Ceramah Master Cheng Yen: Menghimpun Berkah dengan Cinta Kasih Agung dan Membawa Manfaat bagi Semua Makhluk
Kali ini, demi rangkaian Pemberkahan Akhir Tahun, saya pertama-tama berkunjung ke Taipei, lalu ke Taoyuan. Melihat waktu yang terus berlalu, saya merasa kita semua harus meningkatkan kewaspadaan diri dan menggenggam waktu dengan baik.
Hidup ini berlalu begitu cepat. Pikirkanlah bagaimana kalian bergabung di Tzu Chi dan terjun dalam bantuan internasional. Ketika banyak bencana terjadi, seperti gempa bumi, angin topan, dan banjir, kita selalu bergerak dengan sepenuh hati untuk membantu negara-negara tersebut. Namun, ada orang yang berkata, "Tzu Chi tidak membantu Taiwan, hanya membantu negara lain." Ketika mendengar hal ini, hati saya merasa sangat takut.
Tekad dan ikrar kita ialah di mana pun terjadi bencana, kita akan pergi membantu. Jangan sampai kita mengucapkan hal-hal yang justru mengundang bencana. Sebisa mungkin, kita mengharapkan dunia bebas bencana. Ketika kita bersumbangsih tanpa pamrih, dunia akan bebas dari bencana. Beginilah seharusnya kita saling membantu.
Orang yang membantu orang lain adalah orang yang paling berbahagia. Saya teringat kembali kejadian bertahun-tahun lalu, ketika pesawat Singapore Airlines mengalami kecelakaan. Saat itu, pesawat lepas landas dari Taiwan. Tidak lama setelah lepas landas, pesawat itu jatuh di Taoyuan. Para relawan Tzu Chi bergerak secepat mungkin untuk menjalankan misi bantuan.
Saat itu, cuacanya sangat dingin. Banyak keluarga korban datang ke Taoyuan untuk mengidentifikasi jenazah. Banyak relawan Tzu Chi berjaga di bandara untuk mendampingi keluarga korban. Banyak dari mereka tidak berani melihat langsung sehingga relawan Tzu Chi yang harus membantu mengenali ciri-ciri jenazah. Saya merasa bahwa relawan Tzu Chi sangatlah berani.

Ketika keluarga korban tidak sanggup mendekat dan mengenali jenazah, mereka meminta relawan Tzu Chi yang membantu. Mengingat kejadian-kejadian masa lalu, saya merasa bahwa itu bukanlah hal yang mudah. Bodhisatwa dunia benar-benar menjalankan misi dengan penuh keberanian dan tak kenal rasa takut. Inilah Bodhisatwa dunia.
Para Bodhisatwa dunia ini penuh dengan kebijaksanaan dan welas asih. Kebijaksanaan berarti tidak diliputi rasa takut karena memahami bahwa dalam membantu orang lain, tidak ada alasan untuk takut. Dalam hidup ini, saat bencana datang, kita harus membangkitkan keberanian untuk memikul tanggung jawab, bersumbangsih, dan membantu orang lain. Inilah semangat Bodhisatwa.
Ada orang yang bertanya, "Mengapa relawan Tzu Chi memanggil setiap orang sebagai 'Bodhisatwa'?" Itu karena kita memahami hakikat Bodhisatwa dan prinsip kebenaran dunia. Tidak ada yang perlu ditakuti di dunia ini. Hendaknya kita membangkitkan semangat bersumbangsih dan membantu orang yang membutuhkan.
Terutama di wilayah Taoyuan ini, ketika gempa mengguncang Chiayi dan Tainan, semuanya langsung bergerak untuk membantu. Saat itu, banyak orang yang terdampak dan tidak tahu harus bagaimana. Relawan Tzu Chi menganggap para korban sebagai keluarga sendiri dan datang tepat waktu untuk membantu. Hendaknya kita mengingat kembali kekuatan cinta kasih itu.

Hendaknya kita menganggap setiap orang sebagai keluarga dan teman sendiri. Meski tidak saling mengenal, ketika terjadi musibah, kita bisa menghampiri, mendekat, merangkul, dan menghibur mereka. Inilah cinta kasih. Singkat kata, kekuatan cinta kasih adalah bantuan terbaik di dunia. Itulah Bodhisatwa dunia yang sesungguhnya. Terima kasih.
Tzu Chi ada berkat Anda, dia, dan saya. Berkat Anda, saya, dan dia yang tak terhitung jumlahnya, Tzu Chi bisa berdiri hingga hari ini. Lihatlah, di mana pun terjadi bencana, relawan Tzu Chi selalu bergerak tanpa ragu untuk membantu dan menghibur para korban. Tindakan nyata ini sangatlah berharga.
Kita harus tahu bagaimana menunjukkan kasih sayang. Di dunia ini, hanya kasih sayang yang bisa membawa kehangatan bagi orang lain. Kasih sayang adalah hal yang paling bernilai di dunia. Kalian telah menghimpun cinta kasih di Taoyuan. Kita memiliki ladang pelatihan di sini untuk menghimpun energi berkah.
Energi berkah bagaikan uap. Tanpa panas, tidak akan ada uap yang keluar. Jika panas, uap akan keluar. Ketika melihat uap dan Anda menyentuhnya, tangan akan terasa lembap. Singkat kata, kekuatan cinta kasih itu bagaikan tetesan uap yang melembapkan dan membawa kehidupan bagi segala sesuatu di bumi ini.

Saudara sekalian, saya sangat berterima kasih. Kalian sangatlah harmonis dan tertib hingga membuat saya tersentuh. Saat duduk di sana, saya merasa pementasan kalian sungguh mengagumkan, menyentuh, dan indah. Saya berpikir, ketulusan dan kesungguhan hati yang kalian tunjukkan saja sudah menyentuh banyak orang, bagaimana mungkin para Buddha dan Bodhisatwa tidak tersentuh?
Bodhisatwa sekalian, kekuatan cinta kasih harus terus dikerahkan dalam keseharian. Saya sangat berterima kasih atas sumbangsih kalian dalam kehidupan sehari-hari. Terima kasih. Saya mendoakan semuanya. Menjelang Tahun Baru, saya mendoakan kalian semoga segala hal berjalan sesuai keinginan dan setiap hari dipenuhi berkah.
Berdoa semoga dunia terbebas dari bencana
Orang yang mampu menolong sesama adalah orang yang paling dipenuhi berkah
Bodhisatwa menghibur tanpa rasa takut
Menghimpun berkah dengan cinta kasih agung dan membawa manfaat bagi semua makhluk
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 27 November 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 29 November 2025







Sitemap