Ceramah Master Cheng Yen: Menyebarkan Kebajikan yang Didengar


Hidup dalam kesederhanaan dan ketenteraman adalah berkah. Saya sering berkata bahwa hidup ini tidak kekal. Orang yang hidupnya dipenuhi berkah juga hendaknya senantiasa mengingatkan diri sendiri bahwa meski hidup tenteram hari ini, kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Inilah prinsip kebenaran dalam hidup.

Kehidupan bisa berakhir dalam satu tarikan napas. Jadi, kita harus bersungguh hati melindungi kehidupan kita. Ini sangat penting. Bagaimana dengan nilai kehidupan kita? Apa tujuan kita hidup dan bernapas? Buddha mengajari kita bahwa tujuan kita hidup dunia ini ialah bersumbangsih di tengah masyarakat. Inilah tujuan kita hidup di dunia ini.

Hidup di dunia ini, kita hendaknya memandang penting hubungan antarmanusia. Dalam hubungan antarmanusia, terdapat dia, Anda, dan saya. Bagaimana agar semua orang dapat bekerja sama dengan harmonis? Kita hendaknya bersatu hati. Dengan bersatu hati, baru kita bisa menghimpun kekuatan.

Kita semua harus menyatukan hati untuk berbagi ajaran yang baik dengan orang lain. Semua orang hendaknya bekerja sama untuk meningkatkan budi pekerti orang-orang. Kita harus terjun ke tengah masyarakat dan bertutur kata baik guna membimbing sesama. Jika kita bisa menyebarkan kata-kata baik setelah mendengarnya, kata-kata baik ini akan tersebar luas. Jadi, semua orang hendaknya bertutur kata baik untuk membimbing sesama.


Setelah mendengarkan Dharma, kita hendaknya merenungkan, kemudian mempraktikkannya. Apa yang harus dipraktikkan? Jalan Bodhisatwa. Kita menapaki Jalan Bodhisatwa serta terus membentangkan jalan, membimbing orang-orang menapakinya, dan mewariskan Dharma. Jadi, setelah mendengar Dharma, kita juga harus menyebarkan dan mewariskannya.

Jika satu orang dapat mewariskan Dharma kepada 50 orang dan masing-masing dari 50 orang ini dapat mewariskannya lagi kepada 50 orang, maka jumlah orang yang mengenal Dharma akan terus meningkat. Dari satuan menjadi puluhan, ratusan, ribuan, hingga puluh ribuan. Ketika saya, Anda, dan dia bertutur kata baik dan mewariskan Dharma, ini disebut membabarkan Dharma.

Dengan membabarkan Dharma, kita bisa membawa manfaat bagi dunia dan menciptakan berkah bagi sesama. Jadi, saat mendengarkan Sutra, kita hendaknya memahaminya. Setelah memahaminya, kita menyebarkannya agar orang lain juga memahaminya. Saat semua orang memahaminya, kita bisa bersama-sama menciptakan berkah bagi dunia.


Kita harus bersungguh hati dalam mewariskan Dharma dan melakukan kebaikan. Dengan demikian, dunia ini akan dipenuhi kebahagiaan. Jika bisa hidup bahagia dan menciptakan berkah, bukankah kita bagai makhluk surgawi? Apakah ini cukup? Tidak. Kita hendaknya melampaui makhluk surgawi dengan menapaki Jalan Bodhisatwa dan menjadi guru tak diundang.

Lihat, warga di negara ini sangat menderita, tetapi mereka penuh semangat dan bahagia. Ini berkat adanya kekayaan batin. Mereka membuat sebuah garis di atas tanah. Mereka menganggap satu sisi sebagai luar ruangan dan sisi lainnya sebagai dalam ruangan. Semuanya duduk dengan tertib dan melepas alas kaki.

Melihat orang-orang datang dan melepas alas kaki, relawan kita segera menyusun alas kaki mereka dengan sangat rapi. Mereka mendengarkan dengan duduk tertib, sedangkan orang yang berdiri di depan berbagi tentang ajaran saya. Jadi, setiap kali memberikan ceramah, hati saya selalu dipenuhi rasa syukur karena saya masih bisa berbicara dan melihat murid-murid saya di tempat yang jauh mendengarkan Dharma dengan tertib. Tentu saya sangat bersukacita dan bersyukur.


Bodhisatwa sekalian, saya senantiasa bersyukur dan dipenuhi sukacita dalam Dharma. Saat membabarkan Dharma, saya bersukacita. Lihat, bukankah saya dipenuhi berkah? Saya senantiasa berpikir untuk lebih banyak menciptakan berkah. Banyak hal yang patut kita syukuri.

Saya berharap di negara mana pun, setiap orang dapat mendengar Dharma. Setiap kali saya duduk di sini, kalian berkata bahwa ada banyak orang di berbagai negara yang mengikuti ceramah saya secara daring, bahkan ada yang mengikuti ceramah saya pada tengah malam atau dini hari waktu setempat.

Sungguh, tiada penyesalan dalam hidup saya ini. Saya sangat bersyukur dan menghormati orang-orang yang mendengarkan Dharma. Bukankah mereka bagaikan Bodhisatwa? Terima kasih. Saya berharap semua orang bisa menciptakan berkah bagi dunia. Dengan demikian, kita bisa membina berkah dan kebijaksanaan sekaligus.

Kehidupan tidak kekal dan bisa berakhir dalam satu tarikan napas
Bertutur kata baik dan membina keharmonisan antarsesama
Menyebarkan kebajikan yang didengar  
Membina berkah dan kebijaksanaan sekaligus dengan menapaki Jalan Bodhisatwa  

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 19 Mei 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 21 Mei 2022
Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -