Ceramah Master Cheng Yen: Menumbuhkan Bodhi dan Jiwa Kebijaksanaan


Ketidakselarasan empat unsur alam telah menimbulkan banyak bencana. Belakangan ini, saya sering mengulas tentang energi manusia, energi langit, dan energi bumi. Saat ini, energi langit dan bumi tidak selaras. Energi atau temperamen manusia juga tidak selaras.

Ada orang yang temperamennya sangat baik. Sungguh, orang yang pembinaan dirinya baik akan memiliki temperamen yang baik dan hati yang lapang, terus mengerahkan kekuatan cinta kasih untuk bersumbangsih tanpa pamrih, dan senantiasa bersyukur. Betapa harmonisnya dunia seperti ini.

Namun, dunia ini memang tempat hidup makhluk dari lima alam, yakni alam surga, alam manusia, alam neraka, alam setan kelaparan, dan alam binatang. Makhluk di semua alam ini disebut semua makhluk. Banyak di antara mereka yang memiliki wujud yang berbeda dengan manusia.

Belakangan ini, saya terus mengulas hal ini karena kalian mungkin lupa setelah mendengarnya. Kalian mungkin tetap menjalani hidup seperti biasanya dan melupakan makna dari semua makhluk. Jika tidak peduli terhadap makhluk lain dan hanya memikirkan diri sendiri, kita tidak bisa benar-benar memahami penderitaan ataupun mengasihi mereka dengan tulus.

Jadi, kita harus benar-benar mencurahkan cinta kasih dan menunaikan tanggung jawab kita. Apakah tanggung jawab kita? Jika kita bertanggung jawab untuk memasak, apakah lantai yang kotor bukan tanggung jawab kita? Di mana pun kita berada, tempat itu adalah rumah kita. Di mana pun uluran tangan kita dibutuhkan, kita hendaknya mengulurkan tangan.


Menjalankan Tzu Chi adalah kewajiban kita. "Demi ajaran Buddha, demi semua makhluk", inilah pesan dari guru saya. Enam kata yang saya terima dari guru saya ini saya jalankan dengan sungguh-sungguh. Kalian pun hendaknya mewarisi tekad saya. Kita harus membuka pintu Tzu Chi lebar-lebar, melatih diri bersama, dan saling memotivasi. Mereka menapaki Jalan Bodhisatwa, kita pun harus menapaki Jalan Bodhisatwa. Jangan hanya mengejar pencapaian pribadi.

Hidup di dunia ini, kita hendaknya memikul tanggung jawab untuk menyebarkan ajaran Buddha. Berjuang demi ajaran Buddha dan semua makhluk adalah ikrar saya. Ikrar saya berasal dari pesan guru saya. Beliau berkata, "Sebagai guru dan murid, kita memiliki jalinan jodoh istimewa. Jika ingin berguru pada saya, bersujudlah di hadapan Buddha."

Setelah itu, saya bersujud di hadapan guru saya. Hanya dalam waktu beberapa detik, beliau memberikan pesan yang sederhana, "Berhubung telah berguru pada saya, kelak kamu harus berjuang demi ajaran Buddha dan semua makhluk." Saya lalu kembali bersujud dan memasuki tempat penahbisan.

Jalinan jodoh saat itu sungguh tidak terbayangkan. Saya mulai melatih diri di sebuah pondok kayu dan akhirnya mendirikan Tzu Chi. Berawal dari menginspirasi orang di pasar untuk mendonasikan 50 sen, kita memiliki jalinan jodoh untuk menginspirasi makin banyak orang. Jadi, kalian harus memandang penting hal ini.


Tzu Chi telah menjangkau dunia internasional. Kita selalu melakukan segalanya dengan tertib dan harus terus mempertahankannya. Kita juga harus mendokumentasikan misi-misi yang telah kita jalankan di luar negeri. Dahulu, saya telah bekerja keras untuk mengemban tanggung jawab saya. Kini, saya berharap kalian dapat membantu saya mengenangnya kembali.

Kita juga memiliki relawan di luar negeri. Contohnya, Nenek Lembah Silikon. Pada usia lanjut, beliau baru mengenal Tzu Chi. Cinta kasihnya terhadap saya sangatlah mendalam. Beliau juga membimbing orang-orang di Amerika Serikat dengan penuh cinta kasih. Beliau mengembangkan kebijaksanaannya di sana sehingga menginspirasi Wei Zong, Ming Jin, dan lain-lain.

Kita hendaknya mendokumentasikan bagaimana mereka menjalankan Tzu Chi di Amerika Serikat. Kita memiliki banyak relawan di sana. Satu benih bisa menumbuhkan benih yang tak terhingga. Hadirin sekalian, kalian masing-masing adalah sebutir benih yang saya hasilkan. Karena itu, kalian hendaknya sungguh-sungguh mengemban tanggung jawab untuk kembali menghasilkan benih yang tak terhingga. Ini disebut mengembangkan nilai kehidupan.


Jalinan jodoh dengan Tzu Chi sangatlah langka. Kita memiliki jalinan jodoh untuk membentangkan jalan demi jalan. Di mana pun berada, kita hendaknya berusaha untuk membuat jalan kita makin lapang, kokoh, dan rata. Hendaklah kalian mewujudkan harapan saya ini. Mari kita menggalang lebih banyak Bodhisatwa dunia dan menjadikan diri sendiri sebagai teladan.

Saat dibutuhkan, Bodhisatwa bermunculan dari dalam bumi. Kita harus menyebarkan benih kebajikan dari Taiwan ke berbagai negara. Kita juga harus membimbing relawan setempat untuk membawa manfaat bagi warga setempat. Jadi, mari kita menginspirasi lebih banyak orang di berbagai negara. Berhubung telah datang ke dunia ini, jika kita hanya menyia-nyiakan waktu, itu sungguh disayangkan.

Kita hendaknya menginspirasi orang-orang untuk bersumbangsih sebagai Bodhisatwa dunia karena dunia ini penuh dengan penderitaan dan bencana yang terjadi makin banyak. Bencana akibat ulah manusia pun sangat banyak. Melihat bagaimana negara-negara terlibat konflik dan melukai satu sama lain, kita sangat khawatir.

Jadi, selain bencana alam, juga ada bencana akibat ulah manusia. Untuk meredam bencana akibat ulah manusia, kita harus menyucikan hati manusia. Dari Taiwan yang kecil, kita menyebarkan benih kebajikan ke berbagai negara. Lalu, benih yang kita sebarkan ini terus bertumbuh dan kembali menaburkan benih. Ini sangatlah penting.

Mari kita bersungguh hati dan menggenggam waktu untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan, menjangkau makhluk yang menderita di seluruh dunia, dan menggalang Bodhisatwa dunia.

Membuka pintu Tzu Chi dan mewarisi tekad guru
Teguh menjalankan praktik dengan berpegang pada silsilah Dharma
Benih Bodhi menghasilkan benih yang tak terhingga
Menumbuhkan jiwa kebijaksanaan dan menggalang Bodhisatwa dunia

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 09 Mei 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 11 Mei 2025
Dengan keyakinan yang benar, perjalanan hidup seseorang tidak akan menyimpang.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -