Ceramah Master Cheng Yen: Menginspirasi Sesama Tanpa Melupakan Tekad Awal

Lebih dari 900 relawan Tzu Chi dari Taipei kembali ke Hualien untuk mengikuti kamp pelatihan. Mereka menyemangati satu sama lain dan sekali lagi membangun ikrar bersama-sama untuk tidak melupakan tekad awal mereka. Setiap orang membangun ikrar untuk menggalang satu juta Bodhisatwa. Semua orang sangat bersungguh hati meningkatkan semangat. Semoga semua orang dapat lebih banyak berinteraksi dengan donatur dan membimbing mereka.

Kita harus menggenggam waktu untuk menceritakan Tzu Chi pada setiap orang yang kita temui. Ini bukanlah hal yang mustahil. Untuk membuat orang yang kita temui memahami Tzu Chi, kita dapat berbagi dengan mereka tentang laporan berita Da Ai TV lewat ponsel kita agar mereka melihat hal-hal yang dilakukan Tzu Chi di seluruh dunia. Dengan demikian, wawasan mereka akan bertambah dan mereka juga bisa mengubah  kesadaran menjadi kebijaksanaan sehingga pemahaman mereka tentang nilai kehidupan akan lebih mendalam.

 

Kita bisa melihat ketua Tzu Cheng, Bapak Li Feng-shi. Dia bergabung dengan Tzu Chi sudah lebih dari 30 tahun. Dia tidak pernah berhenti menjalankan Tzu Chi dan tidak pernah menyerah. Tekad awalnya tetap teguh hingga sekarang. Dia menjadi teladan bagi relawan lain dengan menjalankan berbagai misi Tzu Chi secara langsung. Dalam interaksi antarsesama, perselisihan satu sama lain tidak terelakkan. Namun, setelah itu, dia akan segera bertobat kepada para anggota Tzu Cheng. Kemudian, mereka akan melanjutkan tugas mereka dengan harmonis.

“Relawan Tzu Chi menjalankan banyak fungsi dan peran. Saya berpikir untuk mencoba melakukan daur ulang. Akhirnya, saya melakukan daur ulang dengan penuh sukacita. Saya melihat kakak-kakak di sini melakukan daur ulang dengan harmonis. Ketika saya baru mulai melakukan daur ulang, tangan saya tidak bertenaga untuk mengangkat kardus. Jadi, saya pun mengangkat lebih sedikit. Semakin melakukan daur ulang, saya semakin dipenuhi sukacita. Mereka berkata, "Kakak Li, sekarang Anda sangat bersemangat dan  kapasitas vital paru-paru Anda lebih besar. Dua tumpuk kardus itu sangat banyak, tetapi Anda mengangkat semuanya tanpa beristirahat." Saya berkata, "Ya." Harus banyak berolahraga agar kapasitas vital paru-paru kita lebih besar,” Li Feng-shi, Relawan Tzu Chi.

 

“Apakah Anda sendiri merasakannya?”

‘Ya. Saya tidak terengah-engah lagi,” jawab Li Feng-shi.

“Semangat ketekunan, berhemat, dan mengatasi kesulitan dari Griya Jing Si benar-benar diterapkannya di komunitas. Lihatlah, dia melakukan daur ulang seperti itu di sini. Sebagai ketua tim, dia datang ke sini tidak hanya memberi perhatian kepada kami saja, tetapi juga melakukan daur ulang secara langsung. Jadi, saya merasa sangat tersentuh. Dia benar-benar menjadi teladan bagi kami dengan melakukan tindakan nyata,” ujar Chen Chong-guang, Relawan Tzu Chi.

Para anggota Tzu Cheng mengagumi Bapak Li dari lubuk hati yang terdalam. Dia membimbing orang-orang berjalan di jalan yang benar dan tidak pernah berhenti menjalankan Tzu Chi. Ketika ada waktu luang, dia akan melakukan daur ulang.

“Semua relawan Tzu Chi sangat berterima kasih kepada Master atas didirikannya posko daur ulang. Semakin melakukan daur ulang, saya semakin dipenuhi sukacita. Inilah yang Master katakan, "Lakukan saja hal yang benar." Dengan melakukan daur ulang, saya dipenuhi sukacita dan tubuh menjadi sehat,” tutur Li Feng-shi, Relawan Tzu Chi.

 

Seiring berjalannya waktu, usianya pun memasuki usia lanjut. Namun, saya sering berkata kepada semua orang bahwa kita harus menabung di "bank usia". Kita harus selalu menyemangati diri sendiri untuk memiliki semangat  seperti kaum muda. Kita harus tetap tekun menapaki Jalan Bodhisatwa karena alam semesta terbatas, tetapi ikrar kita tanpa batas. Kehidupan kita terbatas, tak peduli seberapa luas alam semesta ini, tetap ada batasnya. Namun, ikrar kita tanpa batas selamanya.

Kita harus membangun ikrar tanpa batas dan tidak terputus. Dengan melakukan segala perbuatan baik, berarti kita telah menyebarkan semerbak moralitas. Dengan adanya semerbak moralitas ini, kita dapat menginspirasi banyak orang untuk melakukan perbuatan baik.

Lihatlah bagaimana Bapak Li menjadi teladan bagi kita dengan menyempurnakan kualitas diri. Dia menggenggam waktu untuk bersumbangsih bagi dunia. Dia benar-benar mempraktikkan sila, samadhi, dan kebijaksanaan. Sebenarnya, semua relawan Tzu Chi juga seperti itu. Mereka bekerja keras untuk membantu saya membentangkan jalan selangkah demi selangkah sehingga Empat Misi Tzu Chi dapat terwujud.


Tzu Chi telah melewati lebih dari setengah abad. Setiap relawan yang mendukung saya pada awal mula Tzu Chi didirikan telah meninggalkan jejak yang tak terlihat pada diri mereka. Ketika melihat mereka lagi setelah waktu yang lama, saya merasa penampilan mereka sudah berubah. Saya ingat pada saat itu

mereka masih muda. Sekarang, saat melihat mereka lagi, mereka sudah tampak tua. Namun, mereka masih berada dalam barisan relawan dan terus mengikuti langkah saya. Saya sangat menghargai mereka.

Bagi yang tertinggal di belakang, saya juga sangat menghargai mereka dan terus mendorong mereka untuk terus mengikuti langkah saya. Saya berharap semua orang tidak berhenti berjalan di Jalan Bodhisatwa dan menggenggam waktu untuk menceritakan Tzu Chi dengan orang yang kalian temui. Seperti inilah kita saling mendampingi. Berhubung usia kita sudah lanjut, kita harus mewariskan semangat Tzu Chi dan memberi pendampingan kepada kaum muda agar mereka dapat mengikuti langkah kita dari belakang.


Kita juga harus kembali menggalang relawan dan membimbing mereka ke arah yang benar. Jika kita berjalan menyimpang atau bermalas-malasan, orang yang kita bimbing juga akan tersesat atau berhenti berjalan di jalan yang benar. Semoga kalian dapat menjadi pembimbing bagi kehidupan orang lain.

Saya membimbing kalian semua, kalian membimbing orang yang belum bergabung dengan Tzu Chi. Berhubung sudah membimbingnya, kita jangan membiarkan jalinan jodoh ini terputus. Untuk itu, kita harus memanggil mereka agar mengikuti kita dengan erat. Ini butuh ketekunan dan kerja keras. Singkat kata, anggota Tzu Cheng dan komite yang membimbing di depan harus memiliki arah yang benar dan terus berjalan maju ke depan.  Satu-satunya harapan saya terhadap murid-murid saya ialah jiwa kebijaksanaan mereka bisa bertumbuh. Ini adalah tanggung jawab saya untuk membimbing semua orang berjalan di jalan yang benar dari kehidupan ke kehidupan.

 

Anggota Tzu Cheng menjadi teladan dengan melakukan tindakan nyata

Berjalan di jalan yang benar dan mewariskan Dharma selamanya

Membimbing orang-orang mendengar dan melihat apa yang dilakukan Tzu Chi bagi dunia

Bertekad untuk menggalang Bodhisatwa secara luas

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 13 Maret 2019

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 15 Maret 2019

 

Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -