Ceramah Master Cheng Yen: Menyebarkan Cinta Kasih di Dunia dan Menakhodai Perahu Cinta Kasih


Bodhisatwa sekalian, kita akan meninggalkan tahun yang lama dan menyambut tahun yang baru. Setiap tahun, saya selalu mendoakan setiap orang. Tidak hanya saling mengucapkan selamat Tahun Baru, kita juga harus menciptakan berkah bagi dunia. Selain itu, kita juga harus meningkatkan kebijaksanaan. Jadi, hendaknya kita semua mengembangkan berkah dan kebijaksanaan sekaligus. Ketika memberikan Angpao Berkah dan Kebijaksanaan kepada setiap orang, saya berharap semuanya dapat melihat berkah dan kebijaksanaan itu, yaitu turut menciptakan berkah dan meningkatkan kebijaksanaan.

Setiap tahun, kita mengadakan Pemberkahan Akhir Tahun. Sesungguhnya, doa dan berkah tidak hanya dipanjatkan saat Pemberkahan Akhir Tahun. Setiap hari, ketika saya membuka mata, hal pertama yang saya lakukan ialah bersyukur karena hari kemarin telah dilalui dengan aman dan hari ini, ketika membuka mata, saya masih dapat menggerakkan tangan dan kaki. Hari ini adalah hari yang baru untuk dilalui. Saya berharap hari ini saya dapat bersumbangsih bagi dunia dan menambah energi.

Setiap hari, saya harus menegakkan tubuh dan mengumpulkan kekuatan untuk menghadapi dunia. Begitulah saya memulai setiap hari dengan penuh syukur dan harapan untuk membawa manfaat bagi dunia. Hal ini mengingatkan saya pada relawan AS yang melaporkan tentang bantuan bencana Meksiko dan penyaluran bantuan di sana. Saya sangat berterima kasih kepada para biarawati dan pastor yang telah membantu menjalankan misi Tzu Chi.


Mereka berjalan melewati gunung, bukit, dan jalan yang susah dilalui untuk membantu Tzu Chi menyalurkan bantuan. Mereka juga memperkenalkan Tzu Chi kepada banyak orang. Mereka saling menghormati, saling berterima kasih, dan saling mengasihi. Inilah jalan yang agung, bukan jalan setapak yang bagaikan pematang yang sempit. Jalan yang harus kita lalui adalah jalan yang terhubung ke 4 penjuru seperti yang dikatakan dalam Sutra Teratai. Jalan ini memungkinkan 4 kendaraan besar untuk berjalan beriringan. Ini bukan pematang yang hanya dapat dilalui sebuah kereta lembu.

Hendaknya kita membuka jalan yang lapang bagi semua orang yang ada di dunia. Kita juga harus membuka hati untuk menyebarkan cinta kasih di dunia. Dengan menyebarkan cinta kasih ke seluruh dunia, semua orang dapat memperoleh kasih sayang. Jadi, ketika mendengar laporan para relawan bahwa orang yang membantu dan yang dibantu saling mengasihi dengan harmonis dan saling menghormati, saya sungguh tersentuh.

Para relawan telah menjalankan misi Tzu Chi selama 30 hingga 40 tahun. Mereka memulainya saat masih muda. Menjadi relawan selama 30 hingga 40 tahun, kita tahu bahwa usia mereka tidak muda lagi, tetapi mereka tetap melangkah dengan tekun, bersemangat, dan tanpa henti. Ini sungguh membuat saya tersentuh.

Bodhisatwa sekalian, kita harus berjalan di arah yang benar dalam hidup ini dan memiliki keyakinan terhadap agama. Tidak peduli apa pun agama Anda, saya sangat menghormatinya karena memiliki agama berarti memiliki tujuan hidup sehingga tidak akan menyimpang. Sesungguhnya, kebenaran sejati di balik semua agama tetap sama, yaitu tidak bertentangan dengan hati nurani dan menggunakan prinsip kebenaran dalam memperlakukan satu sama lain. Hal terpenting dalam hidup ialah semuanya dapat bersatu dan menjaga pikiran dengan baik.


Belakangan ini, saya juga sering berkata bahwa saya bersyukur karena adanya sebersit niat 58 tahun yang lalu, yaitu bekerja demi ajaran Buddha dan demi semua makhluk. Agama Buddha diperlukan di dunia karena ada banyak orang menderita yang membutuhkan bantuan. Untuk membantu orang lain, diperlukan setiap orang membangkitkan cinta kasih dan cinta kasih itu harus bertahan lama. Hendaknya semua orang mempertahankan cinta kasih bagai tetesan air yang membentuk sungai dan butiran beras yang memenuhi lumbung.

Saya berharap, tetes demi tetes upaya dan kesatuan yang dihimpun semua orang dapat membentuk kekuatan yang besar. Dengan banyaknya kekuatan dan ketulusan, akan makin banyak pula orang yang penuh cinta kasih. Meski orang yang bersumbangsih hanya sedikit, dalam jangka waktu yang panjang, mereka akan membentuk kelompok. Kelompok ini akan terus memberikan cinta kasih dalam waktu yang panjang dan lama. Dalam 1 kali sumbangsih, mereka tidak langsung banyak. Mereka bersumbangsih tetes demi tetes secara teratur. Mereka bersedia bersumbangsih untuk merawat orang yang kesulitan. Inilah bentuk perhatian mereka. Inilah yang disebut sebagai arah dan tujuan.

Bodhisatwa sekalian, Tzu Chi memiliki Empat Misi dan Delapan Jejak Dharma, termasuk bantuan internasional, relawan komunitas, dan pelestarian lingkungan. Empat Misi Tzu Chi dan Delapan Jejak Dharma ini berjalan beriringan dan semua relawan menjalankannya dengan sukacita. Bodhisatwa sekalian, kita semua hendaknya membangkitkan kekuatan cinta kasih. Kita dapat melakukannya tanpa upaya besar yang dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari kita.


“Semoga jalinan jodoh Tzu Chi tidak terhenti untuk menyelamatkan semua makhluk dengan menakhodai perahu cinta kasih. ‘Menyelamatkan semua makhluk dengan menakhodai perahu cinta kasih’.”

Semua orang memiliki perahu cinta kasih di dalam hati. Dunia ini pada memang penuh dengan noda batin, ketidaktahuan, dan penderitaan. Betapa kita dipenuhi berkah karena dapat mengenal ajaran Buddha dan menjadikan ajaran Buddha sebagai perahu cinta kasih yang akan membawa kita menjauhi kegelapan batin. Dengan hati dan tekad yang sama dari semua orang, saya yakin misi dan arah yang benar ini dapat menjadi perahu cinta kasih di tengah lautan luas yang menyeberangkan semua makhluk ke pantai kebahagiaan. Sangat banyak hal yang patut disyukuri.

Hendaknya kita terus melangkah di arah yang benar tanpa menyimpang sedikit pun. Menyempurnakan berkah dan kebijaksanaan adalah tujuan kita dalam melatih diri. Terima kasih atas kekuatan cinta kasih setiap Bodhisatwa. Tekad dan ikrar ini telah kalian wujudkan ke dalam tindakan. Betapa indahnya ini. Inilah kebenaran, kebajikan, dan keindahan. Terima kasih. Saya mendoakan semuanya.

Hendaknya kalian mengembangkan berkah dan kebijaksanaan. Semoga di tahun yang baru ini, semua hal terwujud sesuai harapan.

Menyambut tahun baru dengan menciptakan berkah dan mengembangkan kebijaksanaan
Menyebarkan cinta kasih di dunia dengan melampaui segala batasan
Menjalankan pelatihan ke dalam diri dan praktik ke luar di jalan kebenaran
Menakhodai perahu cinta kasih untuk menyelamatkan semua makhluk

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 05 Januari 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 07 Februari 2024
Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -