Ceramah Master Cheng Yen: Menghimpun Kekuatan Banyak Orang untuk Membangun Rumah Sakit


“Di RS Tzu Chi Taipei, semua kebaikan, bahkan yang sangat kecil sekalipun, merupakan hasil kontribusi dari semua orang. Cinta kasih semua orang memenuhi rumah sakit ini. Saya yakin bahwa di masa mendatang, rumah sakit ini dapat mewujudkan semua harapan Master terhadap misi Kesehatan,”
kata Chao You-chen, Kepala RS Tzu Chi Taipei.

Saya sangat sukacita melihat peringatan ulang tahun RS Tzu Chi Taipei yang ke-20. Lihatlah, mereka begitu bersungguh hati. Dari dekorasi saja, bisa diketahui bahwa mereka telah mencurahkan banyak waktu dan pikiran. Kita juga melihat para staf kita. Di bawah bimbingan kepala rumah sakit kita, para dokter dan perawat dari berbagai departemen bisa berinteraksi dengan harmonis. Kita bisa merasakan bahwa mereka saling mengasihi dan sangat harmonis.

Semua orang sangat harmonis dan hati mereka saling bertautan karena sama-sama sangat peduli terhadap Empat Misi Tzu Chi, terlebih misi kesehatan yang menyelamatkan kehidupan dan melindungi kesehatan dengan cinta kasih. Semua orang bekerja keras bersama demi melindungi kesehatan masyarakat. Tentu saja, ladang pelatihan sangatlah penting.

Ladang pelatihan adalah tempat untuk meneruskan kebijaksanaan. Di Tzu Chi, kita selalu berjuang demi ajaran Buddha dan semua makhluk. Demi ajaran Buddha, kita mengembangkan kebijaksanaan; demi semua makhluk, kita mengembangkan welas asih. Kita selalu mengejar kebijaksanaan. Bagaimana cara kita selalu bersumbangsih bagi dunia? Dengan membangun rumah sakit.


Sesuai hukum alam, usia kehidupan manusia terbatas. Usia kehidupan setiap orang terbatas. Demi membangun rumah sakit, kita semua bekerja keras untuk menghimpun setiap genggam pasir dan setiap potong batu bata. Setiap orang pergi ke berbagai tempat untuk menggalang dana. Dengan hati yang tulus, setiap orang terus melakukan kunjungan.

Pada saat itu, kalian sungguh-sungguh menggalang Bodhisatwa dunia dan menumbuhkan jiwa kebijaksanaan mereka. Dengan kekuatan mereka, mereka turut mendukung pembangunan rumah sakit kita. Coba kalian pikirkan kembali, apakah saat itu kalian mengerahkan kekuatan dengan sungguh-sungguh dan tulus? Kesungguhan dan ketulusan kalian pasti masih bertahan hingga sekarang.

“Pada tanggal 4 Mei, Aula Jing Si di Kompleks Tzu Chi Yilan diresmikan,” kata Li Jian-fu, relawan Tzu Chi.

“Kami sangat bersyukur kepada Master yang telah memberi kami tempat yang agung ini. Kami akan menghargai dan menjaga kompleks ini dengan sungguh-sungguh. Tim kami telah mencapai kesepakatan. Kami berharap lewat kegiatan dan rancangan lokasi pameran yang beragam, kami dapat menarik lebih banyak orang untuk berkunjung ke kompleks kita dan mengenal Tzu Chi,” kata Zhang Bi-mao, relawan Tzu Chi.


Yilan memiliki budaya tersendiri. Keberadaan Tzu Chi telah menambah budaya humanis di Yilan. Saya sangat suka mendengar kisah tentang tokoh-tokoh di daerah seperti ini. Kita harus menghargai nilai sejarah dan budaya humanis. Untuk pameran di masa mendatang, ladang pelatihan kita akan sangat istimewa. Kita memiliki permata yang istimewa dan budaya humanis yang telah menjadi saksi zaman sekarang. Karena itulah, saya sangat menyukai Yilan. Tentu saja, Bodhisatwa sekalian, ladang pelatihan ini berawal dari saya dan kalian.

Kini, segalanya telah lengkap di sana. Yang paling membuat saya sukacita ialah orang-orang di sana menghormati satu sama lain. Tidak ada seorang pun yang berkata, "Saat tempat ini akan dibangun, sayalah yang mengurus segalanya. Saya mengemban banyak tugas dan sangat bekerja keras saat itu. Saat itu, saya ..." Jika selalu membicarakan diri sendiri, lama-kelamaan ego kita akan membesar sehingga kita menjadi angkuh dan sombong.

Karena itu, saya ingin murid-murid saya berpikir, "Saya harus terlibat dalam misi Tzu Chi, tetapi yang tak kalah penting ialah keterlibatan orang lain." Saat semua orang bekerja sama, barulah kita bisa mengukir sejarah. Dengan demikian, saat melakukan inventarisasi, kalian akan menyadari bahwa kehidupan kalian bernilai. Jadi, bukan hanya kehidupan saya yang bernilai.

Saya ingin kalian menginventarisasi kehidupan kalian. Jika melakukannya, kalian akan menyadari bahwa kehidupan kalian juga bernilai. Kita semua bernilai. Jadi, kita harus menghargai diri sendiri sekaligus bersyukur kepada orang lain. Tanpa orang lain, kita tidak akan membangkitkan semangat.


Ketika menghadapi rintangan dan merasa tidak berdaya, kita mungkin akan menyerah. Namun, ada orang yang berkata pada kita, "Tidak masalah, saya akan mendukungmu." Ada orang yang berkata pada saya, "Master, saya akan mendukung Master." Tanpa orang-orang ini, sesungguhnya tidak banyak yang bisa saya lakukan. Jadi, kalian adalah orang yang memotivasi saya dan memberi saya kekuatan.

Yang berbuat demikian bukan hanya kalian, melainkan orang yang tak terhingga. Intinya, waktu dapat mendukung segala pencapaian kita, juga dapat merenggut segalanya dari kita. Namun, ada satu yang tidak bisa direnggut dari kita, yaitu kesadaran kita.

Saya sering mengulas tentang enam kesadaran. Saat ini, kita yang berada di sini menggunakan keenam kesadaran kita. Saat berbicara, saya menggunakan mulut, lidah, suara, dan tenaga saya, sedangkan kalian menggunakan telinga dan memusatkan pikiran kalian untuk mendengar suara saya sekaligus membedakan dan menganalisis apa yang saya katakan. Sungguh, terlahir sebagai manusia tidaklah mudah. Kita dapat menggerakkan beberapa kesadaran sekaligus. Kita dapat menjalankan berbagai fungsi dengan lincah. Untuk itu, kita hendaknya bersyukur.

Saya bersyukur pada diri sendiri, juga bersyukur pada kalian. Tanpa kalian, tidak akan ada Tzu Chi hari ini. Bukan hanya kalian, melainkan seluruh insan Tzu Chi yang turut memanggul batu bata dan semen. Tanpa kerja keras mereka dahulu, Tzu Chi tidak mungkin seperti sekarang. Singkat kata, dapat bergerak dan berbicara dengan bebas, kita hendaknya bersyukur.

Mengingat masa lalu dan mempertahankan tekad awal
Menghimpun kekuatan banyak orang untuk membangun rumah sakit
Membina berkah dan kebijaksanaan di ladang pelatihan yang harmonis
Senantiasa membina rasa syukur di dalam kesadaran

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 18 Mei 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 20 Mei 2025
Setiap manusia pada dasarnya berhati Bodhisatwa, juga memiliki semangat dan kekuatan yang sama dengan Bodhisatwa.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -