Ceramah Master Cheng Yen: Menghapus Noda Batin dengan Air Dharma

“Saat kembali ke Griya Jing Si, saya naik ke atas panggung untuk berbagi. Master berkata pada saya bahwa sesungguhnya, dipasangi ring jantung bukanlah masalah besar karena itu hanya di tubuh saya. Jika pikiran saya tidak tenang, maka tidak peduli dipasangi banyak ring atau sama sekali tidak dipasangi ring, saya tetap akan merasa takut. Jadi, saya menarik kesimpulan bahwa saya harus melatih pikiran saya. Jika pikiran saya tidak tenang, maka kelak, pikiran saya juga tidak akan tenang dan jernih. Saat menghadapi pekerjaan yang rumit atau ada masalah dengan orang lain, pikiran kita akan menjadi rumit dan tidak jernih. Berhubung telah menjadi insan Tzu Chi, saya bisa langsung menilik diri sendiri sehingga masalah yang timbul dapat segera diatasi dengan lapang hati,” ujar Lin Zong-xing, relawan Tzu Chi.

Setiap orang harus bersungguh hati memahaminya. Dalam kehidupan sehari-hari, yang terpenting adalah dapat mempertahankan pelatihan diri. Meski kita sangat sibuk, tetapi perbuatan dan pikiran kita hendaknya selalu selaras dengan Dharma. Yang paling dikhawatirkan adalah kita tidak selaras dengan Dharma.


Jika bisa senantiasa selaras dengan Dharma, maka secara alami, hidup kita akan dikelilingi Dharma setiap hari, bagai berendam di dalam air Dharma. Setelah fisik dan batin kita dibasuh dengan air Dharma, hidup kita akan penuh Dharma dan energi. Dengan adanya kebijaksanaan dan energi dalam hidup kita, kita hendaknya berpuas diri.

Kita terlahir di dunia ini dan memiliki jalinan jodoh baik untuk mengenal Dharma dan berkumpul bersama. Dengan mendengar Dharma setiap hari dan mempraktikkannya dalam keseharian, kita dapat memahami kebenaran lewat hal yang ditemui. Sepanjang hari, demikianlah kita menjalani hidup. Baik mendengar Dharma, mempraktikkannya, maupun memahami kebenaran lewat hal yang ditemui, semuanya merupakan praktik Enam Paramita.


Dari hari ke hari, kita menapaki Jalan Bodhisatwa. Kita mempraktikkan Dharma dan menapaki Jalan Bodhisatwa setiap waktu. Bisa menjalani hidup seperti ini, kita sangat beruntung. Jadi, kita hendaknya berpuas diri. Dengan berpuas diri, kita akan merasa damai dan bahagia. Apakah masih ada noda batin? Saat noda batin timbul, air Dharma dapat membersihkannya. Kita harus bersungguh hati untuk berpuas diri dan bersikap pengertian.

Kita semua berada di Jalan Bodhisatwa. Ini merupakan jalinan jodoh yang langka. Di dunia yang luas dengan populasi sebanyak ini, berapa banyak orang yang bisa menapaki jalan ini bersama kita? Jadi, kita harus menghargai orang-orang yang menapaki jalan yang sama.


“Dalam acara tahunan dua tahun terakhir, kami menyediakan makanan vegetaris. Yang terpenting adalah menanam benih cinta kasih di dalam hati karyawan kami. Jadi, mereka akan selalu mengasihi bumi,” kata Hu Yong-xiong, seorang direktur utama.

“Kami menggalakkan kegiatan daur ulang dalam dua tahun terakhir. Setiap tahun, barang daur ulang yang terkumpul hampir mencapai 100 ton. Menurut saya, itu adalah pencapaian yang bagus,” tutur Chen Mei-qiang, manajer urusan umum.

“Dengan memulainya hari ini, jika bisa meyakinkan satu, dua, atau tiga orang, kita bisa menolong banyak orang karena orang itu juga bisa menginspirasi orang lain,” kata Lin Bo-hong,  direktur eksekutif.

“Ini tidak bisa dilakukan hanya dalam waktu semalam, tetapi saya akan berusaha semampu saya. Saya berharap bisa seperti bos saya, menjadi seorang vegetarian. Saya ingin menjadi teladan bagi keluarga saya,” kata Jian Li-mei, seorang karyawan.


Kita harus menggenggam setiap detik untuk menapaki Jalan Bodhisatwa dan membimbing semua makhluk. Selain membimbing semua makhluk, kita juga harus menyemangati orang-orang yang melatih diri di jalan yang sama. Kita harus membawa manfaat bagi diri sendiri sekaligus orang lain. Selain memedulikan pelatihan diri sendiri, kita juga harus memedulikan pelatihan diri orang lain.

Kita harus menggenggam waktu yang ada untuk melatih diri dengan tekun. Jadi, kita harus berfokus pada tekad kita. Dalam interaksi antarmanusia, kita harus bersikap penuh pengertian. Kita harus menasihati orang-orang dengan kesungguhan hati, menginspirasi dengan tindakan nyata, dan membimbing dengan kebijaksanaan. Jangan menyia-nyiakan waktu kita dalam perselisihan antarmanusia. Inilah yang disebut sikap penuh pengertian.

Jangan terlibat dalam perselisihan antarmanusia. Untuk menginspirasi orang-orang melatih diri, kita harus menggunakan kebijaksanaan dan berbagai metode. Dengan sikap penuh pengertian, saat membimbing orang-orang, kita bisa merasakan kedamaian dan tidak akan terpengaruh oleh mereka. Inilah yang disebut dengan kebijaksanaan membimbing semua makhluk. Jadi, kita bisa memperoleh kedamaian dengan bersikap penuh pengertian.


Untuk menapaki Jalan Bodhisatwa, kita harus berlapang hati. Dengan demikian, kita bisa merangkul dan memperhatikan semua orang, hal, dan materi di dunia ini. Sutra Bunga Teratai menggambarkan hati Buddha yang merangkul segala sesuatu di dunia ini. Meneladani hati Buddha adalah tujuan kita melatih diri dengan tekun sekarang. Jadi, kita harus belajar melapangkan hati. Dengan hati yang lapang, kita baru bisa menampung stupa Puncak Burung Nasar yang penuh dengan Dharma.

Kita harus tekun melatih diri dengan berpegang pada Sutra Teratai yang merupakan jiwa kebijaksanaan Buddha. Kita harus berpegang pada Dharma dan memberi persembahan dengan tulus dan penuh hormat. Kita harus menyerap Dharma dan mempraktikkannya. Kita harus berpegang pada Dharma dan dengan tulus memberi persembahan lewat tindakan nyata.

Dengan hati penuh syukur, kita baru bisa menghormati Dharma, memandang penting setiap jenis kebaikan di dunia ini, dan bersumbangsih dengan segenap hati dan tenaga. Ini sangat penting dalam pelatihan diri dan harus dimiliki oleh setiap orang. Jadi, kita harus bersungguh hati.

Menghapus noda batin dengan air Dharma

Memahami kebenaran lewat hal yang ditemui dan menapaki jalan kebenaran

Membimbing semua makhluk dengan kebijaksanaan dan sikap penuh pengertian

Berpegang pada Dharma dan memberi persembahan dengan tulus dan hormat

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 24 Juni 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Li Lie

Ditayangkan tanggal 26 Juni 2018
Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -