Ceramah Master Cheng Yen: Menghimpun Jodoh Baik untuk Mendukung Pencapaian Bersama
“Hari ini, kami membagikan paket bahan pangan kepada keluarga yang paling membutuhkan. Sebelumnya, kami terlebih dahulu melakukan pendataan di komunitas dan memilih keluarga yang paling membutuhkan. Kini, dengan hati penuh rasa sukacita, kami membagikan paket bahan pangan kepada mereka,” kata Jenny, sukarelawan.
“Relawan Tzu Chi tidak membeda-bedakan ras, agama, budaya, dan status sosial. Semua orang bisa menjadi bagian dari Tzu Chi. Tzu Chi berarti cinta kasih, welas asih, menolong yang miskin, dan menginspirasi yang kaya,” kata Zhu Ci Yao, relawan Tzu Chi.
Saya bersyukur bisa terlahir di alam manusia dan berinteraksi dengan sesama manusia. Saya adalah manusia, kalian pun adalah manusia. Selain itu, juga ada insan Tzu Chi di seluruh dunia yang bersama-sama mendukung pencapaian Tzu Chi. Rasa syukur saya tidak habis untuk diungkapkan. Sungguh, bagaimana insan Tzu Chi di seluruh dunia menjalankan Tzu Chi, bertekad, dan mendedikasikan diri, semua itu sangatlah menyentuh.

Setiap kali melihat perempuan di Mozambik atau Afrika Selatan menaruh barang yang berat di atas kepala mereka, saya selalu merasa tidak tega. Kita merasa tidak tega, tetapi mereka terlihat sangat menikmatinya. Ada pula keluarga yang kaya di sana. Jadi, di sana terdapat kesenjangan yang bagaikan gelombang air laut. Saat air laut pasang, tinggi gelombangnya bisa mencapai beberapa meter. Saat air laut surut, gelombangnya pun ikut turun. Jika dilihat dengan mata, semua ini hanyalah fenomena alam. Namun, fenomena seperti ini bisa mendatangkan bahaya kapan pun.
Akan tetapi, orang-orang yang tersesat tetap terbuai di dunia ini. Mereka tidak melakukan hal yang bermanfaat dan hanya terus mengakumulasi karma buruk. Karena itulah, Buddha mengatakan bahwa semua makhluk menciptakan karma kolektif. Ini mungkin terlihat sepele, tetapi kekuatannya sangatlah besar. Belakangan ini, saya terus mengulas tentang belajar dan sadar. Belajar berarti mempelajari kebenaran dan sadar berarti menyadari kebenaran. Inilah tujuan utama Buddha datang ke dunia ini.
Saya terus berkata bahwa saat memiliki waktu luang, renungkanlah tentang belajar dan sadar serta kesesatan dan kebenaran. Menyimpang sedikit saja, kita bisa jauh tersesat. Di jalan ini, menyimpang sedikit saja, kita bisa tersesat sangat jauh. Lihatlah, di dunia ini terdapat banyak agama yang sulit untuk dijelaskan satu per satu. Namun, kita harus fokus. Berhubung telah memilih ajaran Buddha, kita harus selalu mengutamakan ajaran Buddha dalam segala hal.

Buddha mengajarkan tentang kesadaran dan jalan kebenaran. Jangan disesatkan oleh noda batin. Kita hendaknya belajar dan sadar. Kita telah melihat banyak krisis di dunia ini. Dunia ini sungguh sangat rentan. Ini sangat mengkhawatirkan. Sesungguhnya, saat mulai membabarkan Dharma, Buddha sudah mengatakan bahwa semua makhluk diliputi kegelapan batin dan karma buruk. Seiring waktu, ini pun mendatangkan bencana. Orang-orang pada umumnya menyebutnya sebagai bencana yang ditakdirkan.
Belakangan ini, saya sering mengulas tentang data. Setiap detik, kita harus memandang penting pikiran yang timbul. Di era sekarang, kita harus menggenggam waktu. Saat ini, terdapat banyak rintangan dan krisis, juga terdapat banyak kebenaran, seperti ketidakkekalan, penderitaan, dan kekosongan, yang dapat kita kaji. Kita mengenal alam manusia, surga, dan neraka. Di alam manusia juga terdapat surga dan neraka.
Ajaran Buddha dapat membimbing orang-orang di dunia yang bagaikan hidup di surga untuk melihat penderitaan dan menyadari berkah. Mereka dibimbing ke Jalan Bodhisatwa untuk melihat penderitaan di dunia dan menyadari prinsip kebenaran dengan mempelajari ajaran Buddha. Buddha sering mengulas tentang ketidakkekalan di dunia. Dahulu, saya juga pernah mengulas tentang 20 kesulitan dalam kehidupan. Selain itu, sulit untuk mencapai kebuddhaan di surga dan neraka.


Makhluk hidup di neraka sangat menderita dan tidak dapat mendengar ajaran Buddha. Makhluk hidup di surga sangat bahagia sehingga mereka lupa bahwa setelah berkah mereka habis, mereka mungkin akan terlahir di alam manusia atau terjatuh ke alam neraka. Inilah hukum sebab akibat. Jadi, kita hendaknya mengkaji hukum sebab akibat. Perlu kita ketahui bahwa sangat sulit untuk melatih diri dan mempelajari ajaran Buddha di surga. Di neraka, semua makhluk terus mengalami penderitaan dan tidak dapat mendengar Dharma. Alam manusia ini adalah Jalan Tengah, tempat yang pas untuk belajar.
Di dunia ini juga ada Jalan Bodhisatwa yang dapat kita tapaki menuju pencerahan. Jadi, kita harus menggenggam jalinan jodoh. Setelah kehidupan sekarang berakhir, kita tidak tahu di mana kita akan terlahir pada kehidupan berikutnya. Namun, asalkan kita memiliki benih dan menaburnya di atas tanah, benih-benih itu pasti akan bertunas dan bertumbuh menjadi tanaman padi. Saat tiba waktu panen, kita pasti akan memperoleh hasil panen yang berlimpah. Singkat kata, kita harus menggenggam waktu yang ada.
Dengan bersumbangsih, kita akan meraih pencapaian. Jika tidak, kita tidak akan memperoleh apa pun. Kini, kita bekerja sama untuk bersumbangsih bagi orang banyak. Hendaklah kita bersyukur satu sama lain. Setiap orang hendaknya bertekad dan berikrar untuk bersumbangsih bagi orang banyak. Ini tidak bisa dilakukan seorang diri. Makin banyak orang yang melakukannya bersama, makin mudah pula kita mewujudkannya. Jadi, kita memiliki jalinan jodoh untuk bergabung di Tzu Chi dan bersumbangsih.
Ada orang yang bersumbangsih bersama kita, kita hendaknya bersyukur satu sama lain. Bersyukur membuat kita merasa damai dan bahagia. Bersyukur juga merupakan cara terbaik untuk membalas kebaikan orang-orang. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian.
Bertekad dan berikrar untuk mendukung pencapaian bersama
Belajar hingga menyadari kebenaran dan melenyapkan kesesatan
Melihat penderitaan, menyadari berkah, dan mendalami ajaran Buddha
Menggenggam jalinan jodoh untuk menghimpun kebajikan
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 29 September 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 01 Oktober 2025