Ceramah Master Cheng Yen: Mengubah Pikiran untuk Berbuat Baik dan Menciptakan Berkah


Bencana akibat ulah manusia terus terjadi. Bencana alam mungkin terjadi sesaat saja. Namun, jika terjadi perang, tidak ada yang tahu kapan perdamaian akan terjadi. Seiring kemajuan ilmu pengetahuan, dunia menghadapi kerusakan yang makin lama makin menakutkan. Saya berharap makin besar kekuasaan yang dimiliki seseorang, makin besar pula cinta kasih yang dimilikinya untuk mencintai dan melindungi negara yang dipimpinnya serta melindungi setiap warga negaranya agar dapat hidup dengan stabil dan bahagia. Dengan demikian, barulah negara akan damai.

Jika seorang pemimpin penuh kebencian dan kemarahan yang tidak terkendali dan serta-merta membuat gerakan militer, perang dan konflik akan terus terjadi tanpa henti. Ini sangatlah menakutkan. Jadi, hendaknya semua orang menciptakan berkah. Hanya dengan menciptakan berkah, barulah kita dapat mengubah hati para pemimpin. Dapat dikatakan bahwa sebersit niat yang baik dari seorang pemimpin akan membawa berkah bagi warga masyarakat dan atmosfer yang ada dapat berubah menjadi harmonis. Dengan demikian, perang yang terjadi akan mereda.

Saya sering mengatakan bahwa semua makhluk memiliki karma buruk kolektif. Jika karma buruk yang dimiliki semua makhluk sangat besar, perang dan konflik akan terus meningkat. Kita harus sering berkata pada diri sendiri untuk senantiasa mawas diri dan memperhatikan pikiran kita. Tidak hanya rakyat biasa saja yang perlu melakukan ini, saya berharap para pemimpin juga membangun tekad besar untuk menciptakan berkah bagi seluruh rakyat. Dengan demikian, dunia akan damai.

Ketika tidak ada konflik, tidak ada perang, dan semua orang menciptakan berkah bagi dunia, dunia akan damai. Energi kehidupan yang baik akan tersebar ke mana-mana. Lihatlah apa yang ada di hadapan saya. Di atas meja saya, ada hiasan dekorasi dengan sedikit tanaman hijau. Dengan demikian, meja akan terlihat sangat indah. Begitu pula dengan kehidupan di masyarakat.


Rumput, tanah, bunga, dan pohon-pohon besar dapat mengeluarkan oksigen yang mengandung daya hidup yang membuat semua orang tetap sehat. Banyak orang keluar rumah pada pagi hari untuk menghirup udara segar. Udara segar berasal dari tumbuh-tumbuhan. Bunga, rumput, dan pepohonan akan menghasilkan oksigen dan dapat menyerap karbon dioksida yang dihasilkan oleh manusia. Pohon besar menyerap karbon dioksida dan menghasilkan udara segar bagi kita. Jadi, hendaknya kita bersyukur.

Kita harus menghargai setiap pohon dan melindungi semua tumbuhan. Dengan demikian, dunia akan menjadi indah, lingkungan menjadi indah, dan kehidupan menjadi tenteram. Dengan demikian, alam manusia ini bagaikan surga. Inilah surga di alam manusia.

Buddha memberi tahu kepada kita bahwa sebersit pikiran kita dapat menciptakan surga. Namun, pikiran kita juga dapat membawa kita untuk jatuh ke neraka. Buddha datang ke dunia untuk membabarkan Dharma agar hati semua orang dapat mengenal Dharma sehingga memahami bagaimana melindungi Bumi, menciptakan berkah, menciptakan lingkungan yang baik, saling mengasihi, dan dapat bersama-sama menapaki Jalan Bodhisatwa. Inilah ajaran Buddha.

Di era yang penuh gejolak ini, hendaknya kita bersyukur setiap hari karena masih dapat hidup dengan aman dan damai. Hendaknya kita bersyukur dengan tulus dan lebih banyak menciptakan berkah dengan pikiran yang penuh cinta kasih. Ini akan menciptakan energi berkah. Selama memiliki cinta kasih, kita dapat mempraktikkan kebajikan atau membimbing orang lain untuk turut berbuat baik. Jika tidak dapat melakukannya sendiri, kita dapat membimbing orang lain untuk melakukannya. Meski kekuatan kita sangat kecil, sedikit sumbangsih kita juga amat berarti. Setetes demi setetes sumbangsih, jika dihimpun dari ribuan hingga puluh ribuan orang, akan membentuk kekuatan yang besar. Jadi, kekuatan cinta kasih harus dihimpun oleh semua orang.


Insan Tzu Chi sekalian, di masa lalu, kita memiliki kekuatan untuk membantu banyak negara. Sekarang pun demikian. Saat ini, kita akan tetap membangun tekad untuk melakukannya. Hendaknya semua insan Tzu Chi memperluas cinta kasih. Namun, selain menghimpun cinta kasih, kita harus bekerja dengan cermat. Insan Tzu Chi sering berkata, "Kita harus membangun tekad. Semua orang harus berbuat baik." Inilah menyucikan hati manusia.

Saat insan Tzu Chi berbicara, mereka akan mengajak orang-orang untuk berbuat baik. Selain itu, mereka juga akan menginspirasi semua orang untuk menapaki Jalan Bodhisatwa. Inilah yang dinamakan bertutur kata yang baik. Ketika berbicara, kita menciptakan pahala. Setiap hari, ketika berbicara, hendaknya kita menyerukan kepada orang lain untuk berbuat baik. Inilah yang disebut dengan pahala.

Saat kita mengulurkan kedua tangan untuk membantu dan merangkul mereka yang membutuhkan, membersihkan lingkungan tempat tinggal mereka, dan memperbaiki atap rumah mereka, inilah tindakan yang menciptakan berkah. Dengan menciptakan berkah, kita akan memperoleh pahala. Oleh karena itu, saya memberi tahu kalian bahwa kita akan menuai apa yang kita tabur.


Sutra Bodhisatwa Ksitigarbha memberi tahu kita bahwa ketika kita mengulurkan tangan untuk bersumbangsih, kita akan memperoleh pahala. Ketika melakukan satu perbuatan baik, kita telah menciptakan pahala atau jasa kebajikan. Ketika kita mengucapkan satu kalimat yang menginspirasi, kita juga telah menciptakan jasa kebajikan. Jasa adalah tindakan yang kita lakukan; kebajikan adalah hasil yang kita peroleh. Setelah melakukan kebajikan, barulah kita akan memperoleh pahala.

Berbicara tentang pahala, dengan menciptakan berkah, kita akan memperoleh pahala. Inilah pahala. Jadi, kalian telah berusaha menciptakan pahala setiap hari. Setiap kali kita berbicara, hendaknya kita menciptakan pahala. Pahala diperoleh lewat kebajikan. Inilah pahala. Hendaknya tindakan dan perkataan kita senantiasa menciptakan berkah. Apakah kalian mengerti? (Ya.)

Hendaknya kalian menginventarisasi kehidupan apakah kalian telah menciptakan pahala setiap saat. Renungkanlah hal ini. Jika kalian telah berbuat baik, itu dihitung sebagai pahala. Jika tidak, itu bukanlah pahala. Hendaknya semua selalu bersungguh hati.

Perang terjadi akibat ulah manusia
Bermawas diri dan mengubah pikiran untuk menciptakan berkah
Tumbuhan membawa energi kehidupan
Membimbing orang lain untuk memupuk kebajikan dan pahala

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 28 Januari 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 30 Januari 2024
Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -