Ceramah Master Cheng Yen: Mengembangkan Potensi Kebajikan dan Membentangkan Cinta Kasih ke Seluruh Dunia


“Dahulu, saya menempuh pendidikan di Singapura, tepatnya di akademi kedokteran militer. Moto sekolah kami ialah ‘agar mereka dapat tetap hidup’. Moto sekolah yang sederhana dan penuh kekuatan ini melambangkan misi tenaga medis untuk menyelamatkan kehidupan dan menyembuhkan luka. Ini jugalah yang menginspirasi saya untuk berkarier di bidang kedokteran,”
kata Zeng Pei-wei, Dokter.

“Saat baru menjadi dokter residen di departemen penyakit dalam RS Tzu Chi Taipei, saya langsung dihadapkan pada ujian besar pertama, yakni pandemi Covid-19. Pandemi ini merenggut banyak nyawa, tetapi sering kali saya merasa tidak berdaya. Pada saat itu, saya merasakan secara mendalam betapa rentannya kehidupan. Hanya dengan meningkatkan kemampuan diri serta terus tekun dan bersemangat, barulah saya bisa menyelamatkan lebih banyak pasien,” lanjut Zeng Pei-wei.

“Karena itu, sekitar bulan Juli tahun lalu, saya berikrar di hadapan para mentor saya bahwa saya ingin mengemban tanggung jawab untuk meluncurkan program pelatihan skenario darurat dalam jangka panjang guna meningkatkan kualitas layanan medis dan meneruskan pengalaman kami. Setiap 2 minggu, kami mengadakan 1 sesi pelatihan yang mencakup beberapa keterampilan paling penting, yaitu intubasi endotrakeal dan pengoperasian defibrillator,” ucap Zeng Pei-wei.

“Yang lebih penting lagi ialah setiap bulannya, kami rutin mengadakan satu kali simulasi pertolongan darurat di kamar pasien agar para peserta pelatihan bisa merasakan langsung kondisi sempit, redup, dan kacau di kamar pasien pada keadaan darurat. Simulasi ini dapat membina kekompakan antara para dokter dan perawat agar tidak lagi kewalahan saat menghadapi kondisi darurat di kamar pasien,” kata Zeng Pei-wei.

“Setelah pelatihan demi pelatihan yang dijalankan selama 1 tahun, setiap kondisi darurat pun dapat diatasi dengan lebih lancar dan efisien. Kemajuan para peserta pun terlihat dengan jelas. Program pelatihan ini akan terus dilanjutkan di masa mendatang agar pengalaman dapat terus diwariskan. Mari kita bersama-sama melindungi kehidupan dengan cinta kasih. ‘Agar mereka dapat tetap hidup’,” pungkas Zeng Pei-wei.


Kita hendaknya saling bertukar pengalaman agar bisa belajar satu sama lain dan berkembang dengan cepat. Perkembangan zaman sangatlah pesat dan sangat sulit bagi kita untuk mengejarnya. Kemajuan adalah hal yang sangat baik, tetapi kita harus lebih berhati-hati untuk menilai suatu kemajuan membawa manfaat bagi sesama atau tidak. Lalu, apa keuntungan dan kerugian dari kemajuan itu bagi orang-orang? Kita hendaknya berhati-hati dalam menilainya.

Begitu pula dengan teknologi medis. Dengan kemajuan teknologi sekarang, memperpanjang usia kehidupan bukanlah hal yang mustahil. Namun, bagaimana hendaknya kita membantu pasien? Sebagian pasien memang memiliki keinginan hidup yang kuat, tetapi jika ingin bertahan hidup, mereka akan sangat menderita. Bagaimana menghadapi lahir dan mati dengan tenang?

Jika membicarakan tentang lahir, ada anak yang terlahir dengan kekurangan. Semangat hidupnya begitu tinggi, tetapi mereka mengalami keterbatasan secara fisik. Saat anak lahir dengan keterbatasan fisik, orang tua tentu mengasihi anak mereka, tetapi juga merasa tidak berdaya. Sungguh, terlahir dengan keterbatasan merupakan sebuah tantangan besar. Namun, tenaga medis kita pun telah mengerahkan potensi mereka.

Sekarang, meskipun teknologi medis sudah sangat maju, tetapi di baliknya, tersembunyi pula risiko besar, termasuk infeksi bakteri, penularan patogen, dll. yang membuat orang merasa terancam krisis. Kondisi ini sungguh membuat kita khawatir. Karena itu, dalam bidang medis ini, masih ada banyak hal yang perlu kita bahas. Karena termasuk berskala besar, sistem medis RS Tzu Chi sudah mencakup aspek pendidikan dan praktik klinis. Jadi, kita mampu melakukan penelitian medis dengan mantap.


Kita hendaknya bersungguh hati memikirkan apakah ada hal-hal lain yang bisa dilakukan di bidang medis, pendidikan, dan penelitian untuk memperkokoh rumah sakit kita. Kita juga bisa melakukan penelitian yang dapat berkontribusi bagi ilmu medis masa depan dan menolong lebih banyak nyawa. Kita sudah mengerjakan semua yang perlu dikerjakan di setiap rumah sakit Tzu Chi. Namun, di masa mendatang, perjalanan kita masih sangat panjang. Jadi, kita hendaknya lebih bekerja keras.

Perjalanan kita belum berakhir. Kita perlu memperluas jalan ini agar bisa membantu lebih banyak orang. Saya merasa inilah yang bisa kita lakukan dan seharusnya terus kita lakukan. Tentu saja, ini membutuhkan kesatuan tekad. Ini tidak bisa dilakukan oleh segelintir orang saja. Kita membutuhkan banyak orang yang memiliki kesatuan hati, tekad, dan ikrar.

Kita juga harus meningkatkan keterampilan diri sendiri. Jika mampu mencapai titik yang sekarang, itu berarti kita masih bisa naik ke tingkat yang lebih tinggi atau melangkah lebih jauh ke depan. Kita hendaknya menginventarisasi nilai kehidupan dan memikirkan bagaimana berkontribusi bagi dunia. Dengan antusiasme terhadap dunia medis, saya percaya bahwa kita bisa melakukan peningkatan dalam menyelamatkan nyawa pasien dan membuat pasien lebih nyaman.


Sekarang, saya sungguh merasa bahwa kita harus terus membina insan berbakat. Kita hendaknya bukan sekadar membina, tetapi juga mempertahankan mereka. Sungguh, Taiwan harus memandang penting insan berbakat. Ini sangat penting bagi fasilitas kesehatan. Fasilitas pendidikan bahkan lebih perlu lagi. Kita hendaknya memikirkan tentang keberlanjutan Empat Misi Tzu Chi di masa depan. Saya berharap orang-orang tidak membeda-bedakannya. Empat Misi Tzu Chi adalah satu kesatuan. Kita bisa melihat para relawan Tzu Chi di sini datang setiap hari untuk berbagi pengalaman. Usia setiap orang terus bertambah. Banyak pula dari mereka yang sudah lanjut usia, tetapi masih tampak bersemangat.

Mengenang masa lalu, mereka bersungguh hati menjalankan Empat Misi Tzu Chi. Kini, misi-misi itu sudah terwujud. Mereka telah menggerakkannya di masyarakat dengan mengerahkan kekuatan cinta kasih mereka. Jadi, beberapa hari ini, saya menikmati waktu-waktu saat mereka berbagi tentang bagaimana mereka bekerja keras di masa lalu untuk mengembangkan Tzu Chi.

Saat mendengar cerita mereka, saya dapat ikut merasakan. Saya sungguh bersyukur. Ada sangat banyak cerita menyentuh dari mereka. Saya bersyukur pada kepala rumah sakit, perawat, dokter, dan staf rumah sakit lainnya yang telah meluangkan waktu bersama kita. Saya bersyukur atas kerja keras kalian dalam melindungi kehidupan dan kesehatan dengan cinta kasih. Terima kasih.

Teknologi medis berkembang pesat dari hari ke hari
Melakukan eksplorasi dengan mantap untuk mengembangkan potensi kebajikan
Membina dan mempertahankan insan berbakat untuk mendedikasikan diri
Menjalankan misi dengan penuh cinta kasih dan keharmonisan

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 14 Juli 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 16 Juli 2025
Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -