Ceramah Master Cheng Yen: Mengabadikan Memori Menjadi Sejarah


Saya sangat bersyukur mendengar dan melihat kalian membagikan kisah dalam memori kalian. Semua itu adalah kisah masa lalu. Jika kita tidak membagikannya, semua itu akan berlalu tanpa jejak. Kini, seminggu sekali, kita mengadakan rapat untuk mengenang kisah masa lalu dan membahas apa yang tengah kita lakukan sekarang. Semua ini sangatlah penting. Dengan demikian, akan ada dokumentasi berupa teks ataupun video. Kita harus menggali kisah dalam memori kita dan membagikannya sekarang. Jika tidak, semua itu akan berlalu begitu saja. Jika tidak diungkit kembali, mungkin semuanya akan terlupakan begitu saja.

Perlu diketahui bahwa setiap langkah dalam perjalanan masa lalu kita lebih berharga dari berlian dan emas. Zaman dahulu tidak seperti sekarang. Sekarang, segalanya sangat praktis. Dengan ponsel, kita bisa mendengar, menulis, dan mengarsipkan sesuatu. Namun, dahulu tidak ada teknologi seperti ini. Jika kini kita tidak mengungkitnya kembali, kisah masa lalu mungkin akan terlupakan.


Seiring berjalannya waktu, segala materi di dunia ini terus terbentuk, berlangsung, rusak, dan hancur, manusia pun terus mengalami lahir, tua, sakit, dan mati. Karena itu, kita harus menggenggam waktu yang ada. Waktu yang ada sekarang sangatlah berharga. Saat ini, kita harus berbagi tentang misi kita di masa lalu. Sejarah Tzu Chi harus ditelusuri. Lebih dari 50 tahun yang lalu, Tzu Chi mengimbau orang-orang di pasar untuk menyisihkan 50 sen setiap hari.

Kini, cinta kasih Tzu Chi telah tersebar ke seluruh dunia dan Bodhisatwa Tzu Chi terdapat di berbagai negara. Kini, kita semua berusaha untuk mewujudkan tujuan Buddha datang ke dunia. Dalam Sutra dikatakan bahwa Buddha datang ke dunia demi satu tujuan utama, yaitu mengajarkan praktik Bodhisatwa. Inilah tujuan utama Buddha datang ke dunia.


Belakangan ini, saya berulang kali menyebutkan kalimat ini untuk mengingatkan semua orang agar tidak melupakan tahun itu dan tidak melupakan Beliau, Yang Maha Sadar Di Alam Semesta. Beliau lahir di salah satu planet di alam semesta ini dan menjadi Yang Maha Sadar Di Alam Semesta. Bumi merupakan salah satu planet di alam semesta. Berhubung kita berada di Bumi ini, Buddha pun datang untuk membimbing kita menapaki jalan menuju pencerahan.

Beliau membuka dan membentangkan jalan agar kita memahami bahwa setiap orang dapat mencapai kebuddhaan. Karena itulah, Buddha mengatakan bahwa setiap orang memiliki hakikat kebuddhaan. Namun, sebagai makhluk awam, apakah kita meyakini ajaran-Nya? Sangat sulit. Meski meyakininya, bisakah kita mempraktikkannya? Lebih sulit lagi. Karena itu, saya bersyukur setiap hari. Bagaimanapun, kita telah mematangkan jalinan jodoh di Tzu Chi untuk menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi semua makhluk.

Genggamlah waktu yang ada. Detik demi detik terus berlalu. Kita hendaknya berbagi tentang bagaimana kita mengembangkan nilai kehidupan. Kita hendaknya mengembangkan pengetahuan dan kebijaksanaan serta menggenggam jalinan jodoh untuk membagikan apa yang telah kita lakukan atau saksikan. Kita harus menulis pengalaman kita sebagai bagian dari sejarah Tzu Chi, menyusun jilid demi jilid dengan baik, dan membaginya ke dalam empat kategori. Tim misi budaya humanis kita harus menyusunnya dengan baik. Intinya, jiwa kebijaksanaan harus dijaga dengan baik.


Meski kehidupan tidak kekal, tetapi jiwa kebijaksanaan bisa bertahan hingga selamanya. Demi jiwa kebijaksanaan, kita harus menjaga kesehatan. Demi berbagi lebih banyak tentang apa yang saya saksikan dan memperpanjang jalinan kasih sayang, saya juga menguras energi setiap hari. Semua orang hendaknya segera berhimpun dan berbagi pengalaman. Dengan berbagi pengalaman, kita juga meninggalkan jejak nilai kehidupan. Jika tidak, waktu akan berlalu dengan sia-sia. Itu sangat disayangkan. Karena itulah, saya terus menyerukan untuk berbagi kisah.

Segala materi terus mengalami perubahan. Begitu pula dengan manusia. Mari kita menulis sejarah tentang nilai kehidupan kita. Meski menulis tentang sejarah kehidupan orang lain, kita juga mengembangkan nilai kehidupan karena telah memanfaatkan kebijaksanaan, kehidupan, dan waktu kita untuk melakukannya. Singkat kata, insan Tzu Chi hendaknya memanfaatkan waktu untuk meninggalkan sejarah. Jadi, kita harus bersungguh-sungguh menyusun sejarah.

Sejarah Tzu Chi sangat nyata dan bisa dibuktikan. Kita harus menghargainya. Insan Tzu Chi adalah Bodhisatwa zaman sekarang. Saya berharap semua orang dapat bersungguh-sungguh menyusun sejarah Tzu Chi. Jagalah kesehatan diri sendiri dan bangkitkan kembali ingatan kalian. Dengan demikian, sejarah dalam benak kalian akan bagaikan ombak yang datang silih berganti. Abadikanlah sejarah yang ada dalam benak kalian.

Praktik ikrar Bodhisatwa bagaikan permata
Mengenang masa lalu dan menghargai jalinan jodoh
Mencapai pencerahan dan membentangkan jalan agung untuk membawa manfaat bagi sesama
Mengabadikan memori menjadi sejarah

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 19 Juni 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 21 Juni 2025
Keharmonisan organisasi tercermin dari tutur kata dan perilaku yang lembut dari setiap anggota.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -