Ceramah Master Cheng Yen: Mengasihi Diri Sendiri dan Orang Lain untuk Membawa Manfaat bagi Dunia


Laporan para kepala sekolah dan kepala RS Tzu Chi Taipei, Dalin, dan Hualien sangat menyentuh. Saya juga sangat bersyukur. Tzu Chi dijalankan oleh orang-orang. Tanpa dukungan orang-orang, meski kita memiliki niat yang agung dan peduli terhadap banyak orang, kita tetap tidak bisa mewujudkan apa pun. Saya bersyukur setiap orang memikul tanggung jawab dengan kesatuan tekad. Terima kasih. Rasa syukur saya tak habis untuk diungkapkan. Intinya, ini berkat adanya jalinan jodoh.

Di Bumi yang begitu luas dengan populasi dunia yang melebihi delapan miliar orang, para insan Tzu Chi bisa berhimpun dengan kesatuan hati. Sesungguhnya, dibandingkan dengan populasi dunia, jumlah insan Tzu Chi sangatlah sedikit. Saya sering melihat semut yang berada di bagian bawah jam saya. Jika dibandingkan dengan waktu atau Gunung Sumeru, semut sangatlah kecil. Meski demikian, kita memiliki misi dan tekad agung yang dapat merangkul seluruh alam semesta. Meski merasa bahwa diri sendiri sangat kecil, tetapi dengan banyaknya hal yang terjadi di seluruh dunia, yang harus kita lakukan sungguh sangat banyak.

Saya merasa bersalah karena terbatasnya jalinan jodoh dan kekuatan kita. Saya selalu mengkhawatirkan kondisi di seluruh dunia. Jadi, terhadap dunia yang begitu luas dan insan Tzu Chi yang begitu banyak, saya sangat sulit untuk mengungkapkan perasaan saya. Namun, di sisi lain, saya juga berpikir bahwa kita sudah sangat beruntung. Terkadang, saat mendengar tentang kepergian seseorang, saya merasa kehilangan. Namun, saya segera mengubah pola pikir saya untuk mendoakannya. Dunia ini memang penuh dengan penderitaan. Saat seseorang meninggal dunia dengan damai, kita hendaknya mendoakannya.


Setiap orang hendaknya menjaga diri dengan baik. Ini demi membalas budi orang tua. Orang tua memberikan tubuh ini pada kita. Untuk membalas budi orang tua, kita hendaknya memanfaatkan tubuh yang mereka berikan untuk bersumbangsih bagi dunia. Demikianlah hendaknya kita membalas budi orang tua. Selain itu, juga ada budi semua makhluk.

Hidup di dunia ini, kita hendaknya bersyukur kepada semua makhluk. Kekuatan manusia, materi, dan ruang, semuanya bermanfaat bagi vitalitas dan kehidupan kita. Karena itu, kita hendaknya bersyukur setiap hari. Bersyukur berarti membina rasa syukur di dalam hati setiap waktu. Dalam interaksi antarmanusia, hal yang patut disyukuri sangatlah banyak. Namun, di dunia ini, perasaan adalah beban besar.

Sesungguhnya, beberapa hari ini, dalam benak saya selalu muncul ingatan tentang Dokter Wu Hong-bin dari RS Tzu Chi Taichung. Sebelumnya, saya jarang berinteraksi dengannya. Kami mulai berinteraksi setelah dia jatuh sakit. Setelah dia kembali dari Taipei ke RS Tzu Chi Taichung, para dokter dan kepala rumah sakit kita memperhatikannya dengan penuh cinta kasih. Sungguh, inilah cinta kasih.

Kita merasa sangat kehilangan atas kepergian Hong-bin. Dengan adanya cinta kasih di antara kita, saya yakin bahwa kita akan berhimpun kembali di kehidupan mendatang. Saya masih ingat saat berbicara dengannya hari itu, saya berpesan padanya untuk menjaga diri dengan baik dan saya akan selalu bersamanya. Ingatlah bahwa saat berkunjung ke Taichung dahulu, saya selalu berbincang-bincang dengan kalian di pagi hari dan Anda juga mendengar kata-kata saya. Saya yakin bahwa saya ada di dalam hatimu.


Selama beberapa hari ini, saya senantiasa mengingatmu di dalam hati dan pikiran saya. Saya tidak bisa pergi ke Taichung untuk menjengukmu, tetapi Anda selalu ada dalam hati dan pikiran saya. Anda harus menenangkan hati. Saya selalu ada di dalam hatimu dan selalu bersamamu. Anda harus tenang. Saya akan selalu bersamamu. Begitu pula dengan para Buddha dan Bodhisattva. Kamu harus tenang. Dunia ini membutuhkanmu. Karena itu, Anda harus kembali lagi dengan tubuh yang sehat dan kehidupan yang baru. Saya mendoakanmu. Di sini, saya mendoakanmu dengan tulus. Ingatlah bahwa saya selalu bersamamu.

Kehidupan sungguh tidak kekal. Namun, saya akan selalu mengingatnya. Dengan demikian, dia akan selalu bersama dengan saya. Inilah jalinan jodoh. Hal yang saya syukuri sangatlah banyak. Seiring berlalunya hari demi hari, kita hendaknya sungguh-sungguh bersumbangsih bagi dunia. Saya bersyukur kepada empat badan misi kita. Empat Misi Tzu Chi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Dalam misi kesehatan, pendidikan, dan budaya humanis kita juga terkandung semangat misi amal. Kita harus senantiasa mengingat hal ini. Saat menjalankan Empat Misi dan Delapan Jejak Dharma Tzu Chi di tengah masyarakat, kita harus mempertimbangkan apakah hal yang kita lakukan bisa membawa manfaat bagi dunia. Ini harus senantiasa ada dalam pikiran kita.


Saya juga sering mengungkapkan rasa syukur saya terhadap para kepala sekolah kita yang menjalankan misi pendidikan dengan cinta kasih. Saya juga bersyukur kepada para kepala RS, wakil kepala RS, dan kepala departemen medis yang bekerja sama dengan harmonis. Mereka juga memiliki kesatuan tekad dan ikrar. Jadi, Empat Misi Tzu Chi dapat melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi semua makhluk.

Misi budaya humanis kita menyucikan hati manusia. Kini, hati manusia sangatlah keruh. Buddha berkata bahwa dunia ini penuh Lima Kekeruhan. Karena itu, sangat sulit untuk menyucikan hati manusia. Namun, justru karena sulitlah, kita perlu menjalankan Empat Misi Tzu Chi dengan semangat budaya humanis dan cinta kasih untuk menyucikan hati manusia.

Buddha datang ke dunia ini demi melenyapkan penderitaan. Misi kita adalah melenyapkan penderitaan di dunia ini. Jadi, Empat Misi Tzu Chi bertujuan untuk menyucikan hati, mengobati penyakit, melenyapkan penderitaan, serta membimbing jiwa, raga, dan perilaku orang-orang ke arah yang benar. 
 
Berhimpun di jalan kebajikan dengan ikrar agung dan tekad teguh
Senantiasa membina rasa syukur di dalam hati
Mengasihi diri sendiri dan orang lain untuk membawa manfaat bagi dunia
Menyucikan hati dan mempertahankan cinta kasih

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 15 Oktober 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 17 Oktober 2023                                                
Beramal bukanlah hak khusus orang kaya, melainkan wujud kasih sayang semua orang yang penuh ketulusan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -