Ceramah Master Cheng Yen: Mengembangkan Ajaran Buddha demi Mewujudkan Dunia yang Harmonis


Saya telah melihat bagaimana insan Tzu Chi melayani dengan tekun dan bersemangat demi menciptakan berkah bagi dunia. Dengan bertambahnya 1 orang yang mendedikasikan diri dengan cinta kasih, kita telah menciptakan ladang berkah bagi dunia.

Lihatlah setiap anggota komite Tzu Chi dan komisaris kehormatan yang baru dilantik. Ada juga anak-anak muda yang datang ke hadapan saya dan berkata, "Anak Anda telah kembali." Benar, seiring berjalannya waktu, jumlah relawan terus bertambah. Beruntung, setiap orang baik selalu mewariskan kebajikan sehingga masyarakat menjadi harmonis dan setiap keluarga dapat hidup damai.

Selama beberapa puluh tahun ini, Taiwan berada dalam keadaan aman dan damai. Terutama beberapa tahun ini, empat unsur alam selaras dan masyarakat damai. Inilah yang disebut dengan berkah. Selama beberapa puluh tahun ini, kita terus menciptakan berkah. Lihatlah seluruh dunia, bencana terjadi di mana-mana. Divisi Kerohanian Tzu Chi dan misi amal Tzu Chi semuanya sibuk.

Saya sering berkata bahwa ketua Tzu Chi sangat sibuk. Di mana pun ada yang membutuhkan bantuan, saya memintanya untuk segera bergerak. Pengiriman melalui udara pun harus dilakukan dengan segera. Kita pun harus menyiapkan persediaan logistik. Dalam bencana besar ataupun kecil, Tzu Chi harus bertindak dengan cepat. Semua yang dilaporkan oleh relawan Tzu Chi adalah aktivitas misi amal. Beberapa tahun ini, semuanya sangat sibuk. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian.


Kita menghimpun tetes demi tetes cinta kasih. Itulah sebabnya, kita membutuhkan donatur. Inilah yang disebut menggalang Bodhisatwa. Kita berharap ada banyak orang yang berkata, "Saya adalah insan Tzu Chi. Saya juga adalah donatur Tzu Chi. Saya adalah anggota komite Tzu Chi. Saya adalah Tzu Cheng. Saya adalah komisaris kehormatan Tzu Chi." Lihatlah, semuanya bersumbangsih dengan sepenuh hati bagi Tzu Chi dan telah menciptakan berkah. Lapis demi lapis energi berkah terpupuk hingga menjadi tebal. Ini akan menciptakan kedamaian. Saya sangat bersyukur atas semua hal ini.

Selama beberapa hari di Taipei, saya melihat semua orang mendedikasikan diri dalam pementasan adaptasi Sutra. Saya merasa sangat bersyukur. Saya melihat banyak keluarga berpartisipasi dan setiap hari saya melihat orang yang berbeda. Setiap hari, beberapa ribu orang tampil. Jadi, telah ada puluhan ribu orang yang turut serta dalam pementasan adaptasi Sutra. Inilah yang menyatukan hati semua orang. Semuanya memiliki satu hati, satu tekad, dan satu ikrar yang sama. Dengan kesatuan ini, mereka mewujudkan pementasan adaptasi Sutra. Dapat terlihat bahwa inilah pahala yang terhingga.

Ada sebuah keluarga yang terdiri atas nenek, kakek, ayah, ibu, anak, dan cucu. Semuanya berpartisipasi dalam pementasan adaptasi Sutra. Lantunan syair mereka harus sama; gerakan tangan dan kaki mereka pun harus rapi. Satu keluarga ini harus kompak. Dapat terlihat bahwa keluarga-keluarga ini telah membawa Dharma dan Sutra Buddha ke dalam keluarga mereka sehingga mereka hidup dalam keharmonisan. Dengan adanya ajaran Buddha dalam keluarga, sebuah keluarga akan menjadi harmonis.


Bodhisatwa sekalian, bagi keluarga yang semua anggotanya berpartisipasi dalam pementasan adaptasi Sutra, jangan biarkan mereka berhenti sampai di sini saja. Mereka dapat menyerap Dharma setiap hari dan membagikannya kepada orang-orang sekitar sehingga semua orang selamanya berada dalam ajaran Buddha. Hendaknya kita berdoa dengan tulus bagi dunia. Kita telah melihat tanah kelahiran Buddha. Bagaimana kita membawa ajaran Buddha ke sana? Kita perlu dekat dengan orang-orang setempat sehingga kita dapat menyebarkan Dharma.

Saya sangat berterima kasih kepada insan Tzu Chi. Insan Tzu Chi telah pergi ke sana dan mengunjungi sekolah-sekolah. Mereka bertemu dengan kementerian pendidikan, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota untuk melaporkan bahwa mereka adalah orang Malaysia dan Singapura yang membawa cinta kasih Tzu Chi ke tanah kelahiran Buddha. Relawan merencanakan bagaimana agar semua anak dapat membawa tas sekolah, memakai pakaian seragam, memakai sepatu, dan bersekolah di sana. Melihat anak-anak di sana menerima pendidikan, saya merasa sangat senang.

Relawan juga pergi ke desa-desa dan memulai kursus menjahit untuk para perempuan. Mereka sangat sepenuh hati dan berusaha keras dalam mengajar. Saya ingin melaporkan hal ini kepada setiap kalian semua. Saya selalu mengatakan bahwa kita harus mengubah kondisi kehidupan di tanah kelahiran Buddha. Relawan Tzu Chi berjalan selangkah demi selangkah di sana untuk menghampiri setiap orang dan merangkul mereka sehingga dapat membantu mereka mengubah kehidupan.


Sesungguhnya, ketika melihat metode relawan dalam mengubah kehidupan di Nepal, saya sangat berterima kasih. Itulah sebabnya, saya sering berkata bahwa relawan Tzu Chi sangat dekat dengan hati saya. Inilah hal yang ingin saya lakukan, yaitu mengubah kehidupan di sana. Saya sangat berterima kasih karena insan Tzu Chi telah melakukan apa yang ingin saya lakukan. Mereka telah mewujudkannya.

Membawa Dharma ke dalam masyarakat adalah tujuan besar Buddha. Terjun ke tengah masyarakat berarti membimbing orang-orang agar mereka dapat menjadi Bodhisatwa. Jalan yang ditapaki oleh insan Tzu Chi adalah Jalan Bodhisatwa. Sesungguhnya, kita memiliki banyak metode untuk menolong orang lain. Saya berharap Dharma agung dapat disebarkan di dunia dan ajaran Buddha dapat berkembang. Inilah harapan kita semua terhadap ajaran Buddha, khususnya Jalan Bodhisatwa di dunia.

Jalan Bodhisatwa ada dalam Sutra Teratai. Inti sari dari Sutra Teratai ialah Sutra Makna Tanpa Batas yang menunjukkan bagaimana Bodhisatwa menggunakan berbagai cara untuk menolong semua makhluk. Itulah inti sarinya. Jika kalian dapat memahami isi Sutra Makna Tanpa Batas dan mempraktikkannya di dunia, saya akan merasa tenang.   

Membimbing semua makhluk untuk menapaki Jalan Bodhisatwa
Mengubah kondisi kehidupan melalui misi amal Tzu Chi
Satu keluarga berpartisipasi dalam pementasan adaptasi Sutra
Mengembangkan ajaran Buddha demi mewujudkan dunia yang harmonis   

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 15 Januari 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 17 Januari 2024
Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -