, yang terpenting ialah membagikan kebenaran kepada semua orang agar mereka dapat membangkitkan cinta kasih di hati mereka.


Bukan orang kaya saja yang dapat bersumbangsih di Tzu Chi. Lihatlah kesungguhan hati para relawan kita di Afrika. Meski tidak memiliki celengan bambu, mereka membuatnya dengan cara mereka sendiri. Celengan ini tetap memiliki fungsi dan tujuan yang sama. Inilah yang disebut cinta kasih. Dalam Sutra Makna Tanpa Batas dikatakan bahwa air anak sungai, air sungai, dan air kanal memiliki sebutan yang berbeda. Anak sungai berbeda dengan sungai, tetapi sifat air selalu sama. Demikian pula dengan cinta kasih semua orang. Asalkan menggenggam jalinan jodoh, kita dapat membangkitkan cinta kasih di hati semua orang.

Mereka dapat mengatasi segala kesulitan dan mengetuk pintu hati orang-orang untuk bersumbangsih dengan cinta kasih. Lihatlah betapa rapinya relawan kita. Sebagai insan Tzu Chi, kita memiliki cinta kasih yang setara dan kekuatan untuk membantu orang lain. Jadi, saya sangat bersyukur. Tanpa adanya jalinan jodoh dengan relawan setempat, kita tidak akan bisa membuka pintu hati ini. Berkat jalinan jodoh ini, kita dapat membuka pintu hati semua orang.

Saya yakin jika lebih banyak orang di berbagai negara di Afrika dapat menghimpun kekuatan bersama-sama, kita akan dapat membantu lebih banyak orang yang membutuhkan di Afrika. Kita perlu membentangkan jalan dengan cinta kasih. Namun, hanya ketika ada orang yang membuka jalan, barulah jalan tersebut dapat terbentang dan orang lain baru bisa berjalan di atasnya. Jadi, kita benar-benar harus menginspirasi lebih banyak orang untuk membangkitkan cinta kasih.  

Ada sehelai daun yang dibawa dari Sri Lanka untuk saya. Meski hanya sehelai daun, saya tetap sangat menghargainya. Daun ini tumbuh dari cabang pohon bodhi dari tanah kelahiran Buddha yang dibawa ke Sri Lanka. Pohon bodhi di Sri Lanka itu adalah generasi kedua dari pohon bodhi di tanah kelahiran Buddha. Ia melambangkan semangat dan cinta kasih Buddha. Sama halnya, ketika cinta kasih telah terbangkitkan, relawan kita di Malawi dan Zambia dapat membuka jalan cinta kasih di negara lain. Intinya, kita harus menghimpun kekuatan cinta kasih. Mereka dapat menjalankan banyak misi asalkan memiliki semangat Tzu Chi.


Meski dengan keterbatasan ekonomi, mereka tetap berusaha sebaik mungkin untuk bersumbangsih. Yang terpenting, kalian yang berjarak lebih dekat dari mereka hendaknya dapat memberikan lebih banyak perhatian. Kantor pusat di Hualien juga akan memberikan dukungan sesuai kebutuhan. Jadi, asalkan ada lebih banyak perhatian, kekuatan cinta kasih akan menjadi sangat besar.

Kita perlu menebarkan lebih banyak benih cinta kasih di daerah setempat sehingga relawan setempat dapat memperoleh kekuatan untuk menjalankan misi kita. Yang terpenting ialah kita juga harus menyediakan sumber daya yang dibutuhkan. Tidak hanya menyemangati mereka untuk bersumbangsih, kita juga harus menyediakan sumber daya yang diperlukan sehingga misi-misi dapat dijalankan.

Kita harus menyemangati mereka untuk bersumbangsih tanpa rasa khawatir. Asalkan memiliki cinta kasih yang tulus, mereka dapat menjalankan Tzu Chi dengan tenang. Dengan demikian, mereka dapat membentangkan jalan Tzu Chi yang panjang dan luas di Afrika. Kita hendaknya menggenggam waktu saat ini. Berhubung usia saya sudah lanjut, saya benar-benar berharap orang-orang yang berada di tempat yang jauh dapat membuka jalan Tzu Chi dan meneruskan estafet cinta kasih.   

Sifat air selalu sama melambangkan cinta kasih yang setara
Menyirami batin semua makhluk dan menumbuhkan benih Bodhi
Membuka jalan, menabur benih kebajikan, dan mempraktikkan ikrar agung  
Menumbuhkan welas asih dan kebijaksanaan serta menghargai jalinan jodoh baik

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 25 Januari 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 27 Januari 2024
Kebahagiaan berasal dari kegembiraan yang dirasakan oleh hati, bukan dari kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -