Ceramah Master Cheng Yen: Menulis Keindahan dan Kebajikan; Menyebarkan Nilai Budaya Humanis


Kita telah 20 tahun memiliki relawan dokumentasi. Sesungguhnya, relawan dokumentasi sudah ada lebih dari 30 tahun yang lalu. Setiap orang berinisiatif untuk bersumbangsih dengan hati yang tulus. Dedikasi mereka sulit dideskripsikan dengan kata-kata. Setiap insan Tzu Chi mendedikasikan diri dengan hati yang tulus. Sejak lebih dari 50 tahun yang lalu selalu demikian. Lebih dari 30 tahun yang lalu, kita sudah memiliki tim relawan dokumentasi yang memiliki nama dan struktur tersendiri. Jadi, saya sangat bersyukur.

Saya menaruh harapan besar kepada para relawan dokumentasi kita yang telah berjuang mengatasi berbagai kesulitan hingga sekarang. Kini, tanggung jawab mereka makin banyak karena seiring waktu, organisasi kita makin besar dan makin banyak sejarah yang perlu didokumentasikan. Kita harus menulis sejarah tentang orang baik dan perbuatan baik. Ini merupakan pendidikan bagi dunia ini.

Para relawan dokumentasi kita berinisiatif untuk bersumbangsih dengan sukacita. Mereka menghadapi banyak kesulitan dengan kesabaran dan keberanian. Relawan kita sangatlah banyak dan setiap orang memiliki kebiasaan masing-masing. Selain itu, setiap orang juga memiliki karier masing-masing. Namun, demi mendedikasikan diri di Tzu Chi, mereka mengesampingkan karier mereka untuk sementara waktu.


Mereka mendedikasikan diri dengan tulus untuk meneruskan sejarah Tzu Chi. Mereka melakukan dokumentasi dan pengarsipan dengan segenap hati dan tenaga. Mereka sangat bersungguh hati dan berdedikasi. Selain itu, juga ada banyak relawan yang bukan hanya bersumbangsih sendiri, tetapi juga mengajak pasangan dan seluruh anggota keluarganya turut bersumbangsih. Belakangan ini, saya sering melihat contoh seperti ini. Awalnya, seorang relawan bersumbangsih sendiri. Lalu, pasangannya juga terinspirasi untuk memberikan dukungan dan semangat serta bersumbangsih bersama.

Dengan adanya jalinan jodoh baik, barulah kita bisa memiliki tekad dan ikrar yang sama. Dengan kesatuan hati, tekad, dan ikrar, kita mendalami ajaran Buddha. Kita bukan sekadar mempelajari ajaran Buddha, melainkan sungguh-sungguh memahami kebenaran sejati di dunia ini dan bersumbangsih secara nyata. Jika tidak melihat sesuatu, kita tidak bisa merekamnya. Jika tidak mendengar sesuatu, kita tidak bisa mencatatnya. Jadi, selain rekaman audio dan video, relawan kita juga bersungguh hati melakukan dokumentasi dalam bentuk teks atau tulisan. Karena itu, sejarah Tzu Chi sangatlah berharga.

Para relawan kita bukan menganggapnya sebagai pekerjaan. Mereka melakukannya dengan semangat misi. Dengan kesungguhan hati dan cinta kasih, mereka mengesampingkan kepentingan pribadi untuk bersumbangsih. Pikirkanlah, selama 20 hingga 30 tahun ini, berapa banyak yang telah kalian lakukan untuk Tzu Chi.


Setiap kali pergi membutuhkan waktu berhari-hari. Kalian harus mengesampingkan keluarga dan karier kalian demi mendedikasikan diri Tzu Chi. Hitunglah jumlah upah per jam yang seharusnya bisa kalian peroleh. Selama 20 hingga 30 tahun ini, kalian telah bersumbangsih tanpa pamrih dan akan terus bersumbangsih. Selain bersumbangsih tanpa pamrih, kalian juga bersyukur satu sama lain.

Saat membimbing atau menghadapi orang lain dan mengalami perbedaan pendapat, kalian juga melatih kelapangan hati dan kesabaran. Ini sungguh merupakan sebuah ladang pelatihan besar. Singkat kata, selama lebih dari 50 tahun ini, insan Tzu Chi terus maju selangkah demi selangkah dengan mantap. Awalnya, Tzu Chi hanya memiliki segelintir relawan. Seiring waktu, relawan kita terus bertambah.

Saat kita menggalang Bodhisatwa dunia, interaksi kita dengan orang-orang sungguh sangat indah. Singkat kata, saya bersyukur kepada Bodhisatwa sekalian. Berkat relawan dokumentasi, kita dapat menyebarkan Dharma dan sejarah Tzu Chi. Berkat adanya relawan dokumentasi yang merekam video dan menulis artikel, barulah kita dapat menyebarkan Dharma untuk membawa manfaat bagi semua makhluk. Sungguh, saya sangat bersyukur pada kalian. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian.


Kehidupan kita sekarang tidak sia-sia. Kehidupan kita sangat bernilai. Kita yang sama-sama bergabung di Tzu Chi hendaknya saling memotivasi dan memuji. Mari kita sungguh-sungguh menginspirasi orang-orang dan meneruskan sejarah Tzu Chi. Saya juga mendengar tentang pasangan suami istri atau seluruh anggota keluarga yang bersumbangsih bersama. Ini sungguh tidak mudah. Yang paling tahu tentang kekurangan kita adalah anggota keluarga kita. Namun, kalian dapat menginspirasi anggota keluarga kalian untuk bersumbangsih bersama. Mereka bukan hanya mendukung kalian, tetapi juga bersumbangsih bersama. Inilah kesatuan hati, tekad, dan ikrar.

Kalian telah melatih batin kalian. Kalian memiliki tekad pelatihan yang teguh dan telah membangkitkan hakikat kebuddhaan. Hakikat kebuddhaan adalah hakikat sejati yang murni. Kita bersumbangsih dengan hati yang murni tanpa noda. Melihat kalian menyebarkan kebajikan, keluarga kalian juga dipenuhi sukacita dan menapaki Jalan Bodhisatwa bersama kalian. Kalian juga menunjukkan kebenaran kepada orang-orang di sekeliling kalian dan menginspirasi mereka untuk bergabung. Kalian telah menyebarkan Dharma. Di seluruh dunia, kita telah menyebarkan Dharma.    

Bekerja sama dengan harmonis untuk meninggalkan sejarah
Bergandengan tangan untuk mengemban misi dengan tulus
Melatih batin serta memiliki kesatuan tekad dan ikrar
Menulis keindahan dan kebajikan serta menyebarkan nilai budaya humanis

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 01 Oktober 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 03 Oktober 2023
Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -