Ceramah Master Cheng Yen: Menghimpun Cinta Kasih untuk Bantuan Bencana

Lihatlah Indonesia, gempa kali ini merupakan bencana yang sangat besar. Dari gambar-gambar yang diambil media massa melalui udara di wilayah  yang terkena dampak bencana terparah, bisa terlihat bahwa bangunan-bangunan mengalami kerusakan parah. Jumlah orang yang meninggal dan luka-luka juga sangat banyak.

Hari ini, saya mendapat informasi dari Tzu Chi Jakarta. Mereka mengatakan bahwa pesawat kecil milik militer masih bisa mendarat di wilayah yang terkena dampak bencana. TIMA dari Jakarta sudah mulai bersiap untuk mengadakan baksos kesehatan di sana. Orang-orang di sana sangat menderita karena mengalami gempa dan tsunami. Gempa dan tsunami sangatlah menakutkan. Bencana alam seperti ini sungguh menakutkan. Kita harus meningkatkan kewaspadaan.

Kita harus tetap waspada meski berada dalam kondisi aman. Terlebih lagi, jarak Indonesia tak begitu jauh dari Taiwan. Insan Tzu Chi Jakarta ingin pergi ke wilayah yang terkena dampak bencana. Saya sangat khawatir karena di sana sangat kekurangan  barang kebutuhan sehari-hari dan orang-orang sangat membutuhkannya.


Kemarin, saya memberi tahu relawan untuk menyiapkan persediaan yang cukup agar warga di sana bisa merasa tenang dan tak berebutan. Mereka harus menyiapkannya sebelum pergi ke sana. Namun, sekarang mereka hanya bisa mengirimnya dengan pesawat militer kecil. Pesawat besar masih belum bisa mendarat di bandar udara di sana. Intinya, bencana di sana tampak sangat parah. Situasi di Sulawesi, Indonesia benar-benar..

Semua orang harus bersama-sama menghimpun kekuatan cinta kasih untuk memberikan bantuan karena bencana di sana sungguh sangat besar. Berapa banyak sumber daya manusia dan bantuan dibutuhkan. Saya sudah meminta Divisi Kerohanian untuk segera menyiapkan barang bantuan dan mencari tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman melalui laut. Untuk mengirim barang bantuan, setidaknya akan memakan waktu di atas setengah bulan. Untuk menyalurkan bantuan bencana berskala besar, harus menunggu pesawat kargo besar.

Kini, mereka hanya bisa menyalurkan bantuan bencana berskala kecil. Beruntung, tentara dan polisi di Indonesia sangat mendukung misi amal kita. Saya juga sangat berterima kasih kepada mereka. Saya juga berharap para korban bencana kali ini dapat memperoleh bantuan dari Pemerintah. Namun, itu masih tidak cukup. Kita membutuhkan kekuatan cinta kasih masyarakat untuk ikut mendedikasikan diri.

Itu adalah gempa berkekuatan 7,5 SR. Bangunan-bangunan mengalami kerusakan parah; orang yang mengalami luka-luka dan meninggal dunia terus dilaporkan bertambah. Kita harus menghimpun kekuatan cinta kasih untuk memperhatikan situasi bencana ini. Filipina juga dilanda bencana topan dan banjir yang sangat parah. Relawan kita sangat bekerja keras dalam melakukan survei pascabencana. Mereka sudah menjalankan survei beberapa hari dan kini masih berlangsung.


“Saya menemukan bahwa kondisi di sini hampir sama dengan kondisi saat kami melakukan survei pascabencana di Tacloban 5 tahun yang lalu, sangatlah parah. Jika turun hujan deras lagi dan mereka hanya menutupi atap dengan lembaran plastik, itu lumayan berbahaya. Selain itu, jika terjadi topan lagi, lembaran plastik itu juga akan terbang ditiup angin,” ujar Chen Zhao-yang, relawan Tzu Chi.

“Saya merasa sangat sedih karena sangat sulit untuk bangkit dan pulih kembali,” kata Adoracion Demao, warga korban bencana.

Bagaimana orang yang kurang mampu melewati kesulitan ini? Terlebih lagi, musim gugur dan musim dingin sudah hampir tiba. Insan Tzu Chi harus melakukan perjalanan jauh dengan jalan yang sulit ditempuh untuk menyurvei kehidupan warga yang terkena dampak bencana.

Topan telah terbentuk satu demi satu di lautan. Setelah diterjang Topan Trami, kini ada lagi Topan Kong-rey. Selama setahun ini, Jepang telah dilanda beberapa bencana besar. Banyak topan telah terbentuk di lautan selama beberapa bulan terakhir. Jadi, kita harus meningkatkan kewaspadaan. Meski hidup dalam kondisi aman, kita harus mengingatkan diri untuk tetap waspada.

Setelah melihat bencana ini, sungguh sulit bagi kita untuk menerima dan menghadapi penderitaan seperti ini. Saya sungguh sangat khawatir. Orang-orang harus meningkatkan kewaspadaan. Selain itu, di Taichung, terjadi kebakaran di sebuah pabrik dan merambat ke 3 pabrik lainnya. Akhir-akhir ini, sering terjadi kebakaran di berbagai wilayah di Taiwan. Jadi, semua orang harus meningkatkan kewaspadaan. Begitu terjadi kebakaran, itu sangatlah menakutkan.


Tim pemadam kebakaran juga sangat bekerja keras untuk memadamkan api. Tak peduli pagi atau malam hari, begitu mendapat informasi, insan Tzu Chi segera pergi ke lokasi kebakaran. Jika ada korban yang diselamatkan dari lokasi kebakaran, relawan akan segera memberi perhatian. Anggota komite dan Tzu Cheng akan segera mencari tahu para korban dilarikan ke rumah sakit mana. Insan Tzu Chi juga menyediakan teh dan air bagi petugas pemadam kebakaran. Relawan telah bersumbangsih dengan cinta kasih di garis depan. Saya sungguh berterima kasih.

Karma kolektif menyebabkan bencana

Relawan Tzu Chi bergerak untuk memberikan bantuan darurat

Menghibur korban bencana dengan cinta kasih

Tetap waspada meski berada dalam kondisi aman

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 1 Oktober 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 3 Oktober 2018

Editor: Stefanny Doddy
Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -