Ceramah Master Cheng Yen: Menolong Semua Makhluk dengan Suara Penuh Berkah

Setiap tahun, kita mengadakan pelantikan relawan. Dilantiknya seorang relawan berarti bertambahnya seorang Bodhisatwa dunia. Setiap kali menyematkan kartu komite atau Tzu Cheng, saya mengingatkan mereka untuk bersyukur, tekun, dan bersemangat. Setiap relawan dapat mendedikasikan diri bagi warga di negara dan komunitas yang berbeda-beda.

Saat telinga kita mendengar bahwa ada tempat yang membutuhkan bantuan, kita akan pergi ke sana untuk melenyapkan penderitaan. Inilah pahala yang bisa diciptakan oleh telinga. Kita mengembangkan potensi kita untuk menolong orang yang membutuhkan. Demikianlah Bodhisatwa menolong semua makhluk yang menderita.

Inilah keluarga besar Bodhisatwa dunia. Setiap tahun, di saat seperti ini, banyak relawan kita yang dilantik dan bergabung dalam barisan Bodhisatwa. Mereka menciptakan suara penuh berkah di dunia. kita juga berbagi pengalaman dengan orang lain. Inilah yang disebut suara penuh berkah. Dengan menggerakkan mulut dan lidah, setiap orang dapat bertutur kata baik dengan orang lain. Saat orang lain tersentuh, kita bisa membimbing mereka untuk bersumbangsih sebagai Bodhisatwa dunia agar orang baik di dunia semakin banyak.


Kita bisa mengembangkan potensi enam indra kita untuk menciptakan pahala. Dengan tutur kata baik, kita bisa membimbing orang-orang untuk menghormati kehidupan. Selain melakukan daur ulang dan menghemat energi, kita juga harus bervegetaris. Kita juga harus mengajak orang-orang untuk bervegetaris. Di zaman sekarang, orang-orang perlu menunjukkan rasa syukur, rasa hormat, dan cinta kasih terhadap kehidupan. Kita harus menghormati sesama makhluk hidup.

Kita harus memandang penting kehidupan. Bukan hanya kehidupan manusia kita hendaknya menghormati segala sesuatu yang berwujud. Tahun ini, arahan saya untuk kalian adalah bersyukur, menghormati, dan mengasihi kehidupan; bekerja sama dengan harmonis tanpa perselisihan untuk menciptakan berkah. Setiap insan Tzu Chi harus membangun tekad dan ikrar. Untuk itu, kita harus membina keharmonisan dan rasa hormat.

Selain harus bersatu hati dan harmonis, kita juga harus saling menghormati. Jika bisa berinteraksi dengan harmonis dan saling menghormati, maka tidak akan terjadi perselisihan. Dalam hidup ini, yang paling ditakutkan adalah menciptakan karma buruk lewat ucapan.

Di dunia ini, ada sepuluh kejahatan. Tubuh bisa melakukan tiga kejahatan, pikiran bisa melakukan tiga kejahatan, dan mulut bisa melakukan empat kejahatan. Jadi, mulut bisa melakukan lebih banyak kejahatan dari pikiran dan tubuh. Mulut bisa menelan banyak makhluk hidup. Ini sangat menakutkan. Mulut juga bisa menciptakan karma buruk lewat ucapan yang tidak baik. Mulut juga bisa mengadu domba sehingga menimbulkan ketidakharmonisan, terjadi banyak pertikaian, serta menimbulkan bencana akibat ulah manusia. Semua ini ditimbulkan oleh ucapan.


Celaan dan kata-kata kasar, semuanya keluar dari mulut kita. Karena itu, kita harus menjaga ucapan kita. Kita harus bertutur kata baik untuk membimbing sesama dan membabarkan Dharma. Demikianlah hendaknya kita menciptakan pahala dengan mulut dan lidah kita. Saya berharap setiap orang dapat menciptakan pahala lewat ucapan. Lewat ucapan, kita juga dapat menghimpun berkah dan pahala. Jadi, kita harus waspada dalam kehidupan sehari-hari. Karena itulah, kita harus bekerja sama dengan harmonis tanpa perselisihan untuk menciptakan berkah.

Di dunia ini, kita harus lebih banyak menjalin jodoh baik. Mengapa saya sering mengingatkan kalian untuk lebih bersungguh hati? Kita harus selalu membina hati dan pikiran yang baik dan benar. Dengan demikian, kita akan memiliki ingatan yang baik. Dengan ingatan yang baik, saat berbagi pengalaman dengan orang lain, kita juga bertutur kata baik. Demikianlah nilai kehidupan kita. Jadi, kita harus senantiasa menjalin jodoh baik dengan orang lain.

Saat para relawan kita dilantik, saya berkata pada setiap orang, “Harus tekun dan bersemangat.” Sungguh, kalian harus giat mempraktikkan Jalan Kebenaran, yaitu mempraktikkan ajaran Jing Si. Dengan tekun dan bersemangat mempraktikkan ajaran Jing Si, kita bisa menyebarluaskan mazhab Tzu Chi dan mengembangkan potensi kebajikan untuk bersumbangsih.

Ada banyak makhluk yang menderita dan membutuhkan jangkauan Bodhisatwa. Karena itulah, saya sering berkata bahwa kita harus membuka dan membentangkan Jalan Bodhisatwa di dunia. Sutra menunjukkan jalan dan jalan harus dipraktikkan. Semoga setiap orang dapat mendengar Dharma serta mendapat manfaat darinya dengan mempraktikkannya dalam keseharian. Demikianlah kita membentangkan jalan dan membimbing orang-orang menapakinya.

Saya berharap setiap orang dapat membangun tekad dan ikrar untuk giat mempraktikkan ajaran Jing Si dan membentangkan Jalan Bodhisatwa di dunia. Kita harus menggenggam setiap detik. Kita harus senantiasa ingat untuk menghormati dan mengasihi kehidupan, saling bersyukur, berinteraksi dengan harmonis, saling menghormati, dan membimbing semua makhluk lewat ucapan. Jika bisa menciptakan berkah seperti ini, maka masyarakat akan harmonis.


Jika hati manusia tersucikan dan masyarakat hidup harmonis, maka empat unsur alam akan selaras dan perubahan iklim tidak akan begitu ekstrem. Jika setiap orang dapat hidup hemat, maka pencemaran akan berkurang, bumi akan perlahan-lahan pulih, dan hidup manusia akan tenteram.

 

Bersyukur, menghormati, dan mengasihi kehidupan

Harmonis dan saling menghormati tanpa perselisihan untuk menciptakan berkah

Ajaran Jing Si adalah giat mempraktikkan Jalan Kebenaran

Membangun tekad dan ikrar untuk menciptakan keharmonisan

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 16 November 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 18 November 2018

Editor: Khusnul Kotimah

Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -