Ceramah Master Cheng Yen: Menyambut Musim Semi dengan Batin yang Bersih

Semua orang memandang penting Tahun Baru. Namun, saya lebih berharap setiap orang menganggap penting penyegaran dan perkembangan batin masing-masing serta menjalani setiap hari bagai menyambut musim semi. Jika bisa menjalani setiap hari bagai menyambut musim semi, maka setiap hari batin kita akan penuh rasa sukacita. Jika dapat memandang setiap orang dengan sukacita, maka yang selalu terucap adalah doa bagi mereka.

Kita berdoa sekaligus bersyukur. Kita bersyukur atas setiap hari yang telah berlalu dan berdoa dalam rangka menyambut musim semi. Dalam suasana tahun baru dan musim semi, ini adalah waktu yang tepat bagi kita untuk saling mendoakan siapa pun yang kita temui. Sikap saling mendoakan sangat membantu bagi hubungan antarmanusia, membantu menciptakan keharmonisan masyarakat, dan membantu setiap orang untuk berlapang dada serta membuka pintu hati dalam menyambut musim semi. Ini sungguh penting.

Meski di dalam hati kita berharap dapat bersyukur setiap hari dan selalu saling mendoakan, tetapi pada kenyataannya, kemarin terjadi gempa bumi yang menyebabkan hampir sepuluh gedung roboh. Melihat kondisi itu, kita harus meningkatkan kewaspadaan dan semakin menyadari ajaran Buddha tentang ketidakkekalan hidup. Apa yang akan terjadi dalam sekejap, tiada yang tahu. Terlebih lagi, kita hendaknya menyerap ajaran Buddha ke dalam hati.

Kita juga melihat ada orang yang terus berdoa dan berikrar jika anggota keluarganya berhasil diselamatkan, dia akan menjadi vegetarian. Ini tentu suatu hal yang baik. Namun, akan lebih baik jika kita bisa hidup berdampingan dengan alam sebelum bencana terjadi.  Semua makhluk harus hidup saling berdampingan dan saling melindungi. Manusia tidak seharusnya membunuh makhluk lain demi memenuhi nafsu makan sesaat tanpa memedulikan penderitaan makhluk lain yang sebelum dibunuh pun diternak dengan cara yang tidak layak. Semua makhluk memiliki perasaan. Semua makhluk memiliki perasaan. Saat diternak dengan cara yang tidak layak, hewan-hewan ini juga bisa memiliki kebencian yang terpupuk hingga saat mereka dibunuh. Kebencian ini akan terakumulasi dari kehidupan ke kehidupan dan akan membawa energi negatif yang akan mendatangkan banyak bencana di dunia.

Dalam keseharian, kita harus sungguh-sungguh mengembangkan cinta kasih kita untuk mengasihi semua makhluk di dunia. Kita harus hidup berdampingan dengan semua makhluk. Dengan sikap menghormati semua makhluk ini, bukankah batin kita bagai memasuki musim semi? Dengan adanya musim semi di dalam batin kita, maka dunia ini akan diliputi kemakmuran. Inilah makna ucapan selamat Tahun Baru yang sesungguhnya.

Segala noda dan kegelapan batin masa lalu kita bersihkan bagai membersihkan rumah saat akan menyambut tahun baru. Kita mendekorasi ulang rumah kita hingga terasa bersih dan indah. Terlebih lagi, batin kita juga perlu dibersihkan dan dibuat menjadi lebih indah. Dengan demikian, saat alam memasuki musim semi, batin kita juga bersih kembali. Kemurnian tanpa noda ini juga merupakan tujuan kita dalam melatih diri.

Lihatlah kondisi di Tainan saat ini. Meski cuaca sangat dingin, anggota tim penyelamat terus bekerja. Dengan banyaknya orang yang memberi perhatian, masyarakat kita pun diliputi kehangatan. Banyak perusahaan mendonasikan bantuan. Kemarin kita menerima informasi dari RT-MART bahwa berhubung Tzu Chi selalu berada di garis depan, maka jika Tzu Chi membutuhkan barang bantuan, mereka bersedia membantu. Inilah informasi yang kita terima kemarin.

Begitu banyak perhatian dan kepedulian yang terus mengalir. Saya sangat berterima kasih kepada insan Tzu Chi yang telah bergerak sejak pukul empat dini hari dan terus berada di lokasi bencana sepanjang hari. Inilah sumbangsih insan Tzu Chi. Mereka membagikan barang yang dibutuhkan, baik selimut, tempat tidur lipat, maupun makanan. Berhubung cuaca sangat dingin, mereka segera mengirimkan tungku penghangat dari Utara agar orang-orang di lokasi bencana bisa merasakan sedikit kehangatan. Kontribusi mereka sangat banyak.

Saya juga berterima kasih kepada tim medis. Kepala Rumah Sakit Tzu Chi Dalin, dr. Lai, memimpin langsung  sekelompok tenaga medis menuju Tainan. Di sana mereka mendapati bahwa pelayanan medis di lokasi bencana sangat cukup. Mereka juga menyatakan bahwa saat dibutuhkan, mereka akan berangkat kembali ke Tainan. Saya sungguh berterima kasih atas cinta kasih dan perhatian tim medis kita.

Pemerintah Tainan juga bergerak cepat.Wali kota setempat juga terus memberi perhatian sepanjang hari sejak matahari belum terbit. Beliau pasti lelah sekali. Meskipun begitu, beliau tetap berusaha bertahan. Banyak orang yang bersumbangsih  dengan segenap pikiran dan tenaga. Saya sungguh bersyukur. Banyak rasa syukur yang tak habis diucapkan.

Di samping itu, saat melihat kondisi bencana seperti sekarang ini, kita harus meningkatkan kewaspadaan. Kita juga harus menghayati makna perayaan Tahun Baru Imlek di dalam hati kita dan kembali memperbarui batin kita. Semoga cinta kasih dan perhatian kita dapat membawa kekayaan batin bagi kita dan berujung pada kemakmuran di dunia ini. Inilah arah yang harus kita tuju di tahun yang baru. Inilah hal terpenting yang harus kita ingat dalam menyambut Tahun Baru. Namun, saya tetap ingin mendoakan kalian semoga tahun baru dan awal musim semi membawa semangat baru bagi kalian. Semoga jalan cinta kasih membentang luas ke seluruh dunia. Semoga jalinan kasih sayang terus ada di dunia. Dengan demikian, dunia ini akan dipenuhi kebaikan dan manusia akan hidup tenteram selamanya.

Menyambut musim semi dengan batin yang bersih

Menyadari kebenaran saat melihat ketidakkekalan

Bervegetaris sebagai wujud balas budi bagi alam

Bergotong royong menyebarkan cinta kasih

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 07 Februari 2016
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 09 Februari 2016

Jika menjalani kehidupan dengan penuh welas asih, maka hasil pelatihan diri akan segera berbuah dengan sendirinya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -