Ceramah Master Cheng Yen: Menghormati Langit, Mengasihi Bumi, dan Menghimpun Jalinan Jodoh Berkah
“Topan mendarat di Chiayi. Wilayah pesisir Chiayi sangat luas tanpa pembatas apa pun. Karena itu, begitu topan menerjang, wilayah yang terkena dampak sangatlah luas. Banyak rumah yang mengalami kerusakan karena di pedesaan, sebagian besar atap rumah berupa genting atau lembaran seng,” kata Wang Shou-rong, relawan Tzu Chi.
“Tim survei kasus dan pekerja sosial telah memberikan penghiburan kepada warga. Sesungguhnya, rumah para relawan kita juga terkena dampak bencana serius,” kata Wu Han-wen, relawan Tzu Chi.
“Kami memulainya dari para saudara se-Dharma. Kemudian, kami memperhatikan penerima bantuan kita. Selain itu, kami juga akan terus berkomunikasi dengan instansi pemerintah setempat untuk mencari tahu kondisi warga. Kami akan sangat bekerja keras. Saat orang-orang dilanda penderitaan, sebagai murid Jing Si di Chiayi, kami berharap dapat segera melenyapkan penderitaan mereka,” kata Wang Shou-rong, relawan Tzu Chi.
Pada kondisi darurat, kita harus menggenggam jalinan jodoh untuk menyatukan sesama relawan. Tentu saja, kita harus memperhatikan keselamatan satu sama lain. Setelah itu, kita harus menghimpun kekuatan dan segera mencari jalan untuk bersumbangsih. Pascatopan kali ini, kita harus menyalurkan bantuan secepat mungkin.
Kekuatan topan kali ini sungguh sangat dahsyat. Banyak atap rumah yang terangkat dan hujan masih terus turun. Ini membawa ketidaknyamanan bagi banyak orang. Tanpa atap rumah, menjalani hari demi hari sungguh sulit. Karena itu, kita harus segera memberikan bantuan. Baik yang kaya maupun miskin, mencari tukang untuk memperbaiki rumah di tengah kondisi seperti ini tidaklah mudah.
Mari kita mengajak seluruh insan Tzu Chi untuk menghimpun kekuatan. Hendaklah relawan dengan keahlian di bidang ini dapat segera membantu memperbaiki rumah warga agar warga dapat kembali hidup stabil. Inilah yang terpenting. Misi amal kita hendaknya mencakup segala aspek. Saya berharap semua orang dapat berjuang bersama untuk mewujudkannya.

Mengenai bencana, hanya bisa dikatakan bahwa semua berasal dari karma buruk kolektif semua makhluk. Sungguh, saya harus membagikan ajaran Buddha pada momen seperti ini dengan orang-orang. Saya selalu merasa tidak tenang. Kalian mungkin sering mendengar saya berkata, "Saya merasa bahwa ada tekanan dan kekhawatiran di dalam hati saya. Entah apa yang akan terjadi."
Belakangan ini, kita telah melihat banyak bencana akibat ketidakselarasan empat unsur alam. Selain itu, juga ada bencana akibat ulah manusia yang menimbulkan banyak pengungsi. Kita bisa melihat bagaimana mereka melarikan diri. Ada pula yang pergi ke wilayah yang ada insan Tzu Chi dan tertolong. Melihat semua ini, selain rasa syukur, saya juga merasakan tekanan. Singkat kata, bencana akibat ulah manusia dan bencana alam terus terjadi.
Kini, saat kita berbicara di sini, di suatu tempat di dunia ini, mungkin tengah terjadi bencana atau penyakit berbahaya. Intinya, kehidupan tidaklah kekal. Kita tidak tahu kapan ketidakkekalan akan datang. Ini juga berkaitan dengan tanggung jawab insan Tzu Chi. Menjalankan misi amal berarti harus segera muncul bagai Bodhisatwa saat ada orang yang dilanda penderitaan. Jadi, kita muncul di mana pun ada yang membutuhkan dan memberikan bantuan tanpa diminta. Kita sering menyebutnya "guru tak diundang".
Muncul di mana pun ada yang membutuhkan, ini telah dijalankan oleh insan Tzu Chi Taiwan. Karena itu, saya sangat bersyukur kepada semua orang. Setiap kali ada yang membutuhkan bantuan, kalian selalu bersumbangsih tanpa ragu. Meski rumah kalian juga terendam banjir, atap dan dinding rumah kalian juga rusak, kalian tetap mengesampingkan kepentingan pribadi dan segera berhimpun untuk bersumbangsih bagi orang yang benar-benar membutuhkan.
Setelah membantu orang lain, barulah kalian membersihkan dan memperbaiki rumah sendiri. Saya telah melihat dan mendengar hal seperti ini dalam berbagai bencana yang kita lalui. Jadi, insan Tzu Chi sungguh bersumbangsih dengan cinta kasih dan hati Bodhisatwa. Kita hendaknya memperhatikan, bersyukur, dan menghargai satu sama lain.

“Ada sepuluh wilayah di Tainan yang terkena dampak topan kali ini. Di antaranya, ada empat wilayah yang terkena dampak yang lebih serius. Karena itu, kami terlebih dahulu menjangkau empat wilayah ini untuk mencurahkan perhatian dan membagikan bingkisan. Para relawan di Jiali dan sekitarnya terkena dampak bencana serius. Karena itu, kami berharap relawan setempat dapat mendampingi relawan dari wilayah yang lebih aman untuk melakukan pembagian bantuan,” kata Zhang Wen-lang, relawan Tzu Chi.
“Ada pula saudara se-Dharma dari Kaohsiung dan Pingtung yang turut berpartisipasi dalam pembagian bantuan. Dalam proses pembagian bantuan untuk warga yang terdampak bencana, kami juga menemukan orang-orang yang membutuhkan bantuan dalam keseharian dan memasukkannya dalam daftar calon penerima bantuan,” pungkas Zhang Wen-lang.
“Di sekitar wilayah pesisir, dampak bencana lebih serius. Di Dingshan, 80 persen warga terdampak bencana. Rumah-rumah di Yancheng sudah sangat tua sehingga tidak kuat menghadapi terjangan topan dan mengalami kerusakan yang sangat serius. Pada hari pertama, kami menyiapkan 1.100 porsi makanan hangat yang diantarkan ke Qigu dan Beimen. Ini membuat warga merasa penuh kehangatan,” kata Chen Yi-ru, relawan Tzu Chi.

Bencana kali ini mengingatkan kita untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan. Kali ini, saya terus mengungkapkan rasa syukur saya karena bencana besar berubah menjadi bencana kecil. Kita semua harus bersyukur atas hal ini. Kita harus menggunakan hati yang tulus untuk mendoakan ketenteraman dunia dan menunjukkan ketulusan kita dengan bervegetaris.
Mengasihi dan melindungi kehidupan serta tidak tega mengonsumsi daging, inilah cara terbaik untuk mengungkapkan cinta kasih kita. Selain itu, kita juga harus tulus bervegetaris. Bervegetaris dapat menciptakan pahala. Saya menggenggam momen ini untuk menyerukan hal ini. Insan Tzu Chi di Kaohsiung dan Pingtung juga hendaknya segera menghimpun kekuatan untuk memberikan bantuan di wilayah Yunlin, Chiayi, dan Tainan.
Belakangan ini, saya telah melihat kesolidan insan Tzu Chi di wilayah selatan Taiwan. Hendaklah kalian terus mencurahkan perhatian. Ini akan membentuk kekuatan. Tentu saja, kita harus berdoa semoga dunia tenteram. Mari kita memperhatikan sesama dengan cinta kasih yang tulus dan berdoa semoga dunia aman dan tenteram. Inilah arah tujuan kita semua. Saya mendoakan kalian semua.
Segera bergerak untuk menghimpun kekuatan
Mewujudkan misi bagai guru tak diundang
Menghormati langit, mengasihi bumi, dan mengimbau orang bervegetaris
Menghentikan bencana dan menciptakan berkah dengan hati yang tulus
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 10 Juli 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 12 Juli 2025