Ceramah Master Cheng Yen: Menginspirasi Kebajikan untuk Meredam Bencana

Kita bisa melihat semua orang tekun melatih diri. Ada hampir 50.000 orang dari 44 negara dan wilayah yang mengikuti pelatihan. Saat saya memberikan ceramah, ada puluhan ribu orang yang mendengarkan serta mempraktikkannya. Jika satu orang dapat berbagi dengan 10 orang, berarti ada 500.000 orang yang akan terinspirasi. Jika mereka berbagi lagi dengan orang lain, berapa banyak orang yang akan terinspirasi?

Sungguh, semua insan Tzu Chi memiliki tekad dan ikrar yang sama, yaitu bersumbangsih dengan cinta kasih bagi dunia. Dalam pelatihan ini, semua orang saling menyemangati dan berbagi pengalaman. Para Bodhisatwa dunia berkumpul bersama, betapa indahnya pemandangan ini. Apa yang saya lihat dan dengar sungguh membuat saya tersentuh.


Contohnya relawan di Afrika. Demi mengikuti pelatihan, seorang relawan naik sepeda tua yang harus diperbaiki sepanjang jalan untuk menempuh jarak sejauh 90 kilometer. Demikianlah ketekunan dan semangat mereka. Mereka juga berdisiplin tinggi. Kita tidak bisa mengetahui kondisi kehidupan mereka dari penampilan mereka karena mereka semua sangat bersemangat dan sama-sama mengenakan seragam biru putih.

Sesungguhnya, mereka juga hidup kekurangan. Meski demikian, mereka dapat menolong sesama. Jadi, meski kekurangan secara materi, tetapi batin mereka sangat kaya. Mereka sangat bahagia karena dapat bersumbangsih untuk menolong sesama. Mereka menghimpun kekuatan bersama. Berhubung kekuatan satu orang sangat kecil, mereka pun menghimpun kekuatan bersama agar bisa menyalurkan bantuan.

Kita juga bisa melihat insan Tzu Chi Filipina yang menolong orang-orang yang menderita. Saya sering memuji insan Tzu Chi Filipina karena kapan pun Filipina dilanda bencana, Bodhisatwa setempat selalu menjangkau makhluk yang menderita. Penyaluran bantuan selalu dilakukan dengan cepat dan dedikasi penuh. Karena itulah, saya memuji insan Tzu Chi Filipina.


Saya juga ingin mengimbau relawan yang merupakan orang berada untuk tak hanya menyumbangkan uang, tetapi juga bersumbangsih secara langsung. Dengan demikian, barulah kondisi di Filipina bisa membaik.

Jika orang-orang hanya menyumbangkan uang, mereka tidak bisa merasakan penderitaan orang-orang. Orang-orang hendaklah membangkitkan kebajikan dan kekuatan ikrar. Himpunan kebajikan dan kekuatan ikrar orang-orang akan membentuk lapisan pelindung yang dapat meredam bencana alam. Jadi, saya berharap kita dapat terus-menerus berbuat baik hingga perbuatan baik menjadi sesuatu yang alami. Dengan berbuat baik, kita juga bisa menginspirasi kebajikan dan cinta kasih orang lain. Ini adalah pelajaran besar.


Ada berbagai cara untuk menginspirasi kebajikan orang-orang dan ini adalah salah satunya. Karena itulah, saya berkata bahwa kita harus berbagi tentang pelajaran besar ini. Tetesan air dapat membentuk sungai dan butiran padi dapat memenuhi lumbung. Dengan menghimpun kekuatan bersama, kita dapat segera memberikan bantuan saat ada orang yang membutuhkan. Untuk itulah, para komite kita mengimbau para donatur untuk menyisihkan uang ke dalam celengan bambu.

Setiap bulan, relawan kita berkunjung untuk mengumpulkan donasi mereka. Saat relawan kita mengumpulkan donasi, sebagian donatur berkata, “Saya ingin ikut bersama kalian untuk menyurvei keluarga kurang mampu.” Kemudian, mereka tergugah dan turut mengikuti pelatihan relawan.

Demikianlah kita menginspirasi Bodhisatwa dunia hingga membentuk barisan yang panjang. Jadi, kita harus mengubah dunia yang penuh penderitaan ini menjadi dunia yang penuh cinta kasih dengan mengajak orang-orang untuk bersumbangsih sebagai Bodhisatwa dunia. Untuk itu, kita harus menyucikan hati manusia.


Setiap tahun, saya selalu berharap kita dapat menyucikan hati manusia, mewujudkan masyarakat yang harmonis, dan membebaskan dunia dari bencana. Demi menyucikan hati manusia, kita menggunakan berbagai cara untuk mengajak orang-orang berbuat baik. Dengan berbuat baik, orang kurang mampu pun bisa menjadi orang yang kaya batinnya. Jika orang-orang dapat membina cinta kasih di dalam hati dan berbuat baik, secara alami, masyarakat akan harmonis. Jadi, saat hati semua orang dipenuhi kebajikan, masyarakat akan harmonis.

Saat masyarakat harmonis dan semua orang menciptakan berkah, dan semua orang menciptakan berkah, akan terbentuk lapisan pelindung yang dapat meredam bencana. Dengan demikian, bencana akan berkurang.

Singkat kata, kita harus terus menciptakan berkah dan mengimbau orang-orang turut melakukannya. Dengan adanya Bodhisatwa dunia yang menciptakan berkah, dunia akan tenteram. Inilah yang ingin saya katakan setiap waktu. Pelajaran besar ini bukan hanya tentang berbuat baik, tetapi juga tentang bervegetaris. Jika bisa demikian, dunia ini akan menjadi Tanah Suci.


Bodhisatwa sekalian, inilah pelajaran besar yang harus kita ketahui. Saya berharap kalian dapat memahami ajaran saya, mempraktikkannya secara nyata, dan berbagi ajaran saya dengan orang lain. Jika setiap orang dapat berbuat baik dan bervegetaris serta mengajak orang-orang untuk berbuat baik dan bervegetaris, barulah akan tercipta Tanah Suci di dunia ini. Menyucikan hati manusia tidaklah sulit.

Bodhisatwa sekalian, dengan membangkitkan sebersit niat baik, kita bisa menginspirasi kebajikan yang tak terhingga. Semoga setiap orang dapat mengerahkan kekuatan cinta kasih dan mengulurkan tangan untuk bersumbangsih. Saat semua orang turut mengerahkan kekuatan, akan terbentuk kekuatan yang tak terbatas. 

Menghimpun kekuatan untuk bersumbangsih dan merasa bahagia meski kekurangan
Orang berada menggenggam kesempatan untuk bersumbangsih
Menghimpun cinta kasih untuk menciptakan berkah yang tak terhingga
Menginspirasi kebajikan untuk meredam bencana

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 11 Maret 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 13 Maret 2021
Jika selalu mempunyai keinginan untuk belajar, maka setiap waktu dan tempat adalah kesempatan untuk mendapatkan pendidikan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -