Ceramah Master Cheng Yen: Menginspirasi Orang untuk Meyakini, Menerima, dan Menjalankan Ajaran
“Pada tahun 2002, di bawah ajakan seorang perawat, saya berpartisipasi dalam baksos kesehatan di SD Pinglin. Di sana, saya bertemu dengan Kakak Huang Qiu-liang yang merupakan penyelamat dan mitra bajik saya. Beliau terus memotivasi saya dan memberi tahu saya apa yang dilakukan oleh Tzu Chi. Karena itu, dari relawan komunitas, saya mengikuti kelas, pengenalan, serta pelatihan Tzu Cheng dan komite. Selama ini, saya bersumbangsih hingga dipenuhi sukacita dalam Dharma,” kata Yu Jiang-pei, relawan Tzu Chi.
“Mengenai jalinan jodoh saya dengan Tzu Chi, sesungguhnya, istri saya bergabung terlebih dahulu. Saat itu, saya tidak tahu apa-apa tentang Tzu Chi dan khawatir istri saya ditipu. Dia juga membawa banyak buku dan kaset pulang ke rumah. Saya tidak berani mendengar ataupun membacanya secara terang-terangan. Saya selalu mendengar dan membacanya diam-diam karena saya merasa bahwa sebagai laki-laki sejati, saya tidak boleh seperti istri saya,” kata Yu Lin Tai-you, relawan Tzu Chi.
“Namun, setelah mendengar semua kaset dan membaca semua buku itu, saya benar-benar tunduk terhadap ajaran Master. Saya terus mengkaji tujuan dan makna kehidupan saya. tujuan dan makna kehidupan saya. Sesungguhnya, apa yang saya inginkan? Hingga membaca buku-buku Master yang isinya begitu mudah untuk dipahami, barulah saya perlahan-lahan mendapatkan jawaban,” pungkas Yu Lin Tai-you.
Bodhisatwa sekalian, saya sangat sukacita. Kali ini, saya merasa bahwa kalian sangat menggenggam waktu. Melihat kalian begitu energik dan sukacita, saya merasa bahwa kalian telah menjaga tekad pelatihan dengan sangat baik. Sekelompok demi sekelompok Bodhisatwa menggenggam jalinan jodoh untuk berbagi pengalaman. Jalinan jodoh sungguh tidak terbayangkan. Berkat jalinan jodoh yang tidak terbayangkan ini, kita memulai Tzu Chi dari praktik celengan bambu.
Belakangan ini, saya sering mendengar para relawan senior kita berbagi tentang bagaimana mereka bergabung dan bersumbangsih dahulu. Semua itu sudah berlalu sangat lama. Lima puluh hingga enam puluh tahun yang lalu, mereka menerima semangat Tzu Chi dan menghadapi berbagai kondisi yang rumit saat menjalankan Tzu Chi. Saya sangat bersyukur atas pengalaman mereka yang berharga. Saya berharap semua orang dapat sungguh-sungguh berbagi tentang masa lalu. Sepenggal demi sepenggal kisah singkat masa lalu hendaknya kita abadikan.


“Saat saya baru mengenal Tzu Chi, suami saya tidak setuju saya bergabung dengan Tzu Chi. Biasanya, saya mengenakan seragam relawan di luar. Dahulu, temperamen saya tidak baik dan mudah berselisih dengan orang lain. Saya juga mudah marah dan berkeluh kesah serta memiliki tabiat buruk yang berat,” kata Ye Xu Shu-lian, relawan Tzu Chi.
“Namun, setelah bergabung dengan Tzu Chi dan menerima basuhan air Dharma Master, saya memahami bahwa kita harus mengamati diri sendiri dan memiliki kemampuan untuk berintrospeksi. Karena itu, saya mulai mengubah diri sendiri. Kata Renungan Jing Si dari Master juga membantu meredakan emosi saya,” lanjut Ye Xu Shu-lian.
“Kemudian, saya diam-diam bersumbangsih sebagai komisaris kehormatan atas nama suami saya. Hingga tiba waktunya untuk menerima doa dari Master, saya baru membawanya ke sana. Meski dalam proses itu dia tidak banyak berekspresi, tetapi saat pulang ke rumah, dia berkata, "Kamu telah bersusah payah." Inilah yang paling berkesan bagi saya,” pungkas Ye Xu Shu-lian.
Kita harus membagikan bagaimana kita menjalankan Tzu Chi di kehidupan sekarang dan bagaimana kehidupan kita sebelum bergabung dengan Tzu Chi. Ada orang yang dengan berani membagikan kisah masa lalu mereka. Sebelumnya, mereka mungkin menjalani hidup yang tidak layak dan sangat menderita. Ada pula yang pernah terjerumus, tetapi kini telah berubah. Setiap orang adalah orang baik. Setiap orang adalah Bodhisatwa dunia yang baik. Sungguh beruntung ada Tzu Chi di tengah masyarakat.

Kini, misi amal Tzu Chi telah makin tersebar luas ke seluruh dunia dan menyalurkan bantuan ke makin banyak wilayah. Tentu saja, saat kita menyalurkan bantuan bencana, warga setempat juga dapat mengenal Tzu Chi. Berhubung bersumbangsih saat bencana terjadi, kita dapat bertemu banyak orang yang memiliki kesatuan tekad dan menginspirasi mereka untuk bergabung. Karena itulah, makin banyak insan Tzu Chi yang tersebar di seluruh dunia. Jadi, saya sangat bersyukur.
Pada era Buddha, akses transportasi belum memadai seperti sekarang. Saat Buddha datang ke dunia, orang-orang baru mulai mengenal Yang Maha Sadar ini. Beliau menyebarkan prinsip kebenaran di dunia dan menyadari bahwa setiap orang memiliki hakikat kebuddhaan dan potensi yang tak terhingga. Inilah kebenaran yang dibabarkan oleh Buddha. Setelah memahami kebenaran ini, kita pun membina kekuatan cinta kasih. Di mana pun terjadi bencana atau kesulitan, kita selalu bersumbangsih dengan cinta kasih.
Hingga kini, Tzu Chi telah berdiri hampir 60 tahun dan telah mengakumulasi banyak kekuatan cinta kasih. Kalian semua adalah relawan yang sangat senior. Hendaklah kalian menginventarisasi kehidupan sendiri. Saya selalu mengingatkan kalian untuk mengenang, menginventarisasi, dan membagikan pengalaman kalian di masa lalu, terlebih para relawan di sini. Jika saya tidak berkunjung ke sini, ruangan di sini sangatlah lega. Kalian hendaknya sering mengundang orang-orang untuk berbagi pengalaman di sini dan mewariskan kekuatan cinta kasih.


Ladang pelatihan kita hendaknya dimanfaatkan untuk mewujudkan ketenteraman masyarakat. Jika ingin masyarakat tenteram, setiap orang harus memahami kebenaran dan bersedia untuk memperhatikan orang-orang yang menderita di tengah masyarakat. Inilah semangat Bodhisatwa. Saya juga selalu merasa bahwa diri sendiri sangat beruntung dapat bertemu orang-orang baik yang memiliki pikiran dan tekad yang sama.
Kita hendaknya menginspirasi lebih banyak orang yang memiliki pikiran dan tekad yang sama dengan kita. Makin banyak orang, makin besar pula berkah yang diciptakan. Besarnya berkah yang diciptakan dapat mendatangkan ketenteraman bagi Taiwan dan kedamaian bagi dunia. Ini sangatlah penting. Himpunan cinta kasih dalam keluarga besar Tzu Chi merupakan harapan bagi masyarakat. Jika masyarakat bisa damai dan tenteram, keluarga juga akan tenteram. Inilah kebahagiaan dalam hidup kita.
Saya ingin bersyukur kepada semua orang. Selama bertahun-tahun ini, kalian selalu sepenuh hati mendukung Tzu Chi. Tekad kalian tidak pernah mundur. Kalian juga terus membina generasi penerus. Sungguh, saya merasa bahwa keluarga besar Tzu Chi sangat energik. Intinya, jika kalian dapat menjaga keharmonisan keluarga, tentu semangat Tzu Chi dapat terus diwariskan dari generasi ke generasi dalam keluarga kalian. Setiap generasi adalah insan Tzu Chi, inilah keluarga yang baik. Untuk itu, kita semua harus bersungguh hati.
Bodhisatwa berhimpun dan membentuk suasana pelatihan yang kuat
Menginventarisasi praktik penuh keyakinan dan ikrar di masa lalu
Menstabilkan masyarakat dan menyebarkan cinta kasih
Menjaga keharmonisan keluarga dan mewariskan kebajikan
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 20 November 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 22 November 2025







Sitemap