Ceramah Master Cheng Yen: Mengenang Pembangunan RS Tzu Chi Taipei

Tiga belas  tahun yang lalu, tepatnya 8 Mei, diadakan upacara peresmian RS Tzu Chi Taipei. Hari ini merupakan hari yang sangat penting bagi RS Tzu Chi Taipei. Banyak orang yang kembali untuk memperingati Hari  Tzu Chi Sedunia, Hari Waisak, dan Hari Ibu. Di hari yang sama, RS Tzu Chi Taipei mulai beroperasi. Bisa diketahui bahwa hari ini sangat penuh rasa sukacita.

Begitu banyak rasa sukacita yang sulit dideskripsikan. Namun, pada masa lalu, dari pencarian tanah hingga penggalangan dana untuk pembangunan rumah sakit, perjalanan beberapa tahun itu sungguh sulit. Relawan Tzu Chi menghabiskan banyak waktu dan mencari lahan dengan susah payah. Akhirnya, semua berjalan dengan baik. Orang-orang yang turut berpartisipasi dalam pencarian tanah pada saat itu masih ada dalam benak saya. Mereka semua masih sangat gagah dan terlihat masih sangat muda. Demikianlah proyek pembangunan ini dimulai.

Begitu proyek pembangunan dimulai, kita tahu bahwa banyak Bodhisatwa Tzu Cheng mengemban tanggung jawab ini. Tidak peduli mengangkat barang berat ataupun melakukan pekerjaan kecil, mereka semua selalu sangat bersungguh hati. Mulai dari pembangunan fondasi hingga bangunan menjulang belasan tingkat, mereka selalu berada di lokasi proyek. Semua orang mengikuti pembangunannya mulai dari lantai bawah tanah hingga lantai paling tinggi.


Mereka semua bekerja keras di sana hingga proyek tersebut selesai. Setelah pembangunan selesai, saat itu para relawan harus merapikan, membersihkan, menyapu, dan menyikat setiap bagian bangunan dari luar ke dalam. Mereka juga harus mendekorasinya. Ini sungguh menyentuh orang. Ada barang yang harus diangkat seorang diri untuk dijadikan dekorasi. Para relawan membawa sendiri barang-barang untuk dekorasi.

Kita melihat dunia ini masih penuh dengan keindahan dan penuh dengan cinta kasih. Ini sungguh sangat menyentuh orang. Dari awal pembangunan hingga selesai, yang bisa kita lakukan sendiri, kita selalu melakukannya sendiri. Ini sungguh tidak mudah. Selain itu, mereka membantu menghemat banyak biaya pengangkutan. Mereka memanfaatkan tanah tidak terpakai untuk pembuatan taman. Ini sungguh tidak mudah. Itu semua sangat menghemat uang dan tidak perlu membayar upah pekerja. Mereka benar-benar menghemat biaya.mInsan Tzu Chi selalu seperti itu, memanfaatkan sedikit barang untuk menghasilkan lebih banyak hal.


Lihatlah, terlebih lagi, saat memasang konblok, mereka menyebutnya "bata blok berantai", sedangkan saya menyebutnya "cinta kasih berantai". Belasan tahun yang lalu, sebelum RS Tzu Chi Taipei dibuka, setiap hari ada banyak orang yang datang membantu memasang konblok. Beberapa waktu yang lalu, ketua Tzu Cheng, Bapak Li, beserta para Bodhisatwa Tzu cheng kembali. Mereka meminta persetujuan saya atas rencana pemasangan konblok di depan RS. Mereka sudah merancang petanya dengan baik, saya sungguh sangat tersentuh.

Kepala RS, dokter, perawat, dan seluruh staf RS yang berjumlah sekitar 100-200 orang turut berpartisipasi. Ada yang berpartisipasi setelah pulang kerja, ada yang memanfaatkan waktu libur untuk berpartisipasi, ada pula yang tidak pulang dan berpartisipasi setelah menyelesaikan sif malam.

“Saya setiap hari selalu melewati jalan ini. Saya setiap hari menginjak jalan ini. Sekarang saya bisa bersumbangsih sedikit di jalan ini, saya merasa ini sangat bermakna,” kata Wu Ding-ya, Perawat RS Tzu Chi Taipei.

“Saya merasa bahwa RS Tzu Chi Taipei bisa berdiri berkat sumbangsih dari kakak-kakak Tzu Chi. Namun, saat pembangunan, sumbangsih saya sangat sedikit. Hari ini bisa berpartisipasi dalam proyek ini, saya merasa sangat bangga,” ujar Chang You-kang, Dokter RS Tzu Chi Taipei.

“Kali ini saya membawa dokter, perawat, dan staf administrasi untuk berpartisipasi karena saya ingin mereka menunjukkan betapa cintanya mereka pada keluarga ini. Setelah para dokter bedah otak, mata, dan jantung mengetahui bahwa ada kesempatan untuk ikut berpartisipasi, mereka merasa sangat senang. Perawat biasanya merawat pasien, kini saya melihat mereka menyikat setiap batu bata dengan teliti seperti sedang merawat pasien,” tutur Zhao You-cheng, Kepala RS Tzu Chi Taipei.


Kita melihat bahwa staf RS Tzu Chi Taipei berpartisipasi dalam pemasangan konblok untuk ikut merasakan senang dan susah. Proses itu sungguh tidak mudah dan sangat menyentuh orang. Kita bisa melihat bahwa insan Tzu Chi dari muda, paruh baya, hingga sekarang, meski sudah berusia lanjut, tekad mereka tidak berubah. Mereka mempertahankan tekad untuk menapaki Jalan Bodhisatwa dengan sukacita. Kehidupan mereka sangat bernilai.

Asalkan membangkitkan tekad, kita akan bisa menolong banyak orang untuk terlepas dari penderitaan. Tentu saja, jika jumlah orangnya sedikit, maka kekuatannya juga kecil. Saya sangat berterima kasih kepada begitu banyak orang yang ikut membantu. Saya harus berterima kasih kepada banyak orang.

Waktu terus berlalu dan tiada cukup waktu untuk berterima kasih kepada masing-masing orang. Kita harus berusaha untuk menggenggam waktu yang ada saat ini. Bodhisatwa Tzu Cheng dan anggota komite merupakan bodhisatwa hidup. Saya sangat berterima kasih kepada sekelompok bodhisatwa hidup yang setiap hari mengembangkan potensi mereka ini.

RS Tzu Chi Taipei mulai beroperasi bertepatan dengan Tiga Hari Besar Tzu Chi

Mengemban tanggung jawab pembangunan rumah sakit takut akan kesulitan

Bergotong royong memasang konblok

Mengembangkan potensi untuk mengemban tanggung jawab pembangunan RS Tzu Chi Taipei

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 8 Mei 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Li Lie

Ditayangkan tanggal 10 Mei 2018
Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -