Ceramah Master Cheng Yen: Menghimpun Cinta Kasih untuk Melenyapkan Penderitaan


“Warga sungguh mengalami kesulitan. Banyak rumah yang aliran listrik terputus dan atap terangkat. Sungguh, tidak nyaman tinggal di rumah seperti ini. Melihat dan mendengar kondisi mereka, saya sungguh merasa tidak sampai hati,”
kata Gao Wei-ying, relawan Tzu Chi Hualien.

“Saya dan putri saya terus menahan pintu rumah. Jika tidak, pintu itu pasti rusak. Tiupan angin sungguh sangat kencang,” kata Bapak Wu, korban bencana.

“Berhubung mereka membutuhkan bantuan darurat, kami pun datang untuk membantu terlebih dahulu, baru kembali pada pekerjaan kami,” kata Chen Wei-yan, relawan Tzu Chi Kaohsiung.

“Kami akan segera memulihkan aliran listrik agar mereka dapat tinggal di rumah mereka dengan tenang,” kata Cao Zhi-cheng, relawan Tzu Chi Hualien.

“Entah bagaimana mengungkapkan perasaan saya. Dari lubuk hati saya, saya sangat terharu dan berterima kasih kepada Tzu Chi yang membantu memperbaiki rumah saya. Tanpa kalian, saya tidak akan bisa memperbaikinya,” pungkas Bapak Wu.


Terjangan topan kali ini telah membuat banyak atap rumah terangkat. Kekuatan topan ini sangat menakutkan. Jadi, kekuatan alam sangatlah besar. Jangan berkata bahwa kita tidak takut. Kita hendaknya takut dan hormat kepada kekuatan alam. Bencana alam terjadi karena akumulasi karma buruk kolektif semua makhluk. Perubahan iklim juga terjadi karena pengembangan yang berlebihan dan berbagai aktivitas manusia lainnya. Karena itu, kita tetap harus mengimbau orang-orang untuk lebih sering mengerahkan kekuatan cinta kasih. Kita harus lebih sering menyerukan hal ini.

Saya bersyukur atas kemajuan teknologi sekarang. Asalkan media massa dapat lebih sering mempromosikan kebajikan, ini akan membawa manfaat besar bagi dunia. Lihatlah kondisi perubahan iklim dan banyaknya bencana yang terjadi sekarang. Organisasi amal dibutuhkan karena ada banyak orang yang menderita. Dalam organisasi Tzu Chi, semua orang bersumbangsih tanpa pamrih dengan cinta kasih agung. Dengan kesatuan hati dan ikrar, semua orang bersumbangsih bersama. Setiap hari, kita merasa sangat bahagia karena sibuk bersumbangsih bagi dunia.

Dalam setiap rekaman video, saya bisa melihat setiap orang sibuk membantu orang-orang yang menderita karena kesulitan hidup atau terpisah dari orang yang dikasihi. Misi amal Tzu Chi menjangkau orang-orang yang menderita secara langsung. Asalkan memiliki jalinan jodoh, kita akan segera menerima kasus dan mencari cara untuk memberikan bantuan yang tepat. Inilah yang terus dilakukan oleh insan Tzu Chi dari hari ke hari.


Tzu Chi sudah berdiri hampir 60 tahun. Berapa lamakah 60 tahun itu? Satu tahun terdiri atas 365 hari. Satu hari terdiri atas 86.400 detik. Jika satu detik ialah waktu yang singkat, satu tahun ialah waktu yang panjang. Namun, tahun demi tahun juga berlalu dengan cepat. Puluhan, ratusan, bahkan ribuan tahun berasal dari akumulasi detik demi detik. Akumulasi waktu dapat mendukung pencapaian yang tak terhingga. Karena itulah, saya sering berkata bahwa kita harus menggenggam waktu yang ada sekarang. Tidak peduli bagaimana zaman berubah, kekuatan kebajikan hendaknya terus disebarkan dalam interaksi antarmanusia.

Tahun ini, saat Taiwan dilanda gempa bumi, banjir, dan bencana lainnya, bukankah ada banyak orang yang mengerahkan kekuatan cinta kasih untuk membantu? Pascabanjir, semua barang basah dan rumah dipenuhi lumpur. Perlu diketahui bahwa kini warga lansia sebatang kara sangatlah banyak, terlebih di wilayah pedesaan. Tanpa orang-orang yang penuh cinta kasih, mereka akan sangat tidak berdaya. Siapa yang akan peduli pada mereka?

Dahulu, warga lansia ini telah berkontribusi bagi dunia dan sangat bekerja keras. Kini, mereka telah lanjut usia dan anak-anak mereka tinggal jauh dari mereka. Apa yang harus mereka lakukan? Jadi, kita harus bersungguh hati mencurahkan perhatian kepada warga lansia sebatang kara. Orang-orang yang kekurangan atau jatuh sakit juga membutuhkan cinta kasih dan sumbangsih kita. Jadi, organisasi amal tidak boleh tidak ada di dunia ini. Hendaklah kita bersumbangsih dengan kesungguhan hati dan cinta kasih bagi orang yang menderita di dunia ini. Ini harus kita lakukan.


Saya sangat bersyukur kepada ketua dan wakil ketua badan misi amal kita yang belakangan ini sibuk melakukan survei bencana di luar. Saya sungguh merasa bahwa diri sendiri sangat beruntung karena tidak harus pergi ke luar sekarang. Dengan kemajuan teknologi sekarang, orang-orang dapat mendengar ceramah saya di rumah hanya dengan menggerakkan jari tangan. Setiap orang dapat memanfaatkan teknologi. Di mana pun dibutuhkan, kita akan segera bergerak untuk memberikan bantuan.

Meski saya tidak pergi ke luar, tetapi saat relawan kita menghubungi saya, saya akan memberi tahu mereka, "Tenanglah. Ini hanya bencana sesaat. Kita dapat bekerja sama untuk membersihkan rumah korban bencana dan membuat kehidupan mereka lebih baik." Singkat kata, meski terdapat penderitaan di dunia ini, asalkan kita saling peduli dan bekerja keras untuk melakukan upaya pembersihan, kehidupan warga akan menjadi lebih baik. Karena itulah, saya bersyukur setiap hari.

Tahun ini, Taiwan telah beberapa kali dilanda bencana dan para relawan kita selalu segera bergerak untuk mencurahkan perhatian dan membantu satu sama lain. Intinya, saya bersyukur kepada seluruh insan Tzu Chi yang telah menghimpun cinta kasih masyarakat dan segera memberikan bantuan untuk memulihkan daerah bencana.

Perubahan iklim mendatangkan banyak bencana
Segera bersumbangsih tanpa pamrih kala dibutuhkan
Menggenggam jalinan jodoh untuk menolong orang yang menderita
Menghimpun cinta kasih untuk memulihkan daerah bencana

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 07 Agustus 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 09 Agustus 2025
Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -