Ceramah Master Cheng Yen: Mengembangkan Kebijaksanaan dan Memberikan Penghiburan

“Penumpang sekalian, kita sudah tiba di “Stasiun Tzu Chi”. Tolong perhatikan langkah kalian.”

Dalam rangka Tahun Baru Imlek, banyak orang yang berkunjung. Di Suzhou, banyak warga yang pergi ke Kompleks Tzu Chi untuk mengenal Tzu Chi. Kita bisa melihat relawan kita menjadi pemandu bagi warga yang berkunjung dan menggunakan berbagai permainan untuk membuat mereka semakin memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Pelestarian lingkungan sangatlah penting bagi setiap komunitas dan negara. Jadi, kita hendaknya memperhatikan pelestarian lingkungan. Kita juga bisa melihat Fuding.

“Master dan para guru di Griya Jing Si yang kami hormati, terima kasih atas cinta kasih kalian terhadap insan Tzu Chi Fuding selama bertahun-tahun ini. Pada usia ke-50 Yayasan Tzu Chi ini, kami mendoakan Master semoga sehat selalu, dapat senantiasa memutar roda Dharma, dan panjang umur,” ucap Ji Yuanzhong, Mantan kepala RS. Fuding.

“Para guru di Griya Jing Si dan insan Tzu Chi sedunia, selamat Tahun Baru Imlek. Semoga berkah dan kebijaksanaan bertumbuh. Terima kasih, Master,” ucap Li Guixin, Kepala RS. Fuding.

“Master, selamat Tahun Baru Imlek. Para dokter di Rumah Sakit Fuding juga mengembangkan potensi kebajikan yang penuh cinta kasih untuk mencurahkan perhatian bersama insan Tzu Chi. Baik di wilayah pegunungan maupun pedesaan, misi amal dan kesehatan selalu dijalankan secara bersamaan,” ucap Zheng Dageng, Pasien penerima bantuan Tzu Chi.

Kita juga bisa melihat Bapak Zheng Dageng yang sudah tidak asing bagi kita. Tahun lalu, dia berobat ke Rumah Sakit Tzu Chi Hualien dan telah kembali ke Fujian. Para dokter di Rumah Sakit Fuding juga merawatnya dengan sepenuh hati. Sebelum dia pulang ke rumah, insan Tzu Chi pergi ke rumahnya untuk melakukan persiapan guna memudahkannya beraktivitas di rumah. Fisioterapis di Rumah Sakit Fuding juga pergi ke rumahnya untuk melihat persiapan tersebut baik untuknya atau tidak. Ini menunjukkan hubungan kerja sama yang erat antara misi kesehatan dan amal.

Kita juga bisa melihat Dallas, Amerika Serikat. Ultah Tzu Chi yang ke-50 diperingati di dua sekolah. “Kami adalah murid SD Starks. Kami akan menggerakkan semangat celengan bambu dan menciptakan siklus kebajikan yang penuh cinta kasih dan perhatian. Kakek Guru, selamat Tahun Baru Imlek,” ucap murid SD Stark, Dallas.

“Selamat Tahun Baru! Berbuat baik dan berbakti tidak bisa ditunda. Kami selalu mengingatnya di dalam hati. Insan Tzu Chi Dallas juga membangun tekad dan ikrar. Insan Tzu Chi berlari mengikuti langkah Master,” ucap insan Tzu Chi Dallas.

Mereka akan selamanya berlari mengikuti langkah saya. Mereka bukan mengikuti saya dengan berjalan, melainkan dengan berlari. Mereka akan menginspirasi relawan yang tak terhingga. Mereka berharap cinta kasih dapat terbentang ke seluruh dunia hingga setiap 50 tahun berikutnya. Jadi, mereka merekam video yang memperlihatkan angka 50, 500, 5.000, 50.000, 500 juta, hingga lima triliun. Mereka cukup mengedit videonya dan menambahkan angka nol di belakangnya saja. Mereka sungguh sangat kreatif. Melihat mereka, saya bagai melihat harapan besar.

Meski demikian, beberapa hari ini, kita tetap mengkhawatirkan Tainan yang telah memasuki hari keenam pascagempa. Tim penyelamat telah sangat bekerja keras. Mereka mengerahkan segenap hati dan tenaga dan enggan menyerah. Inilah cinta kasih antarmanusia. Namun, batin keluarga korban sangat tersiksa. Sungguh, kita dapat membayangkan betapa sulitnya menanggung penderitaan ini.

Namun, kita bisa melihat kekuatan kebajikan dan cinta kasih masyarakat Taiwan. Setiap hari, semakin banyak orang yang bersumbangsih dengan penuh cinta kasih. Kita juga dapat memahami kerja keras dan kelelahan tim penyelamat. Karena itu, para dokter kita dari departemen pengobatan tradisional Tiongkok dan pengobatan Barat bergerak untuk meringankan beban fisik dan batin keluarga korban dan tim penyelamat di lokasi bencana. Ada pula sekelompok anak muda yang turut memberikan bantuan. Ini semua menunjukkan cinta kasih masyarakat kita. Himpunan cinta kasih sungguh mengagumkan.

Terjadi bencana seperti ini, kita sungguh tidak berdaya. Saya berharap keluarga korban dapat teguh pada keyakinan mereka dan menerima ketidakkekalan di dunia ini. Sesungguhnya, bagi keluarga korban, ini sangatlah sulit. Namun, bencana sudah terjadi, kita bisa bagaimana lagi? Masyarakat, tim penyelamat, dan pemerintah telah mengerahkan segenap hati dan tenaga tanpa lengah sekejap pun.

Pemerintah dan masyarakat bersama-sama mencurahkan perhatian dan bersumbangsih. Bahkan, setelah menerima pengobatan, anjing pelacak pun tidak beristirahat dan kembali masuk ke reruntuhan. Anjing juga bisa merasa lelah. Namun, setelah dipijat oleh dokter pengobatan tradisional Tiongkok kita, anjing itu tetap melanjutkan pencarian. Inilah kekuatan cinta kasih. Cinta kasih terdapat di segala penjuru dunia.Pada saat seperti ini, dibutuhkan sumbangsih dari setiap orang.

Malam ini, Tzu Chi juga akan menggelar acara doa bersama berskala besar di komunitas. Sebelum memasuki hari ketujuh pascagempa, saya berharap setiap orang dapat berdoa bagi korban gempa bumi di Tainan kali ini. Semoga masih ada keajaiban. Jika para korban sudah tidak terselamatkan, kita juga harus berdoa demi para korban jiwa dan komunitas tersebut. Semoga ketulusan setiap orang dapat memberikan penghiburan bagi sesama, menciptakan masyarakat yang harmonis, dan membebaskan dunia dari bencana.

Berbagi tentang konsep pelestarian lingkungan lewat berbagai permainan

Melindungi kesehatan pasien dengan tekad yang teguh

Mengasihi semua makhluk dan menantikan adanya keajaiban

Berdoa dengan penuh kesatuan hati dan menenangkan batin keluarga korban

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 11 Februari 2016
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 13 Februari 2016

Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -