Ceramah Master Cheng Yen: Meneruskan Misi dan Membina Insan Berbakat
Saya sangat bersyukur atas perjalanan misi Tzu Chi dari yang tidak ada menjadi ada. Semuanya lahir dari ketulusan dan kesungguhan kalian. Belakangan ini, saya suka menggunakan dua kata ini, yaitu "ketulusan" dan "kesungguhan". Selain itu, adakah kata lain yang dapat menggambarkan kesatuan dan keharmonisan kerja sama kita? Kita semua bersama-sama bersumbangsih tanpa pamrih dengan cinta kasih agung, terutama dalam misi kesehatan.
Saya sungguh bersyukur pada sekelompok insan Tzu Chi yang menjadi pelindung Dharma dalam misi kesehatan. Mereka bukan memiliki keahlian atau pengetahuan medis, melainkan cinta kasih yang tulus. Semuanya bergantung pada sistem medis dan pendidikan kita, yaitu bagaimana kita dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat dan standar teknologi.
Kita semua berharap bahwa pelayanan medis kita dapat mengikuti standar zaman sekarang. Asalkan kita dapat melakukannya, saya yakin orang-orang baik yang telah berdonasi akan merasa tenang, bahkan turut mengucap syukur dengan hati yang tulus. Inilah harapan insan Tzu Chi, yakni agar kualitas pelayanan medis kita terus terjaga.

Adakalanya, saya mendengar kisah tentang anggota komite Tzu Chi lansia yang mendedikasikan hidup mereka untuk menjalankan Tzu Chi. Kini, mereka telah menua. Namun, terkadang, saat berbincang dengan saya, mereka berkata, "Master, saya merasa hidup saya sangat bernilai." Saat saya bertanya mengapa, mereka menjawab, "Karena mengikuti Master." Saya bertanya, "Mengapa bisa bernilai? Kalian sudah bersumbangsih sangat banyak. Tanpa kalian, saya tidak bisa berbuat apa-apa." Begitulah percakapan kami. Mereka akan berkata, "Justru karena Master memiliki banyak hal untuk kami lakukan, barulah hidup kami bisa bernilai."
Ketika menginventarisasi kehidupan, saya berpikir bahwa hal itu benar juga. Beruntung, saat itu muncul sebersit niat baik. Berawal dari 50 sen, banyak insan berhati mulia yang terinspirasi selama memiliki jalinan jodoh dan kesediaan untuk membantu sesama. Dari benih yang kecil, Tzu Chi ada hingga hari ini. Apakah benih itu? Cinta kasih yang tulus. Ini tidak terlihat dan tidak dapat diraba, tetapi mampu menyatu menjadi kekuatan besar tak berwujud yang mendorong kita untuk terus maju dan berkembang. Kekuatan ini berasal dari cinta kasih kita.
Saya sangat berterima kasih kepada para dokter dan perawat yang bersedia datang ke wilayah timur Taiwan. Ini bukan hal yang mudah. Mereka bahkan memiliki keberanian seperti saya dengan berkata, "Kami telah sampai di sini dan akan selamanya tinggal di sini." Itu sangat tidak mudah. Perkataan mereka memberi saya sebuah kekuatan yang sangat stabil.


Hualien adalah tempat yang penuh keterbatasan. Lihatlah, ketika hujan deras, jalan raya atau rel kereta bisa longsor. Beruntung, rumah sakit kita memiliki standar yang memadai sehingga apa pun penyakit pasien, kita dapat menanganinya. Ini membuat saya merasa tenang. Dahulu, saat turun hujan, akses warga ke fasilitas medis bisa terputus sehingga pasien tidak bisa memperoleh pertolongan.
Saat ini, misi kesehatan kita sudah sangat stabil dengan adanya hati yang penuh cinta kasih. Ketika pasien dari mana pun datang ke sini, kita akan menerimanya. Saat ini, kita bukan hanya melindungi kehidupan warga dengan cinta kasih dan standar medis yang baik, kita juga bisa melangkah ke dunia internasional dan membimbing banyak orang untuk bergabung. Oleh karena itu, pendidikan medis sangatlah penting.
Namun, tanpa adanya dukungan kuat dari misi amal dan tetes-tetes cinta kasih para Bodhisatwa, semuanya akan terasa sulit. Melihat semua ini, saya merasa sangat tenang. Cinta kasih yang tulus ini bukan demi keuntungan pribadi. Kita ingin menggunakan kemampuan kita untuk meringankan penderitaan orang lain dan mendorong pendidikan dengan cinta kasih agar semua orang dapat melihat keteladanan. Para dokter saling menyemangati. Saya merasa sangat bersyukur.
Saya berharap misi kesehatan dapat terus berlanjut dan terus kita jaga dengan kekuatan cinta kasih. Inilah nilai kehidupan kita. Tentu saja, kita harus mewariskan semangat ini. Hendaknya kita memajukan anak-anak muda dengan membina insan-insan berbakat. Kita juga harus peduli dengan misi pendidikan. Kedua misi ini harus saling mendukung.

Semuanya tahu bahwa usia saya sudah lanjut. Terhadap berbagai pengetahuan, saya hanya bisa mengagumi dan berkata, "Jika bisa dilakukan, segeralah lakukan." Yang bisa saya lakukan hanyalah bersumbangsih dengan tulus. Semua ini kita lakukan agar masyarakat memiliki insan-insan berbakat. Hanya inilah yang saya harapkan, tidak ada yang lain.
Saya sangat berterima kasih kepada kalian. Sejak pertama kali datang ke Hualien, kalian telah memberi ketenangan pada saya. Saya sangat berterima kasih kepada kalian. Tanpa kalian, saya tidak tahu harus berbuat apa. Meski saya memiliki tekad dan kekuatan, tetap tidak mungkin bisa mewujudkannya tanpa kalian. Berkat kesungguhan hati kalian semua, misi Tzu Chi dapat kita wujudkan bersama.
Janganlah kalian berkata, "Saya hanya mengurus misi kesehatan." Ketika saya sudah membahas tentang pendidikan, kalian juga harus memperhatikan hal ini. Saya berharap semua misi Tzu Chi dapat kita wujudkan bersama-sama.
Menghimpun cinta kasih, membangkitkan kebajikan, dan melangkah bersama
Bersumbangsih tanpa pamrih dengan ketulusan
Menyembuhkan jiwa dan raga demi mewujudkan ketenteraman
Meneruskan misi dan membina insan berbakat
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 05 Juni 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 07 Juni 2025