Ceramah Master Cheng Yen: Menyebarkan Kebajikan, Mencegah Keburukan, dan Menuju Arah yang Benar


“Saat orang yang menderita tidak bisa keluar, kita yang lebih beruntung hendaknya menjangkau mereka. Saya bersyukur kepada tim relawan yang menemukan banyak kasus untuk TIMA,”
kata Ji Bang-jie Dokter TIMA.

“Kakek Deng terserang strok pada tahun 2020. Setiap hari, seorang asisten perawat mengantarkan makanan pada pagi dan siang hari untuk sang kakek sekaligus mengganti popoknya. Hingga malam hari, saat putra sulungnya pulang kerja sekitar pukul 8, barulah beliau bisa makan malam dan popoknya bisa diganti lagi. Dalam jangka waktu yang begitu panjang, beliau terus mengenakan popok yang penuh dengan kotoran. Lama-kelamaan, akan timbul ruam dan menyebabkan gatal pada kulitnya,” kata Wan Zhi-yun relawan Tzu Chi.

“Secara alami, beliau ingin membersihkannya sendiri, tetapi malah membuatnya berantakan. Karena itu, setiap kali anggota TIMA dan relawan survei kasus kita berkunjung ke rumahnya, mereka akan membantu membersihkannya. Relawan ini ahli dalam menggunting kuku dan rambut. Dia telah pergi berulang kali untuk menggunting rambutnya. Rambutnya terkena banyak kotoran dan kukunya pun sangat tebal,” pungkas Wan Zhi-yun.

“Tebal kukunya telah mencapai satu sentimeter dan tidak dapat digunting dengan gunting kuku. Karena itu, saya menggunakan sebuah gunting buah. Setelah disterilkan, barulah gunting ini digunakan untuk menggunting kukunya agar tidak melukai kulit dan kukunya serta tidak membuatnya merasa sakit,” kata Liu Lan-xiang relawan Tzu Chi.


Insan Tzu Chi berasal dari berbagai profesi dan menjalankan berbagai fungsi. Asalkan memiliki tekad, kita bisa menjadi orang yang sangat penting dan dibutuhkan di tengah masyarakat. Di Tzu Chi, kita memiliki jalinan jodoh untuk menghimpun orang-orang seperti ini. Jadi, kita berhimpun bersama orang-orang berkebajikan unggul. Ada banyak orang bajik yang berhimpun bersama di Tzu Chi. Mengenai orang-orang yang belum bergabung dengan Tzu Chi, kalian mungkin memiliki jalinan jodoh untuk menginspirasi mereka. Kita cukup membangkitkan tekad. Mereka mungkin memiliki jalinan jodoh dengan kita dan yang dibutuhkan hanyalah ajakan kita.

Saya sering mengulas tentang hukum sebab akibat. Sebab bagaikan benih dan kondisi bagaikan tanah. Setiap orang memiliki sebidang ladang batin. Dengan membina kebajikan di dalam hati, kita akan peduli terhadap hal-hal yang terjadi di dunia ini. Benih kebajikan di dalam ladang batin kita akan bertumbuh dari satu menjadi tak terhingga. Setiap orang bisa melakukannya asalkan bersedia membangkitkan tekad.

Saya selalu merasa bahwa kehidupan saya sangat bernilai karena kita memiliki tekad dan jalan yang sama untuk bersumbangsih bagi dunia. Kita memiliki tekad yang sama. Hanya saja, saya lebih awal mempelajari Dharma dan menapaki jalan ini. Usia saya di atas kalian dan saya pun mempelajari Dharma lebih awal dari kalian. Yang terpenting, kita memiliki jalinan jodoh.


Saya berusaha untuk menyajikan inti sari dari Dharma yang saya pelajari agar orang-orang zaman sekarang dapat menyerapnya ke dalam hati setelah mempelajarinya. Jika dapat menyerap Dharma ke dalam hati, orang-orang dapat mempraktikkannya dan menuju arah yang baik. Seperti yang sering kita katakan, kita harus memiliki pikiran yang bajik dan tenang.

Hati dan pikiran kita telah dibasahi dengan Dharma. Air Dharma telah membasahi ladang batin kita dan benih yang ditabur akan bertunas dan bertumbuh menjadi tak terhingga. Sebutir benih yang kecil dapat bertumbuh menjadi semai, lalu menjadi pohon besar yang berbunga dan berbuah. Sebatang pohon bisa hidup ratusan hingga ribuan tahun. Benih yang baik akan bertumbuh menjadi pohon besar yang terus menghasilkan benih seiring pergantian empat musim. Karena itu, kita harus menghargai benih yang baik.

Dharma adalah benih yang baik. Setelah benih yang baik ditabur di dalam ladang batin kita, kita hendaknya bersungguh-sungguh merawat dan memanfaatkannya. Kehidupan tidaklah kekal. Jika hanya mempelajari Dharma tanpa mempraktikkannya, berarti kita menyia-nyiakan kehidupan ini. Apakah kalian mengerti? (Mengerti) Jadi, saat memperoleh sebutir benih yang baik, kita harus sungguh-sungguh merawatnya di dalam ladang batin kita. Dengan demikian, Dharma akan senantiasa ada dalam perbuatan kita dari kehidupan ke kehidupan.


Jika kita mengingat Dharma di dalam hati, saat menghadapi suatu kondisi, secara alami Dharma ini akan muncul dalam benak kita dan kita akan berbagi kebajikan dengan orang-orang. Saat timbul keinginan untuk bertindak impulsif, kebenaran yang hanya berupa kalimat yang singkat akan segera muncul dalam benak kita dan mencegah kita melakukan keburukan. Prinsip-prinsip kebenaran yang singkat ini sangat mudah diingat. Jika kita dapat senantiasa mengingat prinsip-prinsip kebenaran dalam keseharian, kita dapat menuju arah yang benar. Inilah manfaat kita mempelajari ajaran Buddha.

Saya bersyukur kepada para dokter dan perawat. Kalian sungguh dipenuhi berkah. Dengan memilih mendedikasikan diri di bidang medis, kalian dapat menyelamatkan kehidupan orang-orang. Saya sungguh sangat bersyukur. Kita juga harus terus menggalang anggota TIMA. Dari kehidupan ke kehidupan, kita hendaknya menginspirasi generasi demi generasi, terlebih pada zaman sekarang. Jika tidak, TIMA akan bagaikan pohon yang akarnya tidak tertanam dalam dan mudah tumbang oleh tiupan angin.

Pada generasi kita ini, kita hendaknya menghargai TIMA dan jodoh baik kita. Ajaran baik hendaknya diwariskan. Meski saya telah mendirikan Tzu Chi, tetapi jika kalian tidak berniat untuk mewariskannya, setelah saya tiada, Tzu Chi pun akan berakhir. Kita hendaknya memandang penting diri sendiri. Saya merasa bahwa jika saya tidak mewariskan Tzu Chi, tidak ada yang akan melakukannya kelak. Kalian hendaknya sepemikiran dengan saya. Jika kita tidak berusaha untuk mewariskan TIMA, kelak TIMA juga akan berakhir. Jadi, kalian hendaknya memandang penting TIMA dan mewariskannya dari generasi ke generasi.   

Berkumpul bersama orang-orang berkebajikan unggul
Memperhatikan dunia dan menghargai jalinan jodoh
Membasahi ladang batin dengan air Dharma dan menumbuhkan benih yang tak terhingga
Berikrar memperdalam akar TIMA dan mewariskannya dari generasi ke generasi

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 10 Agustus 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 12 Agustus 2023
Umur kita akan terus berkurang, sedangkan jiwa kebijaksanaan kita justru akan terus bertambah seiring perjalanan waktu.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -