Ceramah Master Cheng Yen: Menyambut Tahun Baru Imlek dengan Sukacita dalam Dharma

Kemarin, hampir 2.600 relawan Tzu Chi berkumpul untuk makan bersama. Betapa besarnya keluarga Tzu Chi. Meski sangat ramai, tetapi semuanya sangat tertib dalam melakukan segala hal serta tetap menjaga ketenangan dan keindahan.

Lihatlah, dengan begitu banyak orang, ketertiban bisa tetap terjaga. Kelihatannya, setiap orang telah menyerap Dharma ke dalam hati. Dharma ini dibabarkan oleh Buddha agar kita tidak berjalan menyimpang. Setiap orang menyerap Dharma ke dalam hati dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga gerak-gerik mereka sangat indah.

 

Kita bisa melihat dapur kita. Saya bersyukur kepada para koki kita yang kembali dari berbagai wilayah. Beruntung, ada mereka yang menyiapkan lebih dari 200 meja makanan untuk lebih dari 2.000 anggota keluarga besar Tzu Chi. Tentu saja, selain para koki yang bersungguh hati memasak, juga ada banyak relawan yang membantu memotong, menyiangi, dan mencuci bahan masakan.

Mereka bekerja dengan tenang meski ada lebih dari 100 orang di dapur. Meski di mana-mana terdapat banyak orang, tetapi semuanya sangat tenang dan indah. Saya sangat bersyukur. Demikianlah Tahun Baru Imlek. Kita bisa merasakan suasana Tahun Baru Imlek di mana-mana. Kita juga melihat banyak kuplet yang dapat menyatukan hati semua orang di Jalan Bodhi.

 

Kita juga melihat relawan lokal di Afrika belajar untuk berbicara dengan bahasa Mandarin.

“Kami mengasihi Master dan Master juga mengasihi kami. Di Afrika, kami mengasihi orang-orang yang Master kasihi.” Relawan dan anak yatim piatu di berbagai titik penyediaan makanan di Durban menyampaikan ucapan Tahun Baru Imlek.

“Murid-murid Jing Si Johannesburg, Afrika Selatan akan bekerja keras dalam segala hal tahun ini. Kami akan sepaham, sepakat, dan bertindak bersama untuk memperkuat keluarga Tzu Chi. Semoga segala sesuatu berjalan sempurna, lancar, dan penuh berkah. Master, kami mengasihi Master.”

 

“Kakek Guru yang terhormat dan terkasih, selamat Tahun Baru Imlek. Terima kasih atas cinta kasih, bimbingan, dan bantuan yang Kakek Guru berikan kepada warga Mozambik. Kini kami mulai belajar bahasa Mandarin karena ini sangat bermanfaat. Kini kami bisa berbicara dengan Kakek Guru.” Relawan Tzu Chi dan Tzu Ching Mozambik menyampaikan ucapan Tahun Baru Imlek.

 

Menghargai sumber daya alam Dan senantiasa mengingatnya di dalam hati

Dengan pandangan yang baik dan sopan

Aku melihat wajah bahagia setiap orang

 

Saya sungguh sangat tersentuh. Kemarin, insan Tzu Chi Filipina menunjukkan sebuah video pada saya. Relawan kita pernah menjangkau Filipina untuk menyalurkan bantuan bencana. Sekitar 5 hingga 6 tahun yang lalu, Topan Haiyan menerjang Filipina. Pada tahun yang sama, Pulau Bohol diguncang gempa bumi. Selama 5 hingga 6 tahun ini, relawan kita tidak berhenti bersumbangsih. Setelah melenyapkan penderitaan, relawan kita mulai berbagi Dharma. Anak-anak yang mendapat curahan perhatian dari insan Tzu Chi telah tumbuh dewasa dan kini bergabung menjadi anggota Tzu Ching.

 

Singkat kata, dalam rangka Tahun Baru Imlek, anggota keluarga besar Tzu Chi dari seluruh dunia yang bisa kembali ke Taiwan telah kembali. Sebagian relawan kembali dari tempat yang jauh. Tadi malam, empat insan Tzu Chi dari AS yang merupakan satu keluarga mempersembahkan sebuah lagu. Saya juga melihat banyak insan Tzu Chi AS yang tinggal di negara bagian yang berbeda. Berhubung Amerika Serikat sangat luas, sangat sulit bagi mereka untuk berkumpul dan berlatih. Karena itu, mereka menggenggam waktu untuk berlatih setelah kembali ke Taiwan.

Saya mendengar bahwa mereka hanya memiliki waktu sehari untuk berlatih hingga kompak. Ini juga tidak mudah. Sesungguhnya, jangan menunggu hingga berkumpul bersama baru berlatih. Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus membasahi batin dengan Dharma agar begitu sebuah lagu diputar, kita langsung bisa memperagakan isyarat tangan. Dengan demikian, kita bisa mengingatnya dengan jelas dan menggunakannya saat membimbing sesama.

 

Singkat kata, setiap hal dan setiap hari memiliki permulaan. Hari ini merupakan permulaan dari Tahun Baru Imlek. Dari subuh hingga kini, kita menggenggam waktu untuk mewariskan ajaran Jing Si dan menyebarluaskan mazhab Tzu Chi. Mazhab Tzu Chi adalah Jalan Bodhisatwa di dunia. Kita membutuhkan banyak orang untuk meratakan Jalan Bodhisatwa ini.

Tadi malam saya sudah berkata bahwa saya terus merasa bahwa saya sudah tidak punya cukup waktu lagi. Saya merasa khawatir setiap hari karena perubahan iklim sangat ekstrem dan saya sudah tidak punya cukup waktu untuk mengingatkan orang-orang atau mengambil tindakan untuk memperbaikinya. Karena itu, saya berharap setiap orang dapat bersama-sama mengingatkan orang-orang dan mengambil tindakan bersama. Ini disebut sepaham, sepakat, dan yang terpenting, bertindak bersama.

 

Kini setiap orang harus membangkitkan cinta kasih karena banyak orang di seluruh dunia yang membutuhkan bantuan kita. Karena itu, kita harus merekrut donatur. Bertambahnya satu donatur bagai bertambah setetes air. Jangan meremehkan setetes air karena setetes air dapat membasahi bumi. Tetes demi tetes air yang membasahi bumi dapat membawa kehidupan bagi bumi ini. Jika orang-orang enggan bersumbangsih, melainkan memboroskan apa yang dimiliki, maka perubahan iklim akan semakin ekstrem. Wilayah yang panas akan semakin panas dan yang dingin akan semakin dingin sehingga menimbulkan bencana besar.

Saya berharap setelah memahami kebenaran ini, semua relawan Tzu Chi dapat berbagi tentang Tzu Chi dengan setiap orang yang ditemui dan menginspirasi cinta kasih mereka. Meski hanya setetes air, embun, atau kelembapan udara yang tidak terlihat, semuanya sangat dibutuhkan. Intinya, semua orang harus sepaham, sepakat, dan bertindak bersama. Saya berharap setiap orang dapat membangkitkan niat untuk bersumbangsih.

 

Anggota keluarga besar Tzu Chi menyambut Tahun Baru Imlek dengan penuh sukacita

Melihat keindahan dan ketenangan dari kerja sama yang harmonis

Meratakan Jalan Bodhisatwa di dunia

Menggenggam waktu untuk menginspirasi tetes demi tetes cinta kasih banyak orang

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 5 Februari 2019

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 7 Februari 2019

Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -