Ceramah Master Cheng Yen: Menjaga Kemurnian Hati dan Menciptakan Berkah Bersama


“Jika tidak ada uluran tangan dari Tzu Chi, saya telah menyerah untuk melanjutkan pendidikan. Ketika Ayah jatuh sakit, saya benar-benar merasa berada di titik terendah dalam kehidupan. Beruntung, selain guru-guru yang mendampingi saya, juga ada para relawan Tzu Chi yang peduli dengan saya layaknya keluarga. Saya sungguh berterima kasih kepada Tzu Chi yang telah memberikan dukungan besar kepada saya ketika ayah saya sedang sakit. Dukungan inilah yang membuat saya dapat bertahan,”
kata Cai Jun-lin penerima beasiswa.

Para relawan Tzu Chi bagaikan Bodhisatwa Avalokitesvara yang selalu mengulurkan tangannya untuk memberikan bantuan ketika mendengar suara penderitaan. Setiap kali mendapatkan laporan mengenai orang-orang yang butuh bantuan, kita selalu bersungguh-sungguh dan memanfaatkan berbagai jalinan jodoh yang ada untuk menjangkau mereka. Setelah berhasil menjangkau mereka yang membutuhkan pertolongan, kita berusaha membantu semaksimal mungkin. Asalkan memiliki tekad, kita akan memiliki kekuatan untuk mencapai tujuan.

Lukisan ini diberi nama ‘Menarik Kereta Bergerak Maju’. Lembu putih ini melangkah maju dengan langkah mantap dan tanpa mengeluh. Ini seperti para guru di Griya Jing Si yang hidup dengan prinsip ‘sehari tidak bekerja, sehari tidak makan,’” kata Cao Dong-ming penerima bantuan.

Kamu harus bekerja keras setiap harinya. Inilah yang disebut melangkah dengan mantap.

“Para paman dan bibi Tzu Chi menggalakkan vegetarisme dan mengajari saya cara memasak makanan vegetaris. Saya sudah bervegetaris selama hampir 3 tahun. Saya berharap suatu hari nanti, saya bisa memasak makanan vegetaris yang lezat untuk keluarga. Para paman dan bibi Tzu Chi juga memberi saya Sutra Teratai. Terima kasih kepada kalian semua. Saya juga berterima kasih kepada para staf,” kata Cao Dong-ming penerima bantuan.

Bijaksana sekali.


“Saya sangat berterima kasih kepada Kakek Guru yang telah mendirikan Yayasan Tzu Chi. Bantuan dari Tzu Chi membuat saya bisa melanjutkan sekolah dari SD hingga SMA tanpa perlu mengkhawatirkan kondisi ekonomi keluarga saya. Saya juga sangat berterima kasih atas pendampingan para paman dan bibi Tzu Chi selama 10 tahun ini. Saya ingin belajar ilmu kedokteran. Sejak kecil, saya sering melihat para relawan pergi ke berbagai tempat untuk membantu banyak orang yang membutuhkan pertolongan. Saya ingin belajar dari mereka,”
kata Huang Guan-hua penerima beasiswa.

“Saya berharap ke depannya bisa menjadi relawan seperti para paman dan bibi Tzu Chi. Akan lebih baik lagi jika saya bisa menjadi dokter yang dapat mengobati orang-orang yang menderita penyakit. Saya ingin menjadi dokter yang dapat mengobati pasien dan peduli dengan pasien layaknya keluarga. Saya ingin menjadi seorang dokter yang baik,” pungkas Huang Guan-hua penerima beasiswa.

Dia benar-benar memiliki tekad dan kemauan untuk maju. Saya berharap dia dapat memenuhi cita-citanya dan menjadi seorang dokter humanis yang penuh cinta kasih dan perhatian, bukan hanya menjadi dokter dengan keterampilan yang luar biasa.

Seorang dokter yang hanya mengejar kekayaan dan ketenaran tidak dapat mengembangkan nilai kehidupan. Yang terpenting ialah seorang dokter harus bersumbangsih dengan cinta kasih dan bersedia mendedikasikan hidupnya untuk menyelamatkan kehidupan. Dokter seperti inilah yang saya sukai.

Sungguh luar biasa memiliki cita-cita menjadi dokter. Namun, dokter juga perlu mengembangkan cinta kasih tanpa pamrih. Dengan demikian, dia baru bisa melindungi kehidupan dan kesehatan semua orang dengan cinta kasih yang murni. Inilah sosok dokter baik yang diharapkan semua orang.


Melihat dia berikrar menjadi dokter, saya berharap dia bisa menjadi dokter yang baik. Ini membutuhkan waktu. Waktulah yang akan memberi tahu kita apakah dia akan memenuhi ikrarnya menjadi seorang dokter yang bermoral. Saya yakin dia pasti bisa. Jadi, kita harus membinanya dengan kesungguhan hati dan cinta kasih agar dia bisa menjadi sosok dokter baik yang dapat menciptakan nilai kehidupan. Hal baik apa pun dapat dicapai seiring berjalannya waktu.

Saya sering mengatakan bahwa kita harus menggenggam waktu dan jalinan jodoh dengan baik. Kita harus menggenggam waktu untuk mewujudkan cita-cita serta mempertahankan tekad dan ikrar. Dengan mempertahankan tekad dan ikrar, kita bisa berjalan di jalan yang mulus dan lebar.  Lihatlah orang-orang yang telah menyimpang dari jalan kebenaran, mereka bukan menyucikan hati dan pikiran, melainkan terus menimbulkan kekacauan dan membuat bencana terus meluas.

Kita semua hidup di kolong langit dan di atas bumi yang sama. Melihat hal-hal yang terjadi di seluruh dunia, kita hendaknya mengintrospeksi diri. Kita sungguh dipenuhi berkah dan harus menghargainya. Di Tzu Chi, kita bisa mendengar dan melihat orang-orang yang sedang mengalami penderitaan serta memberikan pertolongan dan perhatian kepada mereka. Kita dapat bersumbangsih sedikit demi sedikit. Ini tidak akan memengaruhi kehidupan kita. Sedikit demi sedikit kekuatan yang terhimpun dapat membantu banyak negara dan menyelamatkan warganya dari kemiskinan dan derita penyakit.


Lihatlah bagaimana kita menyatukan cinta kasih untuk menyelamatkan kehidupan orang-orang. Setelah melihat penderitaan orang lain, kita harus menyadari bahwa kita sungguh dipenuhi berkah. Setiap hari, saya menyadari berkah dan selalu berpikir untuk kembali bersumbangsih bagi masyarakat. Kita telah menciptakan banyak berkah dan melakukan banyak perbuatan baik di kehidupan lampau sehingga kita bisa tinggal di lingkungan yang aman dan damai pada kehidupan sekarang.

Kita harus bersyukur karena telah menciptakan berkah di kehidupan lampau. Dalam kehidupan sekarang, makin banyak orang yang bersumbangsih, makin banyak pula berkah yang terhimpun. Dengan himpunan berkah ini, kita dapat menyelamatkan lebih banyak orang dan membina lebih banyak insan berbakat untuk berkontribusi bagi masyarakat di masa depan. Kita harus bekerja sama untuk mencapai tujuan ini.

Meskipun seseorang telah berikrar dan ingin memberikan donasi besar, tetapi apa yang bisa didengar dan dilihat oleh satu orang sangat terbatas sehingga dia hanya bisa membantu segelintir orang. Dengan adanya banyak orang yang bekerja sama dalam menghimpun tetes-tetes donasi dan memberikan bantuan secara sistematis, kita dapat membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan di seluruh dunia dan menciptakan berkah di mana-mana. 

Menghargai jalinan jodoh dan menyelamatkan semua makhluk
Menanamkan moral dan menjaga kemurnian hati dengan cinta kasih
Mengintrospeksi diri untuk membangkitkan welas asih
Menyatukan orang-orang yang baik hati untuk menciptakan berkah bersama   

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 01 Desember 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 03 Desember 2022
Kebahagiaan berasal dari kegembiraan yang dirasakan oleh hati, bukan dari kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -