Ceramah Master Cheng Yen: Menghimpun Niat Baik dan Cinta Kasih

“Empat Misi Tzu Chi bersama-sama menghimpun niat baik untuk berdoa bersama bagi korban bencana di Indonesia. Mari kita berdoa semoga hidup para korban bencana dapat kembali normal secepat mungkin,” ucap Yen Po-wen, Ketua misi amal Tzu Chi.

Saya sungguh bersyukur atas kesungguhan hati setiap orang yang segera mengerahkan kekuatan cinta kasih. Kemarin, ketua misi amal Tzu Chi menyampaikan tentang bencana di Indonesia dan mengajak setiap orang untuk turut berbuat baik. Seruannya ini disambut oleh 507 Bodhisatwa. Mereka menyumbangkan isi celengan bambu mereka. Yang membuat saya semakin tersentuh adalah para bhiksuni di Griya Jing Si. Setiap kali saya mengeluarkan seruan untuk bersumbangsih bagi orang-orang yang menderita di seluruh dunia, mereka selalu berebut untuk berbuat baik.

Melihat setiap orang bersumbangsih dengan membangkitkan niat baik, saya turut bergembira dan memuji mereka. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka menyisihkan uang sedikit demi sedikit. Inilah semangat celengan bambu. Dengan menyisihkan uang dalam kehidupan sehari-hari, saat ada orang yang menderita, mereka bisa memberikan bantuan. Mereka sungguh mengagumkan.


Para staf Da Ai TV juga turut berdonasi. Bukan hanya relawan dan staf badan misi amal dan budaya humanis, kita juga bisa melihat sumbangsih para staf RS Tzu Chi Taipei, Taichung, dan Dalin. Dari celengan mereka yang berat, bisa diketahui bahwa dalam keseharian, mereka juga menerapkan semangat celengan bambu. Lihatlah, dengan sebersit niat baik, kekuatan yang terhimpun akan sangat besar. Lihatlah, dengan sebersit niat baik, mereka sungguh patut dipuji. Selain relawan dan staf badan misi amal, budaya humanis, dan kesehatan, guru dan murid badan misi pendidikan kita juga berdoa dengan tulus.

Kali ini, Indonesia dilanda bencana yang sangat besar. Kita bisa melihat warga yang kehilangan anggota keluarganya menangis dengan pilu. Namun, jenazah korban harus segera ditangani karena mulai menyebarkan aroma tidak sedap. Mereka semua adalah manusia. Di manakah letak nilai manusia? Tubuh ini tidaklah bersih. Banyak orang yang bertikai demi tubuh ini. Baik perbuatan baik maupun buruk, semuanya dilakukan oleh tubuh ini. Ketidaktenteraman masyarakat juga ditimbulkan oleh perbuatan tubuh ini. Untuk apa kita bersikap perhitungan? Lihatlah besarnya kekuatan bencana alam yang terjadi dalam sekejap. Saat bencana terjadi, bisakah kita selamat darinya? Orang yang tidak sempat menyelamatkan diri akan tertimbun reruntuhan.

Kita juga melihat bahwa kemarin, insan Tzu Chi dari Jakarta, Indonesia telah melakukan penerbangan ke Makassar. Perjalanan menuju daerah yang terkena dampak serius masih sangat jauh, tetapi para relawan kita tidak menyia-nyiakan waktu di Makassar karena banyak korban luka-luka yang dilarikan ke Makassar. Begitu tiba di Makassar, para relawan segera mencurahkan perhatian kepada para korban luka-luka. Demikianlah kekuatan cinta kasih. Setelah itu, mereka akan menjangkau daerah yang terkena dampak serius.


Divisi kerohanian kita telah menghubungi insan Tzu Chi Indonesia dan mendiskusikan bagaimana mengirimkan selimut ke Indonesia. Kita berusaha memberikan bantuan secepat mungkin. Begitu pesawat kecil diperbolehkan untuk mendarat di bandara, bantuan kita akan tiba di sana. Pemerintah setempat juga memperbolehkan organisasi internasional untuk memberikan bantuan darurat. Selama beberapa hari ke depan, organisasi kemanusiaan lain juga akan memberikan bantuan di sana. Jika bantuan tidak segera diberikan, seperti yang kita lihat di siaran berita, penjarahan sudah mulai terjadi. Karena itulah, saya berkata bahwa kita harus menyediakan barang bantuan yang cukup untuk menenangkan hati orang-orang agar mereka dapat datang menerima barang bantuan dengan tertib.

Kita juga harus mengimbau orang-orang untuk membangkitkan cinta kasih demi para korban bencana di Indonesia. Kita harus menggalang cinta kasih. Yang terpenting, setiap orang harus meningkatkan kewaspadaan. Kita harus menghimpun cinta kasih dan kebajikan. Saya berulang kali mengimbau orang-orang yang penuh cinta kasih untuk berbagi dengan setiap orang yang ditemui bahwa dengan menolong orang lain, kita bisa memupuk berkah sekaligus menjaga ketenteraman masyarakat. Mari kita bersumbangsih bagi korban bencana di Indonesia. Sumbangsih sekecil apa pun akan mendatangkan pahala bagi kita. Bayangkanlah para korban bencana yang sedang menantikan kita untuk membawakan mereka seteguk, bahkan setetes air. Mari kita mengembangkan cinta kasih serta mengajak orang-orang di sekitar untuk bersumbangsih.


Di setiap kantor kita, kita juga harus mengimbau orang-orang untuk turut bersumbangsih. Inilah harapan saya terhadap kalian. Staf dan relawan dari keempat badan misi Tzu Chi, termasuk DAAI TV Indonesia, semuanya bergerak untuk bersumbangsih. Namun, apakah itu cukup? Sesungguhnya, kita hendaknya juga mengajak rekan kerja, teman sekolah, anggota keluarga, dan teman-teman untuk bersumbangsih bersama. Berhubung semua orang di dunia ini berkaitan satu sama lain, kita hendaknya menghimpun cinta kasih. Inilah cara terbaik untuk memperbaiki kondisi iklim dan menolong orang yang menderita. Setiap orang bisa melakukannya.

Banyak orang menyambut seruan untuk menghimpun cinta kasih

Mendengar tangisan pilu korban bencana yang kehilangan anggota keluarga

Mengamati dan merenungkan bahwa tubuh ini tidaklah bersih

Membangkitkan niat baik dan terus melangkah maju untuk bersumbangsih

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 2 Oktober 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 4 Oktober 2018

 Editor: Stefanny Doddy

Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -