Ceramah Master Cheng Yen: Menumbuhkan Pikiran Baik dan Menjauh dari Pikiran Buruk

“Saya menonton berita di TV dan mendengar orang-orang membicarakannya. Saya juga mendengar Master membahasnya di TV. Saya pun merasa jika seperti itu, Bumi akan segera rusak. Kita harus segera menyelamatkan Bumi. Generasi anak cucu kita akan terkena dampaknya. Contohnya di luar negeri. Pagi-pagi begitu saya menyalakan TV, saya melihat bencana banjir, tanah longsor, dan lain-lain. Saya merasa sangat tak tega dan prihatin melihatnya. Yang utama adalah untuk melindungi Bumi. Saya melakukan daur ulang bukan untuk mencari keuntungan, melainkan untuk menyelamatkan Bumi,” kata Wu Wang Ye, Relawan daur ulang.


Setelah mendengar banyak prinsip kebenaran dan merasakannya, apakah kita bisa memahami lebih banyak atau menyadari lebih banyak, itu bergantung pada seberapa banyak hakikat sejati kita menyatu dengan kebenaran. Setelah menyerap Dharma ke dalam hati, kita harus melakukan tindakan nyata. Di Tzu Chi, kita menerima Dharma, belajar tentang tata krama dan struktur organisasi Tzu Chi.

Tak peduli di negara mana pun, insan Tzu Chi harus menjalani pelatihan relawan agar bisa dilantik menjadi anggota Tzu Cheng dan komite. Mereka mendedikasikan diri di Tzu Chi dengan terjun ke tengah masyarakat. Dengan melakukan itu, mereka mendapat sukacita dalam Dharma dan terus menginspirasi orang untuk ikut bergabung dengan Tzu Chi.

Tata krama, sistem, dan struktur organisasi Tzu Chi berlaku untuk insan Tzu Chi di negara mana pun. Meski berbeda bahasa, mereka juga bisa menjalankan Tzu Chi sesuai aturan. Dengan menerima Dharma yang sama, mereka melakukan tindakan nyata dengan tujuan yang sama. Bodhisatwa muncul karena ada makhluk hidup yang menderita. Prinsip kebenaran itu harus dipraktikkan. Itulah disebut Dharma.

Ketika orang-orang mengenal Dharma, mudah bagi mereka untuk bertekad, tetapi sulit untuk mempertahankannya. Jadi, kita harus mengubah semua kesulitan. Setelah bertekad, kita harus mempertahankan tekad awal kita, yaitu membawa manfaat bagi semua makhluk dari kehidupan ke kehidupan.


“Kakak, mengapa Anda merasa melakukan daur ulang dan menjalankan Tzu Chi merupakan hal yang sangat penting?” tanya Yang Xiu-ying, Relawan Tzu Chi.

“Karena Master berkata bahwa kita harus menggenggam saat ini untuk melakukan hal yang benar. Ini merupakan hal-hal yang benar. Kita hanya memiliki satu Bumi. Jika kita tak menyelamatkannya, apa yang akan terjadi pada Bumi? Generasi mendatang mungkin akan hidup di tengah tumpukan sampah,” jawab Jiang Mei-zhen, majikan dari Yang Xiu-ying.

“Saat bekerja di sini, beliau mengajari kami untuk menyayangi Bumi kita ini. Awalnya, saya mengumpulkan barang daur ulang dan memberikan padanya dengan harapan beliau bisa menjual barang-barang itu agar bisa mendapat penghasilan tambahan. Kemudian, saya baru tahu bahwa beliau menyumbangkan semua barang daur ulang kepada Tzu Chi. Berkat beliau juga, staf administrasi kami setiap bulan juga menyumbangkan uang semampu mereka. Kami setiap bulannya akan menyetorkan donasi kepada Tzu Chi dengan harapan bisa membantu orang yang benar-benar membutuhkan,” tambah Jiang Mei-zhen.

Kita harus melatih diri dan terus menjalin jodoh baik. Bodhisatwa akan selalu menolong semua makhluk yang menderita. Pikiran kita selalu seperti itu. Kita bersedia bersumbangsih demi membawa manfaat bagi semua makhluk. Bodhisatwa selalu membantu dan membawa manfaat bagi semua makhluk. Kita harus melatih diri untuk membangkitkan niat yang membawa manfaat bagi semua makhluk. Dengan demikian, noda dan kegelapan batin akan terus berkurang dengan sendirinya karena tak ada waktu dan ruang untuk memikirkan hal yang tidak-tidak.

Dengan bertumbuhnya pikiran baik, pikiran pengganggu akan berkurang hingga pikiran pengganggu ini tak akan  mendekat untuk mencemari pikiran kita karena di dalam hati kita sudah tak ada ruang untuk memikirkan hal yang tidak-tidak. Kita perlu berlatih untuk ini. Pikiran kita selalu berlanjut dan senantiasa bersentuhan dengan enam objek. Setiap bersit pikiran kita hendaknya berisi tentang memberi manfaat bagi semua makhluk. Jika kita bisa mempertahankan pikiran bajik, dengan sendirinya pikiran buruk tak akan mendekat.

 

Waktu dan ruang kita digunakan untuk membawa manfaat bagi semua makhluk, maka dengan sendirinya pikiran pengganggu akan perlahan-lahan menjauh dari kita. Seperti memiliki sekelompok teman buruk, awalnya kita mengira mereka sangat baik dan mengikuti mereka, tetapi kemudian kita menyadari bahwa kita tak seharusnya berbuat seperti itu. Kita pun perlahan-lahan menjauh dari mereka dan dengan sendirinya kita akan menuju ke tempat yang bertujuan untuk membawa manfaat bagi semua makhluk.

Kita akan keluar dari lingkungan awal dan bersungguh hati di tempat ini. Sama halnya, kita harus perlahan-lahan menjauh dari pengaruh negatif dan mendekati pengaruh positif. Ini disebut kembali ke jalan benar. Kesadaran kita harus perlahan-lahan kembali ke kebajikan. Kita dengan teguh tak membiarkan keburukan masuk ke dalam pikiran kita; dalam batin kita tak timbul sebersit pun niat buruk.

Kita harus tahu bahwa setiap pikiran kita berada dalam kebajikan dan kita terus mempertahankannya. Kita harus waspada setiap saat agar tidak timbul pikiran buruk dalam batin kita. Setelah mendengar Dharma, kita harus teguh untuk mempraktikkannya. Kita harus membedakan dengan jelas berbagai hal duniawi dan Dharma nonduniawi. Kita harus membedakan Dharma dengan jelas dan tak melupakan Dharma yang telah kita pelajari. Jangan melupakannya.

Terhadap hal yang benar, kita harus mempertahankannya dan jangan melupakannya. Jika kita bisa melakukan ini, ketika kita menjalani kehidupan dan terjun ke tengah masyarakat, tak akan ada kemelekatan. Hati kita akan tenang dan damai karena pikiran baik terus ada dalam batin kita. Saya berharap orang-orang bisa berbagi Dharma, mendengar Dharma, dan memahami Dharma dengan jelas. Kemudian, dengan berbagai cara di dunia, kita melakukan tindakan nyata untuk membantu semua makhluk yang menderita. Setiap orang bisa melakukannya.

Jika kita memahami semua Dharma ini tanpa halangan, dengan sendirinya hati kita akan sangat yakin dan percaya diri karena telah mendapat pengalaman langsung tentang Dharma. Kemudian, kita dapat berbagi pengalaman kita tentang ajaran Buddha dan Dharma duniawi serta pengalaman dalam melakukan tindakan nyata agar semua makhluk bersama-sama bersukacita dalam Dharma.

Orang yang berbagi pengalaman sangat bersukacita dan orang yang mendengar juga sangat tersentuh. Kita harus bekerja keras untuk ini. Kita sekarang mulai menyelami pengetahuan dan pandangan Buddha. Kita harus senantiasa bersungguh hati dalam mendengar Dharma.

Menumbuhkan pikiran baik dan menjauh dari pikiran buruk

Menerapkan pengetahuan dalam tindakan nyata

Membedakan Dharma duniawi dan nonduniawi dengan jelas

Berbagi Dharma dengan sukacita dan hati yang tenang

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 21 Oktober 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 23 Oktober 2018

Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -