Ceramah Master Cheng Yen: Menjalankan Praktik Bodhisatwa dengan Cinta Kasih Tanpa Batas
Bagaimana kita harus menapaki Jalan Bodhisatwa di dunia agar benar-benar disebut sebagai Jalan Bodhisatwa? Pada dasarnya, Jalan Bodhisatwa memang merupakan jalan yang sulit dilalui. Namun, ketika kita dapat tetap menapakinya meski sulit, barulah ia disebut Jalan Bodhisatwa yang sejati. Kita harus bisa melakukan hal-hal yang orang lain tidak sanggup, tidak berani, dan tidak bersedia untuk melakukannya.
Dunia ini penuh dengan penderitaan. Oleh karena itu, dibutuhkan orang-orang yang penuh cinta kasih untuk bersedia terjun membantu tepat pada waktunya. Inilah yang disebut dengan orang yang penuh cinta kasih dan tidak egois. Orang-orang seperti ini memandang semua makhluk sebagai keluarga sendiri. Mereka yang memiliki cinta kasih yang begitu tulus dan dekat benar-benar layak disebut Bodhisatwa, yaitu makhluk dengan cinta kasih berkesadaran. Buddha datang ke dunia dengan satu tujuan utama, yaitu mengajarkan praktik Bodhisatwa. Jadi, kita semua adalah murid Buddha.
Kita semua adalah orang-orang yang penuh berkah karena dapat hidup bersama dengan begitu banyak Bodhisatwa dunia dan menjalin jodoh dengan orang-orang baik yang memiliki satu tekad yang sama. Inilah berkah yang kita miliki di dunia. Berkat jalinan jodoh agung di dunia, barulah ada begitu banyak Bodhisatwa yang berkumpul bersama. Tentu saja, sesuai namanya, yaitu makhluk dengan cinta kasih berkesadaran, hendaknya kita memiliki cinta kasih yang luas dan lapang.

Saya sering mengatakan bahwa Bodhisatwa itu bagaikan ruang angkasa. Sesungguhnya, seberapa besar cinta kasih kita? Seberapa luas ruang angkasa, seluas itu pulalah hendaknya ikrar kita. Kalimat ini menggambarkan niat saya yang ingin menjangkau seluruh dunia. Bukankah itu berarti mencakup alam semesta? Dunia ini selalu diselimuti langit dan dalam dunia ini harus ada makhluk dengan cinta kasih berkesadaran.
Ketika kita membicarakan makhluk yang berperasaan, itu bukan hanya manusia, bahkan seekor nyamuk pun termasuk. Jika ada bagian tangan yang tidak tertutup kain, nyamuk itu akan menggigit dan meninggalkan bintik-bintik merah tanpa terasa. Di dunia ini, makhluk besar seperti hewan ternak sapi atau kambing, meski besar dan kuat, tetap saja tidak luput dari gigitan seekor nyamuk kecil. Kita bisa melihat bagaimana hewan-hewan itu menggelengkan kepala atau mengibaskan telinga hanya untuk mengusir nyamuk kecil tersebut. Dari sini tampak jelas bahwa di dunia ini, baik besar maupun kecil, semuanya bisa menimbulkan noda batin.
Bumi ini adalah lingkungan yang sangat besar, ketika kesadaran pikiran dipenuhi oleh kegelapan batin, sering kali kita sendiri pun tidak tahu apa yang sedang dikhawatirkan. Sebenarnya tidak ada masalah, tetapi hati dan pikiran terasa penuh masalah. Noda dan kegelapan batin inilah yang menimbulkan keresahan sehingga bumi dan masyarakat pun sulit tenang. Inilah penderitaan hidup di dunia. Namun, berhubung sudah lahir di dunia, kita harus bisa membuat dunia ini tenang. Bagaimana cara kita menenangkan hati manusia? Hanya ada satu jawabannya, yaitu "cinta kasih".

Cinta kasih yang kita miliki haruslah luas. Kekuatan cinta kasih manusia inilah yang hendaknya dapat segera kita kembangkan sehingga menjadikan yang tampaknya mustahil menjadi mungkin. Insan Tzu Chi selalu dipenuhi oleh cinta kasih. Masyarakat harus penuh dengan cinta kasih, barulah bisa benar-benar hidup dengan damai.
Saat ini, banyak lansia yang hidup sebatang kara. Hal yang mereka butuhkan bukanlah uang, melainkan kasih sayang dan perhatian. Mereka perlu ada yang membantu, menghibur, dan memberi sandaran di hati mereka. Masalah mereka bukan kemiskinan, melainkan soal kurangnya kasih sayang dan perhatian. Mereka berkata, "Ada sekelompok insan Tzu Chi yang penuh cinta kasih datang untuk merawat saya."
Saya sering melihat di setiap kabupaten dan kota, selalu ada anggota Tzu Cheng yang penuh cinta kasih memperhatikan keadaan warga. Misalnya, jika ada rumah dengan atap yang bocor atau dinding yang rusak, mereka akan menggerakkan anggota untuk membantu memperbaikinya agar tidak bocor saat hujan dan dindingnya kembali kokoh sehingga lansia yang tinggal di sana merasa ada yang peduli terhadap mereka.

Setelah rumahnya diperbaiki, akan ada anggota komite Tzu Chi yang datang secara berkala untuk mencurahkan perhatian dengan membantu para lansia membersihkan rumah. Selain itu, saat mengunjungi para lansia, relawan akan membawakan bingkisan agar mereka bisa menikmati makanan hangat. Ini yang disebut dengan kehangatan cinta kasih. Inilah yang sangat dibutuhkan dalam masyarakat saat ini.
Setiap hari, saya selalu merasa bersyukur. Berkat kemajuan teknologi, begitu menyalakan Da Ai TV, kita bisa melihat banyak kisah nyata tentang kekuatan cinta kasih yang hadir untuk menolong sesama. Saya merasa bahwa banyak sekali orang yang menciptakan berkah. Jadi, saya akan merasa tenang dan sangat bersyukur. Saya berharap cinta kasih ini tidak mengenal batas negara. Di negara mana pun bencana terjadi, selama ada cinta kasih, kita dapat bersatu untuk segera membawa bantuan.
Menjalankan yang sulit dijalankan di Jalan Bodhisatwa
Menenangkan hati manusia dengan cinta kasih berkesadaran
Berikrar untuk menyelamatkan semua makhluk dan melenyapkan noda batin
Melenyapkan kemiskinan dan membantu yang lemah dengan cinta kasih tanpa batas
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 19 Agustus 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 21 Agustus 2025