Ceramah Master Cheng Yen: Menjalankan Enam Paramita dan Puluhan Ribu Praktik di Jalan Bodhisatwa

Buddha mengajari kita bahwa Lima Kekeruhan telah mencemari alam semesta sehingga banyak orang yang tidak bisa melihat kebenaran. Bagaikan badai pasir yang seakan-akan membentuk sebidang tembok yang membuat kita tidak bisa melihat sekeliling kita. Pikiran manusia yang diselimuti oleh kegelapan batin bagaikan sebuah wilayah yang tertutup oleh badai pasir. Inilah kegelapan batin semua makhluk.

Sungguh, mengapa alam semesta yang semula begitu bersih bisa tertutup badai pasir setebal itu? Ini karena empat unsur alam tidak selaras. Mengapa empat unsur alam tidak selaras? Karma buruk kolektif umat manusialah yang membuat empat unsur alam tidak selaras dan bumi terserang demam. Akibat ketidakselarasan empat unsur alam, di seluruh dunia kerap terjadi bencana.

Kita bisa melihat pada tanggal 18 Mei, gempa bumi kembali mengguncang Ekuador. Insan Tzu Chi juga berada di sana untuk menjalankan program bantuan lewat pemberian upah. Berhubung sebagian orang ketakutan hingga jatuh pingsan, para relawan kita pun segera bergerak untuk memberikan penghiburan. Anggota komite kita memberikan penghiburan dengan penuh kelembutan dan para dokter kita memberikan pengobatan. Inilah yang terjadi di Ekuador.

Ketidakselarasan unsur tanah sungguh membuat orang khawatir. Dunia ini sangat membutuhkan Bodhisatwa. Kita bisa melihat Bodhisatwa di Yordania dan Jerman bekerja sama untuk menuntaskan misi. Ada sebuah keluarga pengungsi dari Suriah yang terpisah. Karena itu, insan Tzu Chi membantu mereka agar bisa berkumpul kembali dengan keluarga. Pemandangan ini sungguh penuh kehangatan. Menuntaskan misi seperti ini sungguh tidak mudah. Keluarga ini telah berkumpul kembali di Jerman. Ini sungguh patut dipuji.

Inilah Bodhisatwa dengan kemampuan yang menakjubkan. Para relawan ini sungguh patut dipuji. Selain itu, insan Tzu Chi bukan hanya mengasihi sesama manusia. Kita bisa melihat bahwa daur ulang di Taiwan dilakukan dengan baik dan memperoleh peringkat ke-3 di seluruh dunia. Pencapaian ini sungguh tidak mudah. Ini membuat saya teringat akan puluhan tahun yang lalu, saat kita mulai mensosialisasikan daur ulang. Sejak saat itu, relawan daur ulang kita terus menjadikan diri sendiri sebagai teladan dan mengajak orang-orang untuk mengumpulkan dan memilah barang daur ulang hingga sekarang.

Kini, persentase daur ulang di Taiwan telah meningkat dan banyak orang yang tahu bagaimana cara melakukan daur ulang. Dapat mencapai peringkat ketiga di seluruh dunia, ini sungguh tidak mudah dan menggembirakan. Ini berkat dedikasi relawan daur ulang kita yang sebagian besar merupakan relawan lansia. Jadi, lansia bukanlah masalah bagi masyarakat. Mereka memiliki jiwa dan raga yang sehat dan sangat mengasihi Bumi.

Setiap hari, kita bisa melihat sumbangsih relawan lansia dan relawan daur ulang kita. Singkat kata, segala sesuatu membutuhkan langkah pertama. Asalkan ada yang memulai langkah pertama menuju arah yang benar, maka orang lain akan mengikuti langkahnya. Ini merupakan suatu hal yang baik. Saya juga berharap insan Tzu Chi dapat menginspirasi orang-orang untuk menyucikan hati dan menerapkan pola hidup yang baik. Contohnya, ada sebuah sekolah di AS yang hanya menyediakan makanan vegetaris.

“Menu kami telah diubah menjadi sepenuhnya vegetaris dan anak-anak sangat gembira karenanya.Yang kami inginkan adalah pilihan tersehat. Pilihan apa yang dapat memenuhi kriteria makanan sehat, bergizi, dan hemat biaya serta dapat diterima oleh departemen pendidikan? Setelah makan siang, mereka lebih terfokus. Mereka tidak terlihat seperti kelebihan gula atau sejenisnya. Prestasi mereka meningkat semenjak menu sekolah diubah,” kata salah seorang guru, Rita Tautonico.

“Persentase kehadiran anak-anak kami terus meningkat setiap tahun. Persentase kehadiran tahun ini melebihi 97 persen. Beberapa murid kami meraih prestasi tertinggi di seluruh New York. Tahun lalu, kami memperoleh peringkat ke-11 di seluruh New York berdasarkan nilai ujian anak-anak. Kami sangat ingin menunjukkan pada orang-orang bahwa pola makan vegetaris bisa diterapkan dan bisa mendatangkan efek positif. Inilah yang ingin kami lakukan. Kami ingin menunjukkan bahwa ini bisa diterapkan,“ kata Kepala Sekolah, Robert Groff.

Kita bisa melihat guru itu berkata bahwa setelah bervegetaris, anak-anak menjadi lebih patuh dan tenang. Pemahaman mereka menjadi lebih baik, dan kesehatan mereka juga terjaga. Nafsu makan anak-anak diciptakan oleh orang dewasa. Saat kecil, mereka tidak memilih-milih makanan. Mereka hanya makan sesuai yang kita suruh. Kita harus makan lebih banyak sayuran agar tubuh kita sehat.

“Masakan Ayah lezat sekali. Saya suka sop pare. Lezat sekali, “kata Xu Kai-jun di Malaysia yang sudah bervegetaris bersama ayahnya sejak berusia satu tahun.

"Saat hewan-hewan terluka, saya turut merasakan kesakitan mereka. Jadi, kita tidak boleh makan daging, hanya boleh makan sayuran," tambah Xu Kai-jun. Singkat kata, bervegetaris baik untuk jiwa dan raga kita. Anak-anak akan lebih tenang dan lembut. Dalam kehidupan sehari-hari, jika setiap orang bisa mengembangkan kebijaksanaan dan mengendalikan nafsu makan, maka akan mendatangkan manfaat bagi Bumi. Ini harus dimulai dari kehidupan sehari-hari. Tentu saja, kita juga harus mengendalikan penggunaan sumber daya alam. Banyak orang yang terus membeli pakaian hingga lemari mereka penuh. Meski label harganya masih ada karena belum dipakai, mereka tetap terus membeli pakaian baru. Akhirnya, mereka pun menyumbangkan pakaian mereka.

Meski menyumbangkan pakaian merupakan wujud cinta kasih, tetapi ketamakan dan nafsu keinginan membuat mereka terus membeli pakaian baru. Akibat pola hidup manusia yang konsumtif, energi alam terus terkuras, emisi karbon yang tercipta semakin banyak, dan sumber daya alam, seperti air, juga terus terkuras. Semua itu mengakibatkan pencemaran di dunia ini.

Singkat kata, kita harus bersungguh hati. Kita bisa melihat tim medis kita memberikan pelayanan medis ke rumah warga, memberikan pelayanan medis ke rumah warga, baik di wilayah pegunungan maupun wilayah yang terpencil. Intinya, demi melindungi kehidupan,staf misi kesehatan Tzu Chi selalu bersumbangsih dengan tulus. Saya berharap para relawan kita dapat lebih bersungguh hati dalam menyucikan hati manusia.

Kehidupan kita tidak terlepas dari Enam Paramita dan puluhan ribu praktik yang bisa dilakukan dengan mudah, cukup mengulurkan tangan saja. Menjadi Bodhisattva sungguh tidak sulit. Untuk menjalankan Enam Paramita dan puluhan ribu praktik, kita cukup membangkitkan niat dan mengulurkan tangan untuk berbuat baik. Jadi, kita harus senantiasa bersungguh hati.

Memberikan pengobatan dan penghiburan pascagempa susulan di Ekuador

Menolong pengungsi untuk berkumpul kembali dengan keluarga

Menginspirasi orang-orang untuk melakukan daur ulang dan menyucikan hati

Mengobati pasien dan melindungi cinta kasih dengan tulus

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 20 Mei 2016

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal  22 Mei 2016

Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -